3 Pemain yang Seharusnya Masuk Skuat Timnas Lawan Fiji
Setelah delapan bulan lamanya, akhirnya Tim Nasional (Timnas) senior Indonesia kembali berkumpul. Terakhir, Skuat Garuda, julukannya, tampil pada Piala AFF 2016 November-Desember lalu.
Timnas akan melakoni pertandingan persahabatan melawan Fiji pada 2 September mendatang. Markas Persija Jakarta, Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, akan menjadi saksi kembalinya Skuat Garuda meliak-liuk di atas rumput lapangan hijau.
Pelatih Timnas, Luis Milla Aspas telah memanggil 19 pemain untuk melawan Fiji. Dengan rincian, 12 di antaranya merupakan wajah Skuat Garuda di Piala AFF 2016. Sisanya, merupakan penggawa ‘baru’ rasa lama di Timnas.
Pemanggilan 19 pemain dilakukan saat Milla masih memimpin Timnas U-22 berjuang di SEA Games 2017. Dari sejumlah nama tersebut, hanya ada satu orang yang bermain di luar Liga Indonesia. Yaitu Andik Vermansah, yang kini merumput bersama Selangor di Liga Malaysia.
Berikut 19 Nama Pemain Timnas Indonesia vs Fiji:
- Kiper: Kurnia Meiga (Arema FC), Andritany Ardhiyasa (Persija)
- Bek: Beny Wahyudi (Arema FC), Manahati Lestusen (PS TNI), Fachruddin Aryanto (Madura United), Ahmad Jufriyanto (Persib), Abdul Rahman (Borneo FC), Johan Ahmad Alfarizi (Arema FC)
- Gelandang: Adam Alis (Arema FC), Gede Sukadana (Bali United), Bayu Pradana (Mitra Kukar), Andik Vermansyah (Selangor FA), Stefano Lilipaly (Bali United), Slamet Nurcahyo (Madura United), Irfan Bachdim (Bali United), Rizki Pora (Barito Putera), M. Rahmat (PSM)
- Striker: Boaz Salossa (Persipura), Lerby Eliandry (Borneo FC)
Melihat dari komposisi skuat, Milla sebenarnya masih memiliki banyak pilihan di setiap lininya. Namun karena keterbatasan skuat serta minimnya persiapan, arsitek asal Spanyol itu diperkirakan hanya menggunakan tenaga pemain yang berpengalaman membela Timnas.
Kembalinya Johan Ahmad Alfarizy dan gelandang flamboyan, Slamet Nurcahyo merupakan suatu kejutan. Keduanya sudah lama tidak berseragam lambang Garuda di dada.
Sisanya, tidak ada surprise yang diberikan Milla dalam skuat Timnas melawan Fiji. Gelandang Bali United, Stefano Lilipaly tetap dipanggil walau belum lama tiba di Indonesia.
INDOSPORT mencoba merangkum tiga nama yang semestinya layak diberi kesempatan masuk skuat Timnas melawan Fiji. Berikut sajiannya kepada para pembaca setia:
1. Muhammad Ridho
Membawa tiga kiper dengan skuat yang terbatas akan menjadi hal yang mubazir. Namun, meninggalkan Muhammad Ridho Djazulie juga merupakan bukan keputusan yang tepat.
Nama penjaga gawang Borneo FC tersebut mencuat di musim ini. Dirinya berhasil merebut tempat utama dengan torehan bermain sebanyak 17 kali hingga pekan ke-22 Gojek Traveloka Liga 1.
Berkat kepiawannya di bawah mistar gawang, Pesut Etam, julukan Borneo, menjadi tim yang paling sedikit kebobolan keempat di bawah Persija, Arema FC dan Persib Bandung. Selain itu, kiper berusia 26 tahun tersebut telah menorehan 55 kali penyelamatan atau keempat yang terbanyak setelah dua kiper Timnas, Andritany Ardhiyasa (69), Kurnia Meiga (60), dan Choirul Huda (59).
Milla mungkin masih akan terpaku memainkan Andritany atau Meiga melawan Fiji. Akan tetapi, kualitas Ridho tidak boleh dikesampingkan. Apalagi bila dipanggil, Ridho akan menunjukkan ke Milla bahwa dia pantas untuk mengeyam debut bersama Skuat Garuda.
2. Hamka Hamzah
Hamka Hamzah menjadi aktor utama kembalinya PSM Makassar menjadi favorit juara Gojek Traveloka Liga 1. Kepulangannya ke ‘rumah’ menjadi sebuah ambisi sekaligus risiko yang dipilihnya.
Mengapresiasi seorang Hamka, PSM langsung membiarkan ban kapten melingkar di lengannya. Hamka memang telah menjadi sosok idola di Makassar karena dia lahir dan besar di Kota Daeng.
Entah kapan penampilan Hamka sebagai bek pernah menurun. Tetapi faktanya, dia menjadi pembuktian terbesar ungkapan tua-tua keladi. Memasuki usia 33 tahun, Hamka masih menjadi salah satu yang terbaik di posisinya.
Dari 21 pertandingan yang telah dilakoni PSM, Hamka bermain sebanyak 18 kali. Ia pun berhasil membawa Juku Eja, julukan PSM, berada di papan atas klasemen.
Hamka masih kuat dalam duel satu lawan satu. Menghalau bola udara, dia masih jagonya. Pengalaman serta ketengannnya sebagai bek yang telah melanglang buana bahkan hingga Liga Malaysia menjadi bekal Hamka masih konsisten hingga saat ini.
Hamka sudah tiga tahun absen membela Timnas. Terakhir, Hamka berseragam Skuat Garuda pada 2014 lalu. Ketika itu, dirinya gagal membela Timnas di Piala AFF 2014 karena cedera.
Bila dipanggil kembali, Hamka akan bersaing dengan para pemain yang usianya terbilang lebih muda dari dirinya. Selain itu, ilmu serta pengalaman dan ketenangan Hamka bisa ditiru oleh Fachruddin Aryanto, Ahmad Jufriyanto dan khususnya Manahati Lestusen.
3. Sandi Darman Sute
Aktor penting Persija Jakarta menjadi tim paling sedikit kebobolan (13) sampai dengan saat ini. Dia adalah Sandi Darman Sute.
Permainan ngotot dan kerasnya mengingatkan kepada sosok gelandang garang yang dulu dimiliki Persija, Marwal Iskandar. Tipenya hampir mirip. Mengandalkan tekel keras untuk merebut bola dari kaki lawan.
Sosok Sandi amat begitu penting di lini tengah Macan Kemayoran, julukan Persija. Dirinya bertugas sebagai orang pertama yang bertanggung jawab untuk menghentikan serangan lawan. Selain itu, permainan kerasnya tidak melulu merugikan Persija. Beberapa kali pemain tim lawan terlihat kelabakan ketika dijaga ketat oleh Sandi.
Berangkat dari modal itu, Sandi sebenarnya pantas untuk berseragam Timnas. Masih berusia 25 tahun, permainan gelandang asal Palu tersebut masih garang-garangnya.
Namun, kehadiran dua gelandang yang bertipe sama, yaitu Gede Sukadana dan Bayu Pradana seakan menutup kesempatan Sandi untuk melakoni debut bersama Skuat Garuda. Selain itu, kelemahan Sandi yang terlalu sering mengoleksi kartu mungkin menjadi pertimbangan Milla.
Mantan pemain Borneo FC tersebut telah membukukan sembilan kartu kuning dan dua kartu merah. Perolehannya menjadi salah satu yang terbanyak di Liga 1.