Timnas Indonesia U-16 dinilai masih kerap labil dalam menunjukkan performa di atas lapangan. Terkadang bermain bagus, namun terkadang mereka tampil melempem.
Hal ini terlihat di dua laga Timnas Indonesia U-16 hari ini. Saat uji coba pagi hari, Skuat Garuda Asia takluk 3-2 dari Diklat Ragunan. Namun saat sore hari mereka mengamuk dengan melumat Persija Jakarta U-17 dengan skor telak 9-0.
Kejadian ini pun diakui Fakhri Husaini selaku juru ramu yang menjadi fokus utama dirinya. Namun dalam usia dini, Fakhri menilai penampilan inkonsistensi anak asuhya memang tak dapat dia hindari. Bahkan dia sebagai pelatih tak bisa menuntut Sutan Zico dan kolega terus tampil stagnan seusai harapannya.
"Memang tak ada cara lain selain terus latihan agar mereka tampil konsisten. Gak ada cara lain, gak ada obat di apotek yang bisa membuat mereka bermain seperti harapan saya. Hanya latihan dan latihan," ucap Fakhri saat ditemui di Atang Sutresna, Sabtu (24/02/18).
Fakhri menilai minimnya kompetisi di usia mereka yang mebuat para penggawanya kerap naik turun dalam menjaga peforma. Terlebih untuk pemain yang berada di luar Jakarta, sehingga mereka hanya mendapat latihan intens saat mengikuti pemusatan latihan bersama Timnas saja.
"Adanya aktivitas sepakbola latihan tak hanya di TC. Ini yang kita belom punya. Ketika mereka kembali ke klub, saya tidak melihat apakah semua pemain ini berlatih dengan sesuai yang kami inginkan."
"Kemudian apakah mereka memilii kompetisi. Beruntung anak-anak Jakarta memiliki kompetisi, tetapi yang di daerah. Pertanyaan tadi bisa terjawab kalau mereka tak hanya berlatih di sini saja. Ketika mereka kembali harus menjaga ritme itu," tutur pria asal Bontang ini.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom