INDOSPORT.COM - 4 pemain debutan dipanggil oleh Simon McMenemy ke Timnas Indonesia. Berikut analisis kekuatan 4 pemain debutan di Timnas Senior Indonesia.
Timnas Sepak Bola Indonesia akan menghadapi pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia melawan Malaysia dan Thailand pada bulan September mendatang.
PSSI pun sudah merilis 24 nama pemain yang akan mengikuti pemusatan latihan di bawah arahan Simon McMenemy mulai 21 Agustus 2019 di Stadion Pakansari.
Dari 24 nama tersebut, ada 4 nama yang merupakan nama debutan dan bahkan menjadi kejutan di Timnas Senior Indonesia.
4 nama tersebut adalah Made Andhika Wijaya (Bali United), Angga Saputra dan Osas Saha (TIRA-Persikabo), dan Bagus Kahfi dari Timnas Indonesia U-18.
Apa saja sebenarnya kelebihan 4 pemain tersebut hingga dapat mencuri perhatian dari Simon McMenemy untuk dipanggil ke pemusatan latihan Timnas Senior?
Berikut INDOSPORT mencoba menelaah kelebihan dan kekurangan dari 4 pemain debutan yang dipanggil Simon McMenemy ke Timnas Indonesia.
Made Andhika Wijaya
Made Andhika Wijaya menjadi pilihan utama bagi Stefano Cugurra Teco di skuat Bali United sebagai bek kanan. Made Andhika Wijaya bermain dalam 10 pertandingan di Liga 1 2019.
Sebagai seorang bek sayap, Made Andhika Wijaya punya kecepatan dan umpan crossing yang mumpuni. Kemampuan yang sangat penting dan juga dibutuhkan oleh Timnas Indonesia.
Apalagi, ada winger-winger cepat lainseperti Irfan Jaya dan Andik Vermansah yang bisa melakukan kombinasi dengan Made Andhika Wijaya.
Namun, Made Andhika Wijaya benar-benar seorang debutan di level Timnas. Made Andhika Wijaya sebelumnya juga tidak bermain di Timnas kelompok umur.
Adaptasi mungkin menjadi salah satu hambatan bagi Made Andhika Wijaya bersama Timnas.
Angga Saputra
Dari 15 pertandingan yang telah dijalani oleh TIRA-Persikabo di Liga 1 2019, Angga Saputra hanya absen dalam 3 pertandingan saja.
Angga Saputra menjadi pilihan utama di bawah mistar gawang TIRA-Persikabo dan mencatatkan 2 clean sheet. Catatan clean sheet Angga Saputra sama jumlahnya dengan Andritany, tetapi Andritany baru bermain dalam 8 pertandingan di Liga 1 2019.
Jumlah kebobolan Angga Saputra (15) juga lebih banyak dari Andritany (9), namun lebih sedikit dari Awan Setho (16).
Sama seperti Made Andhika Wijaya, Angga Saputra juga belum punya pengalaman bersama Timnas di level junior.
Osas Saha
Pemanggilan Osas Saha ke Timnas Indonesia terbilang mengejutkan. Selain karena usianya yang sudah 32 tahun, Osas Saha juga 'menyingkirkan' pemain naturalisasi lainnya, Ilija Spasojevic.
Padahal, dari segi jumlah gol Ilija Spasojevic lebih unggul dari Osas Saha. Spaso sejauh ini sudah mencetak 6 gol di Liga 1 2019, sedangkan Osas Saha baru 2 gol.
Tetapi Osas Saha punya kelebihan dibanding Ilija Spasojevic. Osas Saha tak hanya bisa dimainkan sebagai target man, Osas Saha juga bisa ditempatkan sebagai winger.
Osas Saha bisa menjadi pendukung bagi striker lain dan bisa menjadi second striker yang mumpuni dalam permainan.
Bagus Kahfi
Menjadi top skor di Piala AFF U-18 2019 mungkin menjadi salah satu alasan mengapa Bagus Kahfi dipanggil untuk pemusatan latihan bersama Timnas Senior.
Bagus Kahfi pun sudah terlihat berlatih bersama senior-seniornya di Stadion Pakansari. Meski belum pasti akan diturunkan oleh Simon McMenemy dalam pertandingan, namun berlatih bersama Timnas Senior bisa jadi pengalaman yang bagus untuk Bagus Kahfi.
Dari segi permainan, Bagus Kahfi juga punya kemampuan yang lengkap. Bagus Kahfi bisa bermain sebagai striker utama maupun winger.
Penempatan posisi Bagus Kahfi khususnya di kotak penalti juga cukup baik. Selain itu, pergerakan tanpa bola Bagus Kahfi juga kerap mengecoh lawan seperti di Piala AFF U-18 2019 lalu.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom