INDOSPORT.COM - Kans 'Shevchenko' PSS Sleman, yakni Yevhen Bokhashvili untuk menjaga gengsi bomber Eropa di Liga 1 terbuka lebar usai para pesaing mengendur.
Awal perekrutan Yevhen Bokhashvili sempat diragukan oleh publik Sleman. Karena manajemen mengontrak Yevhen setelah digantung selama sebulan lebih.
Bahkan dirinya sempat tak dimainkan dalam laga uji coba pramusim sehingga menuai tanda tanya besar di benak publik Sleman saat itu.
Akan tetapi manajemen langsung mengambil tindakan dengan menyodorkan kontrak pada Yevhen. Karena kala itu waktu sudah mepet menjelang kompetisi.
"Setelah ada masukan dari teman-teman, Yevhen Bokhashvili bagus juga. Harapan saya dia bisa jadi salah satu bintangnya PSS," kata CEO PT PSS, Soekeno, April silam.
Harapan tersebut bisa dijawab oleh Yevhen. Karena dirinya mampu mencetak gol di beberapa kesempatan kala tampil untuk PSS Sleman, baik laga tandang ataupun kandang.
Meski begitu Yevhen sempat mengalami paceklik gol selama tujuh pertandingan sejak terakhir kali membobol gawang Persela Lamongan lewat titik putih, Agustus lalu.
Dirinya pun mampu menggila ketika sukses mengandaskan Bhayangkara FC dengan skor 2-0. Dua gol tersebut dikemas oleh Yevhen Bokhashvilli.
Sekarang saja Yevhen telah mengoleksi 11 gol hingga pekan ke-22 Liga 1. Pemain kelahiran Ukraina ini bersaing ketat dengan striker lainnya.
Mulai dari Titus Bonai (11 gol), Makan Konate (11), Ciro Alves (12), Marko Simic (13), Beto Goncalves (13), dan Alex dos Santos Goncalves (16) adalah pesaing Yevhen Bokhashvili.
Kendati begitu berbagai rintangan dan ujian bakal dialami oleh Yevhen dalam sisa pertandingan paruh kedua Liga 1 musim 2019 ini.
Mengingat, jika Yevhen bisa terus mencetak gol bukan tak munkin dirinya bisa menjadi penyandang gelar top skor Liga 1 dan meneruskan ketajaman bomber asal Eropa.
Sebab dalam dua musim terakhir, gelar pencetak gol terbanyak Liga 1 selalu jatuh ke pemain asal Eropa. Mulai dari Sylvano Comvalius pada 2017 (37 gol) dan Aleksandar Rakic di 2018 (21 gol).
Untuk nama terakhir ada sedikit cerita menarik, di mana Rakic tiba-tiba secara mengejutkan bisa keluar sebagai penyandang gelar top skor.
Hal itu terjadi menjelang penghabisan Liga 1 2018. Kala itu striker Persebaya David da Silva sempat memimpin daftar top skor dengan perolehan 20 gol.
Gol terakhir dikemas David da Silva kala mengalahkan Bali United dengan skor 2-5 di pekan ke-31. Dua pertandingan terakhir dirinya tak bisa membobol gawang lawan.
Namun, Aleksandar Rakic secara mengejutkan bisa tampil subur sejak terakhir membobol gawang Mitra Kukar pada pekan ke-29. Pada saat itu dirinya baru mengoleksi 16 gol.
Pada dua pertandingan terakhir (pekan ke-33 dan 34), Rakic mampu membuat lima gol, masing-masing ke gawang PSMS Medan (2) dan Borneo FC (3l).
Dengan tambahan lima gol, Rakic mengoleksi 21 gol dan melampaui torehan yang dibuat David da Silva. Nah maka dari itu Yevhen Bokhashvili bisa saja mengikuti jejak Rakic.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom