INDOSPORT. COM - Kualitas David de Gea sebagai penjaga gawang tampak semakin memuakkan Manchester United, terutama setelah mendapati kekalahan dari Chelsea, Senin (20/07/20) dini hari WIB tadi.
De Gea semalam tampil mengawal gawang Manchester United saat timnya melakoni laga semifinal Piala FA kontra Chelsea. Laga yang dilangsungkan di Stadion Wembley ini harus berakhir buruk untuk De Gea dan Mancheser United.
Bagaimana tidak, setelah 90 menit bertanding, De Gea harus mendapati gawanganya kebobolan sebanyak tiga kali. Hanya satu gol balasan yang bisa dicetak melalui eksekusi penalti Bruno Fernandes pada menit ke-85, sekaligus membuat Manchester United kalah 1-3 dari Chelsea.
Kurang adil rasanya bila hanya menyalahkan De Gea dalam kekalahan yang diterima Manchester United. Namun kalau melihat data secara keseluruhan, De Gea mungkin memang patut menjadi pesakitan.
-Situs Whoscored menjelaskan cukup detail tentang buruknya performa De Gea. Whoscored cuma memberi De Gea rating penampilan sebesar 5,4 dari 10.
Rating De Gea ternyata merupakan yang terendah dibandingkan dengan para pemain Manchester United dan Chelsea lainnya. Artinya, De Gea semalam adalah orang di atas lapangan Stadion Wembley yang performanya paling buruk.
-Whoscored lebih jauh menjelaskan De Gea membuat kesalahan yang menyebabkan terciptanya gol kedua Chelsea. Momen blunder De Gea kurang lebih terjadi pada menit ke-46.
Semua berawal dari aksi pemain Chelsea, Mason Mount, yang melepaskan tendangan dari luar kotak penalti. Tendangan Mount itu sebenarnya sudah bisa ditepis De Gea.
Sayang sekali, usaha tepisan De Gea malah masuk ke gawangnya sendiri. De Gea seakan telah kehilangan sentuhan emasnya dalam menghadang serangan lawan.
Kesalahan-kesalahan De Gea
Penilaian situs Whoscored belum ada apa-apanya ketimbang pendapat situs Skysports. Tanpa ragu Skysports menuliskan bahwa De Gea bertanggung jawab terhadap ketiga gol Chelsea yang bersarang ke gawang Manchester United.
Gol pertama Chelsea yang dicetak Olivier Giroud pada menit ke-45+11', sejatinya juga sudah bisa dihalau De Gea. Namun tepisan De Gea kurang sempurna sehingga bola malah masuk melewati garis gawang.
Sementara gol ketiga Chelsea yang dibukukan oleh bunuh diri bek Manchester United, Harry Maguire, tak lepas pula dari kesalahan De Gea. Posisi De Gea tampak lalai menutup ruang tiang dekat yang kebetulan bola mengalir ke arah situ.
Legenda Manchester United, Gary Neville, bulan lalu pernah memberikan komentar tentang buruknya performa De Gea. Menurut Neville, kualitas De Gea kini sudah tidak sama lagi seperti yang ditunjukkan di masa lampau.
"De Gea adalah satu-satunya pemain yang diandalkan Manchester United dalam empat tahun terakhir. Tapi kualitas De Gea kini sudah tidak sama lagi seperti dulu," ungkap Neville seperti dikutip dari Sky Sports.
Bukan sekali ini saja performa buruk De Gea disorot lebih. Kala Manchester United ditahan imbang 1-1 oleh Tottenham Hotspur, 20 Juni 2020 lalu, De Gea melakukan hal yang kurang lebih serupa.
De Gea mendapat kritikan pedas atas terciptanya gol Tottenham yang dicetak Steven Bergwijn. Salah satu kritik muncul dari mulut legenda Manchester United, Roy Keane, yang sudah muak dengan performa De Gea.
Jangan lupa juga penampilan De Gea ketika Manchester United menang 5-2 atas Bournemouth, 04 Juli 2020 kemarin. Gol pertama Bournemouth torehan Junior Stainslas pada menit ke-16, terselip adegan De Gea yang lupa menutup tiang dekat, padahal itu sudah merupakan teknik dasar seorang penjaga gawang.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom