INDOSPORT.COM – Jika Liga 1 resmi berhenti total akibat wabah virus corona, siapa yang bakal diuntungkan dan dirugikan?
Seperti yang kita tahu kalau status Liga 1 saat ini sedang darurat dengan dihentikan sementara setidaknya hingga 29 Mei mendatang. Meski begitu, wacana dan indikasi status darurat Liga 1 bakal diperpanjang tampaknya semakin besar.
Pasalnya, jumlah korban positif virus corona kian hari semakin banyak sehingga bukan tidak mungkin jika Liga 1 dihentikan secara total. Setidaknya jika Liga 1 jika masih dalam status darurat melebihi 29 Mei, maka boleh jadi wacana penghentian sementara akan menjadi kenyataan.
Andai Liga 1 benar-benar resmi berhenti total, kira-kira siapa yang bakal diuntungkan dan dirugikan atas kebijakan itu?
Dirugikan
Persib Bandung
Pertama, klub Liga 1 yang bakal langsung merasakan kerugian besar adalah Persib Bandung. Bagaimana tidak, Persib Bandung saat ini berada di puncak klasemen sementara Liga 1 dengan menjadi satu-satunya tim yang meraih hasil sempurna di 3 laga awal.
Dengan kata lain, peluang untuk menjadi juara Liga 1 2020 terbuka sangat lebar mengingat peforma menjanjikan dari Persib Bandung. Oleh karena itu, jika Liga 1 2020 dihentikan secara total alias dibatalkan, maka Persib Bandung akan merasakan kerugian besar.
Peluang untuk menjadi juara Liga 1 harus terkubur dalam-dalam dan perlu menunggu kompetisi musim depan. Padahal situasi dan kondisi Liga 1 musim depan bisa saja berubah dan mengubah juga peruntungan baik Persib Bandung saat ini.
Klub Liga 1 Lainnya
Sejatinya tak hanya Persib Bandung, tetapi semua klub Liga 1 lainnya juga pasti akan merasakan kerugian besar. Masalahnya, dengan penghentian kompetisi secara total, itu akan berdampak pada keuangan klub Liga 1.
Tidak adanya kompetisi dapat menutup kran pendapatan dari klub Liga 1 yang hidup dari tiket pertandingan dan sponsor. Jika sudah begini, bagaimana klub-klub Liga 1 membayar gaji dari pemain, pelatih dan staff.
Belum lagi, Liga 1 2020 baru berjalan 3 pekan saja sehingga pasti semua klub masih menyimpan asa untuk menjadi juara tapi itu harus dikubur dalam-dalam jika penghentian kompetisi menjadi babak akhir dari drama virus corona.
Wander Luiz
Tak hanya klub, para pemain pun juga pasti akan merasakan kerugian yang sangat besar terutama Wander Luiz. Pasalnya tak hanya masalah menit bermain dan pendapatannya, tapi ia juga kehilangan kesempatan untuk menjadi top skor Liga 1.
Perlu diketahui hingga saat ini, Wander Luiz adalah top skor sementara Liga 1 dengan torehan 4 golnya bersama Persib Bandung. Penghentian kompetisi akan membuat usahanya dalam mencetak 4 gol di 3 laga awal bersama Persib Bandung akan sia-sia.
Pedagang Sekitar
Terakhir, jangan lupakan para pedagang sekitar yang hanya bisa hidup dari adanya pertandingan Liga 1. Penghentian secara total Liga 1 jelas akan menutup mata pencaharian bagi para pedagang tak terkecuali suporter setia PSM Makassar Daeng Uki.
Suporter PSM Makassar yang bergantung hidup dari penjualan merchandise itu mengaku tidak ada satupun dagangannya laku sejak virus corona menyerang. Hal itu tentu sangat memukul bagi Uki Nugraha alias Daeng Uki.
“Alhamdulillah, semenjak corona mewabah tidak selembar merchandise yang laku. Tapi ya saya fikir positif saja menerimanya,” kata Daeng Uki saat dihubungi awak redaksi berita olahraga INDOSPORT, Rabu (08/04/20).
Tentunya tak hanya Daeng Uki, masih ada banyak pedagang yang ikut merana seperti pedagang makanan (gorengan, kacang rebus, tahu sumedang dan lain-lain) dan minuman. Biasanya mereka mencari sesuap nasi dari adanya laga Liga 1, kini dengan dihentikan, bagaimana nasib mereka?
Diuntungkan
Jika ada yang dirugikan, pasti ada juga yang merasa diuntungkan dari penghentian Liga 1 yaitu seluruh warga Indonesia. Terdengar klise memang, tetapi bukankah tidak ada yang lebih penting dari nyawa bahkan termasuk sepak bola.
Ketika jalannya Liga 1 tetap dilanjutkan tetapi jumlah pasien positif virus corona, masih adakah hasrat bagi kita pecinta sepak bola untuk menonton pertandingan. Jangan sampai kejadian di babak 16 besar antara Atalanta vs Valencia harus terulanng di Liga 1.
Ketika itu pandemi virus corona telah menyerang Spanyol dan Italia, tetapi duel antara Valencia dan Atalanta tetap dilangsungkan. Akibatnya, banyak warga di Bergamo yang menjadi basis Atalanta terserang virus corona, pun demikian dengan Valencia.
Media setempat pun menyebut duel antara Atalanta vs Valencia menjadi bom biologis karena menjadi tempat berkumpulnya puluhan ribu orang yang menjadi medium terbaik penyebaran virus corona.
Pada akhirnya, kita semua pasti bakal dirugikan jika Liga 1 benar-benar dihentikan, tapi di sisi lain itu juga bisa menyelamatkan warga Indonesia dari penyebaran virus corona yang kian hari semakin di luar nalar.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom