In-depth

Kehadiran Orang Ketiga di Balik Toxic Relationship Paul Pogba dan Man United

Selasa, 8 Desember 2020 11:05 WIB
Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
© Paul Ellis/PA Images via Getty Images
Kisah cinta Paul Pogba dan Manchester United berubah menjadi Toxic Relationship karena kehadiran orang ketiga bernama Mino Raiola. Copyright: © Paul Ellis/PA Images via Getty Images
Kisah cinta Paul Pogba dan Manchester United berubah menjadi Toxic Relationship karena kehadiran orang ketiga bernama Mino Raiola.

INDOSPORT.COM – Konflik kembali hadir di tengah hubungan Paul Pogba dan Manchester United setelah agen sang pemain, Mino Raiola secara tegas menyebut bahwa karier kliennya telah usai di Old Trafford.

Pada Senin (7/12/20) malam WIB, dunia sepak bola digemparkan oleh kicauan jurnalis spesialis transfer, Fabrizio Romano di Twitter. Dalam kicauannya, ia menuliskan pernyataan terbaru super agen, Mino Raiola.

Super agen asal Italia ini dalam wawancaranya bersama media Tuttosport secara tegas menyebut bahwa karier Pogba telah usai bersama Man United.

“Saya bisa katakan bahwa semua telah berakhir untuk Paul Pogba di Manchester United. Paul (Pogba) tak bahagia di Man United setelah dirinya tak lagi bisa mengeskpresikan dirinya sesuai keinginannya dan sesuai harapannya.

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom

“Paul membutuhkan tim baru, udara segar. Dia berada di bawah kontrak untuk 18 bulan ke depan dan akan berakhir pada musim panas 2022,” ujar Raiola dikutip dari Mirror.

Bahkan pernyataan Mino Raiola ini kian dipertegas dengan fakta bahwa Pogba takkan memperpanjang kontraknya di Man United. Sehingga mau tak mau Setan Merah harus melepaskannya di musim panas mendatang.

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom

“Bagaimanapun, saya pikir ini solusi terbaik bagi Pogba dan Man United untuk melepasnya di bursa transfer mendatang.

“Jika tidak, Man United tahu mereka beresiko kehilangan Pogba secara gratis setelah Paul tak memiliki niatan memperpanjang kontraknya,” tuturnya.

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom

Menilik pernyataan dari Mino Raiola, benarkah keputusan perpisahan menjadi jalan terbaik bagi Paul Pogba dan Manchester United?

Pernyataan Raiola sendiri hadir jelang laga hidup mati Man United. Seperti diketahui, Setan Merah akan melancong ke Jerman untuk menghadapi RB Leipzig di laga keenam grup H Liga Champions 2020/21.

Laga pamungkas ini akan menentukan nasib Man United ke depannya. Akankah Setan Merah lolos ke babak 16 besar atau malah terlempar ke Liga Europa.

Pernyataan Raiola yang menegaskan karier Pogba berakhir bersama Man United pun tak ayal akan menyerang kamar ganti Setan Merah yang tengah fokus untuk berjuang untuk lolos ke babak selanjutnya.

Ironisnya, pernyataan Raiola ini lahir setelah Pogba memberi pernyataan untuk menyemangati timnya sebelum menjalani duel hidup mati bersama RB Leipzig.

“Tentunya kami paham bahwa ada dua pertandingan besar menanti. Kami punya laga Liga Champions melawan RB Leipzig dan laga melawan Manchester City. Kami harus selalu membawa mental pemenang. Itulah gambaran klub ini,” kutipan pernyataan Pogba di laman resmi Man United.

Kondisi Paul Pogba dan Manchester United sendiri tak ayal seperti sebuah hubungan dalam dunia percintaan. Namun, hubungan ini perlahan rusak karena sosok Mino Raiola layaknya orang ketiga di antara dua pihak yang saling memadu kasih.

Dari kacamata industri sepak bola, Raiola tak sepenuhnya salah. Toh ia hanya bertugas layaknya agen lainnya yang ingin menjamin kesejahteraan dan karier para pemain yang ada di bawah naungannya.

Hubungan Pogba dan Man United sendiri seperti sebuah 'Toxic Relationship' di mana hubungan keduanya berpengaruh terhadap salah satu atau malah kedua pihak. Dan dalam kasus ini, orang ketiga menjadi salah satu penyebab hubungan keduanya menjadi 'Toxic'.

Saat Pogba ‘CLBK’ dan kembali ke Old Trafford, Man United seharusnya tahu bahwa akan adanya resiko hubungan keduanya akan memanas seperti sebelumnya.

Sebagai gambaran, saat seseorang memutuskan kembali menjalin hubungan dengan sang mantan dalam suatu ikatan, kedua pihak harus paham konsekuensi bahwa hubungan tersebut takkan berjalan baik seperti awal atau malah masalah yang membuat keduanya berpisah di awal akan hadir kembali.

Hal serupa berlaku untuk Pogba dan Man United. Saat memutuskan memulangkannya, Setan Merah harusnya paham bahwa akan adanya masalah yang bisa mempengaruhi hubungan keduanya seperti saat keduanya memutuskan berpisah.

Pada 2012, Pogba memutuskan hengkang dari Man United karena merasa tak dipercaya Sir Alex Ferguson. Di sisi lain, pelatih legendaris itu menyebut bahwa dirinya kepergian sang pemain karena sosok orang ketiga yakni Raiola.

Entah berkaca dari pengalaman atau tidak, Man United harusnya paham bahwa saat menjalin hubungan dengan Pogba, orang ketiga (Raiola) akan selalu ada di antara keduanya dan bisa saja merusak hubungan keduanya.

Dengan adanya pernyataan terbaru dari Mino Raiola, mungkin sudah sepantasnya Paul Pogba dan Manchester United berpisah dan mengakhiri hubungan 'Toxic' yang telah berjalan beberapa tahun belakangan ini.

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom