INDOSPORT.COM - Sosok gelandang klub Liga 1 Persipura Jayapura, Thiago Amaral, diharapkan menjadi puzzle yang hilang dari skuat Mutiara Hitam.
Skuat anyar Persipura Jayapura jelang Liga 1 2020 kembali melahirkan antusiasme publik yang telah lama merindukan gelar juara. Pasalnya, manajemen telah bereaksi dengan mendatangkan sembilan rekrutan anyar termasuk empat pemain asing demi menargetkan juara di musim ini.
Namun, yang menarik adalah keputusan pelatih Jacksen F Tiago mendatangkan kompatriotnya, Thiago Eduardo do Amaral yang berposisi sebagai gelandang serang atau playmaker.
Pemain bertipe Thiago memang telah menjadi incaran klub berjuluk Mutiara Hitam sejak kehilangan sang maestro Eduard Ivakdalam, Zah Rahan Krangar dan Robertino Pugliara.
Tiga sosok sentral di lini tengah Persipura itu pernah sukses menghadirkan prestasi di era yang berbeda. Namun, ketiganya adalah otak permainan Persipura di era pelatih yang sama, Jacksen Tiago di periode pertamanya (2008-2014).
Tak ayal, Jacksen pun menaruh harapan pada kompatriotnya itu untuk mencairkan skema permainan Persipura seperti yang ia inginkan.
Jacksen Butuh Pemain Kreatif
Sejak kepergian Robertino Pugliara, Persipura hanya mampu mendatangkan Ricardinho sebagai pengganti. Namun, gelandang Brasil itu justru tak bisa berbuat banyak di lini tengah Persipura. Ricardinho kerap duduk di bangku cadangan walaupun menjadi salah satu penggawa yang turut mengantarkan Persipura sebagai kampiun ISC 2016.
Kepergian arsitek asal Argentina, Angel Alfredo Vera di awal 2017 silam, membuat karakter permainan Persipura seolah memudar. Sentuhan khas dari kaki ke kaki, bertransformasi menjadi gaya sepak bola yang kaku dan mudah ditebak lawan.
Persipura terlampau jauh meninggalkan ciri khas permainannya sejak ditangani Liestiadi hingga ke era Luciano Leandro. Ini terlihat jelas dari beberapa performa Persipura kala itu yang mendadak mengandalkan lini sayap untuk menyerang lewat bola-bola crossing.
Dengan kembalinya sosok Jacksen, Persipura seakan terlahir kembali. Di musim lalu, mereka mentas dengan sukses. Tangan dingin Jacksen mampu mengangkat performa Persipura yang di awal musim lalu sempat terseok-seok di papan bawah. Persipura pun finis di peringkat ketiga di akhir kompetisi.
Sayangnya, permainan Persipura masih jauh dari harapan Jacksen. Pasukan mutiara hitam masih terlihat kaku di lini tengah. Kehadiran Ibrahim Conteh sebagai pemain bernomor 10 justru jauh di luar ekspektasi. Tak banyak kontribusi yang diberikan oleh gelandang timnas Sierra Leone itu.
Dengan segala keterbatasan tim jelang kompetisi Liga 1 2020, Jacksen merespon kelemahan timnya. Ia lantas melakukan perombakan pada komposisi pemain asingnya di musim lalu yang diisi Andre Ribeiro, Ibrahim Conteh, Mamadou Samassa dan Oh-Inkyun. Sebagai gantinya, Jacksen mendatangkan duo Arema FC, Sylvano Comvalius dan Arthur Cunha bersama Takuya Matsunaga dan gelandang serang, Thiago Amaral.
Sosok Thiago Amaral direkomendasikan untuk memberikan kreatifitas di lini tengah Persipura yang pada musim lalu terlihat kaku.
Jacksen sadar betul jika skema yang sering ia terapkan dalam formasi 4-3-3 membutuhkan seorang gelandang kreatif. Persis seperti waktu kesuksesannya mendulang trofi bersama Persipura di periode pertamanya.
"Kalau saya melihat kondisi tim Persipura sekarang ini masih membutuhkan playmaker sebagai pengendali permainan, itu yang saya belum lihat ada lagi di tim Persipura," ujar salah satu legenda hidup Persipura, Carolino Ivakdalam, kepada INDOSPORT, Senin (22/2/20).
"Ketika Zah Rahan pergi dan ketika Eduard Ivakdalam tidak ada dalam tim, itu yang belum terlihat dalam tim Persipura. Sampai hari ini mereka belum dapat sosok itu," tuturnya.
Thiago Amaral Jadi Tumpuan
Pernah bermain di 13 klub berbeda di tiga benua dengan skill individu yang apik, penampilan Thiago membuat Jacksen tertarik. Jaksen menilai kompatriotnya itu menjadi pilihan yang tepat untuk memenuhi kebutuhan timnya.
Tak perlu banyak waktu untuk beradaptasi, gelandang yang musim lalu bermain di klub Lebanon, Al Bourj itu lantas dipercayakan mengendalikan permainan tim mutiara hitam di lima laga uji coba yang digelar di Kota Batu Malang dan Yogyakarta.
Keberadaan Thiago di lini tengah Persipura saat ini menjadikannya sebagai tumpuan dalam menterjemahkan keinginan Jacksen. Meski sudah menunjukkan performa positif di laga uji coba, Thiago belum mendapatkan tantangan berat.
Ujian pertamanya akan ditemui saat berhadapan dengan PSIS Semarang di laga perdana Liga 1 2020, pada 1 Maret mendatang.
Di laga tersebut, performa Thiago akan menjadi sorotan seberapa besar dirinya bisa berkontribusi dalam membantu trio lini depan Persipura. Dan seberapa kreatif dia di lini tengah Persipura.
"Saya belum lihat dia (Thiago) bermain. Mudah-mudahan dia bisa menggantikan peran Edu dan Zah Rahan. Karena posisi playmaker itu masih menjadi kepingan puzzle yang hilang di tim Persipura," ungkap Carolino.
Selama melatih Persipura, Jacksen tak pernah salah merekrut pemain asing yang cocok untuk skemanya. Keputusannya untuk mendatangkan pemain yang sesuai dengan kebutuhan klub selalu terbilang tepat.
Ia pula yang mengorbitkan nama-nama seperti Beto Goncalves dan Ernest Jeremiah. Sementara Zah Rahan dan Robertino Pugliara juga bersinar saat dilatih olehnya.
Kini, kiprah Thiago Amaral bersama Persipura di kompetisi resmi sedang dinanti, benarkah dia sosok yang tepat untuk melengkapi puzzle yang hilang?
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom