x

Kisah Pengagum Bepe yang Jadi Top Skor di SC Feyenoord, Yussa Nugraha

Sabtu, 2 Juli 2016 14:18 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Galih Prasetyo

Indonesia terus melahirkan bakat-bakat potensial di dunia si kulit bundar. Nama-nama sekelas Andik Vermasyah, Bambang Pamungkas memang sudah familiar bagi pecinta sepakbola nasional.  

Kini hadir satu pemuda yang sedang meniti karier di negeri Belanda bersama U15 SC Feyenoord (tim yang berkiprah di Sunday Hoofdklasse A atau kasta kedua dari strata kompetisi amatir di Belanda).

Kiprah Yussa tidak bisa dianggap sebelah mata, dirinya bahkan mampu menjadi top skor klubnya dengan 18 gol dan 13 assist dari 33 pertandingan di seluruh ajang. Winger kanan itu juga sudah mempersembahkan raihan trofi untuk SC Feyenoord yang merupakan klub amatir atau cabang dari klub Eredivisie, Feyenoord Rotterdam.

Lantas seperti apa sosok pemuda asli Solo, Jawa Tengah tersebut. Bagaimana kiprahnya di klub hingga harapan dan ambisinya menjadi pesepakbola profesional? Berikut INDOSPORT merangkumnya untuk pembaca setia: 


1. Ingin Jadi Pesepakbola Profesional

Yussa Nugraha

Bagi Yussa Nugraha, sepakbola seolah sudah menjadi bagian hidupnya. Dari sebelumnya yang hanya sekedar bermain bersama teman-teman sejawat di lingkungan tempat tinggal, kini pemuda 15 tahun itu telah memantapkan hati untuk menjadi pemain profesional.

“Saya ingin jadi pemain bola profesional. Awalnya suka main bola sama teman-teman disana (Belanda) terus sama ayah dimasukan ke klub amatir,” tuturnya saat ditemu di Kantor Kemenpora.

Langkah Yussa untuk meniti karier bisa dibilang sudah terbuka lebar. Kini ia bergabung bersama SC Feyenoord U-15 yang berlaga di Sunday Hoofdklasse A atau kasta kedua dari strata kompetisi amatir di Belanda. 

Sebelumnya pada 2014 lalu, pemuda asal Solo, Jawa Tengah tersebut pernah membela SVV Scheveningen U-13 (klub sebelumnya) yang berlaga di Topklasse (Tingkat tertinggi sepakbola amatir).


2. Jadi Top Skor Klub

Yussa Nugraha

Sebagai pemain muda, prestasi yang ditorehkan Yussa Nugraha bisa dibilang cukup mengkilap. Meski bukan berposisi sebagai penyarang utama, pemuda 15 tahun tersebut mampu menjadi top skor di dua klub berbeda.

"Saya biasanya main di posisi winger kanan, dan idola saya adalah Cristiano Ronaldo," ujar Yussa saat berada di Jakarta.

Sejak bergabung dengan SC Feyenoord di 2015 lalu, pemuda asal Solo tersebut  terus menunjukan peningkatan performa. Teranyar Yussa mampu menjadi top skor klub dengan torehan 18 gol dan 13 assist dari 33 pertandingan di seluruh ajang.

Pada musim kompetisi 2014/2015 lalu, Yussa juga berhasil membawa meraih SC Feyenoord C1 promosi ke Divisi I, menjuarai RR Cup, dan menjadi finalis di KNVB Beker. Yussa Nugraha sendiri saat itu mengemas 22 gol dan 10 assist dalam 34 laga.

Bakat Yussa memang sudah terlihat semenjak dirinya membela SVV Scheveningen U13 (klub sebelumnya) yang berlaga di Topklasse (Tingkat tertinggi sepakbola amatir) di musim 2013/2014. Ia mencatatkan 25 gol dan 8 assist dari 18 laga dimusim terakhirnya dan mengantarkan tim tersebut promosi ke Hooefklasse (divisi II liga amatir) dengan menempati posisi dua klasemen akhir.
 


3. Pilih Timnas Indonesia

Yussa Nugraha

Sebagai pemain kelahiran Tanah Air, Yussa Nugraha juga memiliki impian untuk berseragam tim Merah putih, Indonesia. Winger kanan itu pun secara gambling menyatakan hasratnya untuk membela timnas Indonesia jika suatu saat nanti dipanggil dan diberi kepercayaan.

“Saya pilih main untuk timnas Indonesia jika suatu saat dipanggil, mungkin untuk timnas seusia saya terlebih dahulu,” ujarnya saat ditanya keinginan membela timnas Indonesia atau Belanda.

Meski demikian, Yussa dikabarkan pernah mengikuti seleksi Timnas U13 Belanda pada 2014 lalu. Pemuda 15 tahun tersebut bahkan mencapai seleksi tahap II. Dengan kenyataan ini, PSSI sebaiknya bergerak cepat untuk memagari salah satu aset terbaiknya ini, jika tidak ingin Yussa berubah pikiran.

Sementara itu terkait masa depan kariernya di level klub, pemuda asli Solo, Jawa Tengah itu menegaskan bahwa akan meniti karier di luar negeri namun tidak menutup kemungkinan bermain di Indonesia.

“Saya lebih pilih untuk melanjutkan karier disana (Belanda). Tidak menutup kemungkinan di Indonesia juga, akan tetapi itu akan jadi pilihan terakhir, sekarang saya akan fokus di klub,” ungkapnya saat ditemui di Kantor Kemenpora.


4. Sosok Pekerja Keras

Yussa Nugraha bersama kedua orang tua

Dengan cita-citanya yang igin menjadi pemain profesional dan berlaga di kancah internasional, Yussa Nugraha pun menunjukan bahwa dirinya cukup serius menjalani pilihannya.

Meski menjalani rutin menjalani latihan, winger lincah itu tidak melupakan pendidikan formal. Yussa terbilang cukup mandiri dengan berangkat ke tempat latihan tanpa didampingi oaring taunya.

“Dia latihan dari Senin sampai Jumat untuk nanti rebutan tempat saat main di hari Sabtu. Sekolahnya dari setengah sembilan sampi sekitar jam tiga terus pulang istrirahat sebentar, jam lima berangkat lagi ke Rotterdam, mulai latihan dan sampai rumah sekita jam 10 malam,” tutur sang ayah, Edi Nugraha.

“Dia berangkat sendiri naik Metro, kereta bawah tanah. Kalau hari minggunya paling latihan sama teman-teman sendiri di lingkungan,” sambung Edi.

Sementara itu Yussa sendiri menyatakan bahwa ia tidak merasa terbebani harus bersaing dengan pemain-pemain dari Eropa yang notabene memiliki postur yang lebih besar.

“Saya tidak merasa berat bersaing dengan teman-teman disana, ada banyak yang diposisi saya jadi harus bersaing kompetitif,” tandas yop skor klub SC Feyenoord tersebut.


5. Dukungan Orang Tua

Yussa Nugraha dan orang tua

Memiliki anak dengan bakat luar biasa tentu menjadi kebanggaan setiap orang tua di dunia ini, termasuk pasangan Edi Nugraha dan Indra Lieu Nugraha. Meski sempat menginginkan sang anak, Yussa Nugraha menjadi seorang pebisnis, keduanya memilih memberikan dukungan penuh kepada buah hatinya.

“Kita berdua sebagai orang tua dukung, biarkan seperti air mengalir. Sebenarnya kita berdua inginnya dia jadi bisnismen tetapi dia punya hobi sepakbola jadi kita sepenuhnya mendukung,” ujar Edi Nugraha, sang ayah.

Kepercayaan kedua orang tuanya pun dibayar Yussa yang menjadi anak terakhir dari 3 bersaudara tersebut dengan beberapa prestasi yang diraihnya kini.


6. Idolakan CR7, Andik Vermansyah Hingga Bambang Pamungkas

Bambang Pamungkas, penyerang idola Yussa Nugraha.

Bermain sebagai penyerang sayap, Yussa Nugraha mengaku mengidolakan mega bintang Real Madrid, Cristiano Ronaldo. Sementara itu untuk pemain nasional, ia memilih nama winger Selangor FA, Andik Vermansyah dan legenda hidup Persija Jakarta, Bambang Pamungkas.

"Saya main di posisi winger kanan, dan idola saya adalah Cristiano Ronaldo. Kalau di Indonesia saya suka Andik Vermansyah sama Bambang Pamungkas. Kadang-kadang lihat pertandingannya (liga Indonesia) suka lhiat Persis Solo, Persib Bandung dan Persija juga,” ungkapnya.
 

Cristiano RonaldoIndonesiaBambang PamungkasFeyenoordAndik VermansahIn Depth SportsYussa NugrahaBakat Muda Indonesia

Berita Terkini

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom