INDOSPORT.COM – Klub legendaris Serie A Italia, AS Roma telah resmi menunjuk Claudio Ranieri sebagai pelatih baru mereka. Langkah itu diambil ketika Roma memilih untuk mendepak Eusebio Di Francesco dari kursi kepelatihan.
Manajemen Roma nampaknya tak bisa memberikan toleransi kepada Eusebio Di Francesco setelah gagal membawa Danielle De Rossi dkk lolos ke babak perempatfinal Liga Champions 2018/19.
Seperti yang diketahui, Roma harus tersingkir di babak 16 besar Liga Champions setelah kalah agregat 3-4 atas FC Porto. Padahal, Roma lebih dulu unggul 2-1 di pertemuan pertama.
Kini, sosok Ranieri pun dianggap bisa membawa Roma kembali ke kejayaannya seperti era 2000-an. Namun jika melihat kinerja Ranieri akhir-akhir ini, hal itu kemungkinan besar sulit diraih.
-Berikut INDOSPORT mencoba untuk merangkum tiga blunder AS Roma setelah resmi menunjuk Claudio Ranieri sebagai pelatih baru mereka.
Membawa Fulham ke Papan Bawah
Claudio Ranieri gagal membawa Fulham keluar dari papan bawah untuk bertahan di kasta teratas sepak bola Inggris. Pasalnya, saat ini Fulham masih berada di peringkat 19 dengan raihan 17 poin.
Situasi ini membuat Fulham kemungkinan besar akan terdegradasi dari Liga Primer Inggris. Ini pun tak terlepas dari kinerja buruk Ranieri di kursi kepelatihan Fulham.
Pasalnya, Ranieri hanya mampu mempersembahkan tiga kemenangan dalam 17 pertandingan di Liga Primer Inggris. Bahkan Fulham harus menelan kekalahan sebanyak 11 kali.
Catatan tersebut jelas membuktikan jika kualitas juru taktik berkebangsaan Italia tersebut sebagai pelatih sudah mulai menurun.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom