Argentina Petik Rekor Buruk dalam 20 Tahun di Kualifikasi Piala Dunia

Timnas Argentina gagal meraih kemenangan saat menjamu tim lemah Venezuela dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2018 zona CONMEBOL. Bertanding di kandang sendiri, Estadio Monumental Antonio Vespucio Liberti, Buenos Aires, pada Rabu (06/09/2017) pagi WIB. Argentina harus puas ditahan imbang Venezuela dengan skor 1-1.

Bahkan, Argentina harus tertinggal lebih dulu lewat gol John Jairo Murillo pada menit ke-50. Argentina menyamakan kedudukan empat menit berselang melalui gol bunuh diri Rolf Feltscher.

Padahal Lionel Messi dan kawan-kawan membutuhkan kemenangan untuk menjaga peluang lolos ke Piala Dunia 2018 di Rusia. Diatas kertas, La Albiceleste harusnya bisa dengan mudah mengalahkan Venezuela. Selain lawannya tersebut berada di peringkat dasar klasemen, Venezuela juga selalu kalah apabila tampil di kandang Argentina.

Tak hanya itu, Argentina mencatatkan rekor gol terburuk di Kualifikasi Piala Dunia 2018. Seperti dilansir dari akun Twitter,@OptaJavier, pasukan Jorge Sampaoli hanya mencetak 16 gol dari 16 pertandingan di kualifikasi. Catatan gol Argentina itu merupakan yang terburuk dalam 20 tahun selama kiprah mereka di Kualifikasi Piala Dunia.

Raihan hasil imbang melawan tim juru kunci, Venezuela, membuat skuat Argentina mendapatkan cemoohan dari ribuan pendukungnya sendiri di Monumental. Pasalnya, mereka masih berada di posisi kelima klasemen Kualifikasi Piala Dunia 2018 atau belum masuk zona otomatis di empat besar.

Pelatih Argentina, Jorge Sampaoli, mengakui posisi Argentina kian sulit usai hasil imbang melawan Venezuela. Apalagi, sebelumnya Tim Tango juga bermain imbang tanpa gol saat menghadapi Uruguay.

"Ya, saya kira kami semakin sulit sekarang. Kami akan terus berjuang untuk lolos, untuk meraih poin penuh di dua pertandingan sisa. Kami harus menganalisis dua pertandingan terakhir (melawan Uruguay dan Venezuela) untuk memperbaiki dua pertandingan yang tersisa," ujar mantan pelatih Sevilla itu dilansir dari Mundoalbiceleste.

Argentina dituntut meningkatkan performa dalam dua laga akhir agar bisa lolos langsung. Juara Piala Dunia 1978 dan 1986 itu akan melakoni dua laga berat melawan Peru an Ekuador dalam jadwal sisa kualifikasi Piala Dunia 2018.