INDOSPORT.COM – Intip strategi transfer AC Milan pada musim panas 23/24 ini, meski untung besar 75 juta euro namun manajemen Rossoneri hanya datangkan pemain level B plus wonderkid Liga Italia.
Jelang bergulirnya kompetisi Liga Italia 23/24, AC Milan yang musim lalu gagal mempertahankan gelar juara terlihat melakukan perombakan besar dalam tubuh skuatnya.
Tak cuma pemain, bahkan dewan direksi pun masuk dalam agenda perombakan petinggi AC Milan yang dikomandoi Gerry Cardinale.
Terbukti pada awal Juni ini, AC Milan resmi mendepak dua petinggi klub yakni Paolo Maldini dan Ricky Massara dari kursi jabatan Direktur Teknik.
-Sebagai gantinya, Gerry Cardinale menunjuk Geoffrey Moncada yang dianggap bisa memenuhi prinsip manajerial sang pemilik.
Gerry Cardinale coba mengubah visi klub untuk lebih memaksimalkan bakat muda serta bintang kelas dua, dan mengubahnya menjadi pemain top untuk dijual kembali dengan harga mahal.
-Setali tiga uang, Geoffrey Moncada yang ditunjuk Cardinale punya pengalaman cukup banyak dalam hal mencari bibit potensial Eropa, terutama saat masih menjabat sebagai talent scouting AS Monaco.
Sementara di sisi pemain, AC Milan era Gerry Cardinale membuat langkah kejutan dengan melepas salah satu bintang mereka, Sandro Tonali ke Newcastle United.
Pemain asli Italia tersebut dilego AC Milan dengan mahar fantastis mencapai 75 juta euro. Angka itu sukses memecahkan rekor sebagai penjualan pemain Italia termahal sepanjang sejarah.
Meski berhasil mendapatkan dana fantastis, namun ternyata AC Milan tidak terlalu jor-joran di bursa transfer kali ini.
Memegang prinsip moneyball ala Gerry Cardinale, skuat Rossoneri terlihat belanja hemat dan hanya mendatangkan pemain kelas dua pada musim panas 23/24.