INDOSPORT.COM - Penyerang muda Septian Satria Bagaskara tampaknya bisa menjadi 'the next' legenda striker tajam Persik Kediri Musikan.
Seperti diketahui kalau Musikan merupakan salah satu penyerang lokal yang paling subur dalam urusan mencetak gol pada Liga Indonesia teratas era 2000-an.
Bukan tanpa sebab Musikan menjadi ikon serta legenda Persik sekaligus kebanggaan Kota Kediri. Pasalnya Musikan menjadi sosok penting dalam mengubah citra Kediri.
Di awal mula kariernya, Musikan membela Persedikab Kabupaten Kediri selama lima musim (1995-2000). Lalu pindah ke PSIS Semarang (2001).
Barulah dirinya menerima pinangan Persik Kediri pada 2002 dan bertahan hingga 2009. Bermain untuk tanah kelahirannya membuat Musikan ingin tampil maksimal tiap laga.
Menjalani musim perdana di Persik, mantan striker kelahiran 18 Juni 1977 ini langsung diduetkan striker asal Nigeria Bamidelle Frank Bob Manuel.
Kala itu Persik dilatih oleh Jaya Hartono. Berkat keyakinannya menduetkan Musikan dengan Bamidelle membuat Macan Putih sangat disegani lawan.
Hasilnya adalah, dalam semusim, Muskian sukses mengemas 21 gol. Sedangkan Bamidelle mengoleksi 29 gol. Keduanya merupakan kombinasi kombo atas lawan-lawannya.
Musikan sendiri dikenal dengan striker yang gesit, lincah, serta mampu menempatkan diri pada posisi dan kesempatan yang pas untuk mencetak gol.
Hal tersebut membuat Persik bisa meraih kejayaan kala merengkuh gelar juara pertama pada 2003, pasca ajang Perserikatan dan Galatama dilebur.
Atas pencapaian tadi pula Musikan sukses menggondol gelar pemain terbaik Liga Indonesia 2003. Dirinya mengalahkan nama-nama seperti Cristian Gonzales, Ilham Jayakesuma, hingga Oscar Aravena.
Terlepas dari hal tersebut, kini Persik kembali menemukan 'the next' Musikan dalam diri penyerang muda Septian Satria Bagaskara.
Dengan tinggi 182 cm dan (saat ini) masih berusia 22 tahun membuat Septian Bagaskara berbagai keunggulan mulai dari bola udara, ketahanan fisik yang cukup, serta insting mencetak gol.
Tak pula Septian mempunyai kelincahan dalam menggiring bola untuk menusuk ke area kotak penalti lawan hingga penempatan ruang yang pas untuk mencetak gol.
Septian sendiri memiliki kesamaan dengan legenda hidup Musikan. Pasalnya Septian juga merupakan jebolan Persedikab Kabupaten Kediri (2015-2016).
Manajemen Persik pun dengan lincah akan bakat istimewa Septian tanpa ragu menyodorkan kontrak pada 2017. Bahkan Septian dipercaya mengisi pos striker di tiap laga.
Bermain diklub yang penuh akan sarat sejarah membuat Septian selalu menampilkan performa maksimal. Buktinya adalah dirinya sukses membawa Persik meraih gelar juara Liga 3 2018.
Hal serupa yang dirasakan oleh Musikan, meskipun beda kasta. Tak hanya itu Septian juga menyabet gelar top skor Liga 3 2018 usai mengoleksi 21 gol.
Kini Septian bisa saja membawa Persik meraih gelar juara Liga 2 2019 usai di final bersua Persita Tangerang di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Bali, Senin (25/11/19).
Meski begitu ada sedikit perbedaan, dimana Musikan belum pernah mencicipi berseragam Timnas Indonesia di level manapun. Sedangkan Septian sempat membela Timnas Indonesia U-23 sekali pada 2019.
Kendati begitu Septian Bagaskara bisa menjadi jelmaan sosok Musikan yang tajam dalam mencetak gol bagi Persik untuk Kota Kediri.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom