INDOSPORT.COM - Superdramatis dan penuh kontroversi! Begitulah gambaran singkat mengenai pertandingan leg II semifinal Liga Champions 2008-2009 antara Chelsea kontra Barcelona.
Chelsea yang berstatus tuan rumah harus menerima kegagalan melaju ke partai final akibat kalah agresivitas gol tandang usai ditahan imbang 1-1 oleh Barcelona. Kedua tim bermain sama kuat 0-0 pada leg I di Camp Nou sepekan sebelumnya.
Duel ini berlangsung seru, 6 Mei 2009. Barcelona yang mengusung permainan agresif tampak lebih mendominasi serangan dan penguasaan bola, sedangkan Chelsea memilih bertahan dan menempel ketat Lionel Messi dkk. guna meredam kreativitas mereka.
Kendati demikian, justru Chelsea yang berhasil membuka skor terlebih dulu melalui aksi spektakuler Michael Essien pada menit ke-9. Gelandang berkebangsaan Ghana itu melepaskan sepakan voli nan keras dari luar kotak penalti.
-Keunggulan cepat tersebut rupanya ikut meningkatkan kepercayaan diri Chelsea. Pasukan Guus Hiddink semakin giat menggeber taktik pressing ketat dan menumpuk banyak pemain di area pertahanan sambil sesekali melancarkan serangan balik.
Dampaknya begitu terasa bagi Barcelona. Mereka kesulitan menembus kotak penalti Chelsea, bahkan nyaris kebobolan lagi lantaran kubu tuan rumah beberapa kali menebar ancaman yang membahayakan gawang Victor Valdes.
-Jalan Barcelona semakin terjal ketika Eric Abidal diganjar kartu merah karena melanggar Nicolas Anelka pada pertengahan babak kedua. Kerugian ini nyatanya tak membuat pelatih Pep Guardiola kehilangan akal.
Guardiola mengambil risiko dengan menambah amunisi lini depan kendati harus mengorbankan area pertahanan. Perjudian ini berbuah manis karena Barcelona berhasil menyamakan kedudukan pada injury time berkat kejeniusan Andres Iniesta.
"I can't be proud of that performance."
— ESPN FC (@ESPNFC) February 19, 2018
Former referee Tom Henning Ovrebo has confessed he made "several errors" during Barcelona's dramatic UCL win over Chelsea in 2009: https://t.co/Y6JZgM8BNn pic.twitter.com/WbeGUhQNtH
Produk asli La Masia itu menggunakan kaki kanan bagian luar untuk melepaskan tendangan yang membuat arah bola menjauhi jangkauan tangan kiper Chelsea, Petr Cech. Jadilah Barcelona mengantongi tiket final dengan bermodalkan gol tandang.
Barcelona melenggang, Chelsea meradang. Klub asal kawasan London Barat itu merasa dirugikan lantaran wasit Tom Henning Ovrebo asal Norwegia lumayan banyak mengambil keputusan yang dianggap berat sebelah serta cenderung menguntungkan tim tamu.
Setidaknya ada tiga momen kontroversial yang seharusnya berbuah penalti bagi Chelsea, yaitu saat Didier Drogba dicegat secara ilegal di kotak penalti dan sewaktu sepakan Nicolas Anelka membentur tangan Gerard Pique.
“Saya sungguh kecewa, tapi apa yang sudah terjadi tak bisa diubah lagi. Pelatih melakukan kesalahan, begitu pula dengan pemain dan wasit. Yah, seperti itulah sepak bola,” cetus Guus Hiddink.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom