INDOSPORT.COM - Hidup memang tidak dapat ditebak, seperti apa yang terjadi pada Kylian Mbappe di klub Liga Prancis (Ligue 1), Paris Saint-Germain.
Padahal, sebelum ini ia bak ‘anak emas’ Les Parisiens yang memiliki kekuasaan dan pengaruh besar di tim bersama Neymar dan Lionel Messi.
Di Paris Saint-Germain, Kylian Mbappe adalah pemain yang mendominasi. Terlebih lagi setelah ia menjadi bagian trio MNM yang terbentuk pada 2021 lalu.
‘Dilayani’ Neymar dan Lionel Messi
-Trio ini, yang beranggotakan tiga pemain hebat: Mbappe, Neymar Messi, tentu saja menjadi momok menakutkan bagi siapa saja lawan Paris Saint-Germain di lapangan.
Akan tetapi, dari ketiganya, Kylian Mbappe adalah pemain yang sangat jarang menyuplai assist untuk anggota trio yang lain.
-Sebaliknya, Neymar dan Lionel Messi lebih mirip ‘pelayan’ bagi Kylian Mbappe karena sering memberi assist selama pertandingan berlangsung.
Bahkan, sebuah statistik yang cukup mencengangkan sempat menucat pada September 2022, bahwa Kylian Mbappe tidak pernah mengirim satu assist pun kepada dua rekannya itu.
Dalam sebuah cuitan Twitter yang diunggah oleh akun @ZachLowy, Kylian Mbappe terlihat mengirim 0 alias nol assist kepada Neymar dan Lionel Messi.
Sementara itu, Lionel Messi mengirim 5 assist ke bintang Timnas Prancis tersebut, sedangkan Neymar menyuplai 3.
Paris Saint-Germain yang Bergantung, Christophe Galtier yang Tegas
Salah satu hal menarik dari keberadaan Kylian Mbappe di skuad Les Parisiens selama bertahun-tahun adalah ketergantungan tim kepadanya di lapangan.
Hal ini bahkan sempat menjadi sorotan Christophe Galtier saat pertama ditunjuk menjadi juru taktik Paris Saint-Germain pada 2022 lalu.
Ia mewanti-wanti agar Paris Saint-Germain tidak terlalu bergantung pada Kylian Mbappe walaupun ia adalah pemain kunci di tim.
Bahkan, Christophe Galtier pernah menegaskan bahwa dirinya tidak akan mengistimewakan pemain Paris Saint-Germain termasuk Kylian Mbappe.
Dikutip dari Get French Football News, pelatih asal Marseille itu ingin melihat intensitas dan ritme dari para pemain Paris Saint-Germain dalam permainan mereka.
Selain itu, ia juga menuntut kerja keras, rasa hormat, dan prinsip bahwa tim berada di atas segalanya. Tidak boleh ada pemain yang mendominasi.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom