x

5 Pemain Muda Inggris yang Bakal Bersinar di Liga Primer

Kamis, 27 Juli 2017 17:05 WIB
Editor: Arum Kusuma Dewi
Demarai Gray dan Jordan Pickford.

Inggris tak pernah kekurangan talenta sepakbola dari tanah airnya sendiri. Namun di Liga Primer Inggris sendiri, pemain asli Inggris malah menjadi minoritas.

Namun data dari Sky Sports pada Januari lalu menyebutkan, pemain asing di Liga Primer mencapai 69,2 persen. Ini menjadi persentase tertinggi dibandingkan liga-liga domestik lainnya di Benua Eropa. Ada enam liga lainnya yang mayoritas bermaterikan pemain asing, termasuk Divisi Championship dan Scottish Premiership.

Tammy Abraham dan Demarai Gray di Timnas Inggris.
Baca Juga

Sebagai salah satu upaya Inggris untuk menelurkan talenta-talenta baru dari negerinya sendiri, banyak akademi klub didirikan untuk menerbitkan calon-calon pemain-pemain bintang. Seperti Marcus Rashford dari akademi Man United dan Danny Welbeck dari Arsenal.

Kini sejumlah pemain asli Inggris pun diharapkan mampu regenerasi dan menjadi amunisi baru di skuat Timnas untuk berjaya lagi di kancah internasional. Berikut INDOSPORT himpun lima pemain muda masa depan Inggris yang patut diantisipasi kiprahnya di Liga Primer musim 2017/18.


1. Jordan Pickford

Jordan Pickford.

Bila ada yang bisa diapresiasi dari Sunderland di musim 2016/17, itu adalah kiper Jordan Pickford dan Jermain Defoe, yang mampu tampil konsisten.

Untung saja Pickford sempat "menyelamatkan diri" saat The Black Cats didegradasi dari Liga Primer Inggris. Kiper 23 tahun ini pun dikontrak Everton dengan harga lumayan tinggi, yakni 24,23 juta poundsterling atau sekitar 445 miliar rupiah. Di bawah asuhan Ronald Koeman, Pickford bisa berkembang bahkan menjadi kiper utama Timnas Inggris suatu saat nanti.

Saat masih membela Sunderland, penampilan paling gemilangnya barangkali saat melakukan 11 kali penyelamatan kala meredam serangan-serangan Arsenal, meski akhirnya takluk 0-2, Rabu (17/05/17).


2. Dominic Solanke

Pemain anyar Liverpool, Dominic Solanke.

Pemain 19 tahun ini adalah jebolan Chelsea Youth yang gagal menerobos tim utama. Untungnya, penampilan Solanke di beberapa tim saat ia dipinjamkan, mampu menarik perhatian pelatih Liverpool, Jurgen Klopp. Pada akhirnya, ia diboyong ke Anfield pada pertengahan Juli ini dengan status free transfer.

Solanke membangun reputasinya sebagai wonderkid saat tampil gemilang di Piala Dunia U-20 di Korea Selatan lalu. Ia mencetak empat gol dan membawa Timnas Inggris keluar sebagai juara. Bonusnya, ia didapuk sebagai pemain terbaik.

Kedatangan Solanke pun dianggap menjadi angin segar bagi The Reds. Ia bisa menjadi pilihan untuk dimainkan di lini terdepan, sebagai pengganti Daniel Sturridge dan Danny Ings yang sering berkutat dengan cedera. Apalagi Klopp terkenal tak takut menurunkan para pemain mudanya.

Langkah Klopp ini terbukti berhasil saat Solanke mencetak gol kala melawan Crystal Palace di pertandingan pramusim. Ia menunjukkan kemampuannya untuk mempersembahkan angka dan menjadi kekuatan utama dalam serangan yang dilancarkan Liverpool.


3. Demarai Gray

Demarai Gray.

Demarai Gray sudah berada di Leicester City sejak awal tahun 2016, tetapi penampilannya masih dibatasi. Ia jarang dipilih menjadi starter dan kerap menghangatkan bangku cadangan.

Padahal, pemain 21 tahun ini memiliki skill mumpuni dan dilengkapi kecepatan yang mampu menyulitkan wilayah pertahanan tim lawan. Gray pun mampu dimainkan di mana pun di sepanjang lini depan. Tak heran ia sempat masuk radar Jurgen Klopp sebagai amunisi tambahan di skuat Liverpool, sebagaimana dilansir The Telegraph.

Musim 2017/18 ini bisa menjadi babak baru dari karier Gray yang berpotensi diturunkan lebih banyak dengan peran lebih besar, mengingat Riyad Mahrez yang semakin gencar diberitakan akan hengkang dari King Power Stadium.


4. Alfie Mawson

Alfie Mawson, pemain Swansea.

Alfie Mawson ditarik ke Swansea dari Barnsley FC pada awal musim 2016/17 lalu dengan nilai transfer 5 juta poundsterling, atau sekitar 87 miliar rupiah. Saat masih membela klub di kasta kedua kompetisi Inggris lalu, pemain 23 tahun ini kesulitan untuk mendapat tempat di tim utama.

Sementara saat pindah ke Liberty Stadium, ia mulai dipercaya tampil sebagai starter oleh Bob Bradley. Meskipun The Swans belum konsisten dalam penampilannya musim lalu, Mawson cukup menarik perhatian. Ia menelurkan empat gol penting yang mampu menyelamatkan Swansea di Liga Primer Inggris.

Dari yang dilansir Sportskeeda, Mawson dinilai sebagai pemain yang disiplin, selain kemampuan untuk mencetak gol meski berstatus sebagai pemain bertahan. Dalam 27 kali penampilan, ia hanya masuk buku pelanggaran sebanyak satu kali. Ia tak dipungkiri bisa menjadi senjata rahasia Swansea untuk tampil lebih baik di musim 2017/18.


5. Tammy Abraham

Tammy Abraham saat baru datang ke Swansea.

Tammy Abraham adalah jebolan tim muda Chelsea, tetapi belum mampu menghadiahkan dirinya sendiri dengan posisi di tim utama. Di musim 2015/16 saat bermain di The Blues muda, ia sempat tampil dua kali di tim utama.

Ia lantas dipinjamkan ke Bristol City selama satu musim. Di kompetisi Championship ini, ia menunjukkan performa bagus.  Abraham menorehkan 23 gol dan menjadi top skor kedua di klasemen akhir.

Sebagai ganjarannya, ia mendapat kontrak jangka panjang di Chelsea, sebelum dipinjamkan ke Swansea di musim 2017/18. Ia hanya perlu bersaing dengan Fernando Llorente yang sudah "berumur" di skuat The Swans untuk mendapatkan posisi sebagai starter reguler.

ChelseaEvertonLiga Primer InggrisDominic SolankeDemarai GreyTammy AbrahamLiga InggrisJordan Pickford

Berita Terkini

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom