Panitia Kongres Luar Biasa Asprov PSSI 2018 dinilai amatir dan tak mampu menggelar jalannya kongres oleh sejumlah voters atau pemilik suara sebagai peserta kongres.
Kongres yang baru berjalan sekitar 10 menit usai dibuka Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Sumut, Baharuddin Siagian, terpaksa kembali diskor satu jam ke depan oleh Juni Ardianto Rahman, selaku pimpinan sidang.
Pasalnya, sejumlah voter kecewa karena panitia pelaksana tidak menyiapkan materi kongres. Salah satunya disampaikan Wakil Ketua Asosiasi Kota (Askot) PSSi Tebing Tinggi, Edwin Dhani. Dirinya menyebut kepanitiaan yang dipimpin Armen Margolang tak paham mekanisme karena tidak menyediakan bahan kongres. "Bahan kongres tidak ada diberikan. Bagaimana ini?" ujar Edwin.
Selain itu, penunjukan pimpinan sidang yang tanpa melibatkan peserta kongres juga tidak luput dari sorotan voters. Hal ini yang disoroti pimpinan sidang, Juni Ardianto.
"Berdasarkan statuta, tidak ada penunjukan pimpinan membuka kongres," ungkap Juni.
Wakil Ketua Askot PSSI Mandailingnatal juga mengkritisi tidak disebutkannya nama kandidat ketua Asprov PSSI Sumut, Dollar Hafriyanto Siregar pada kongres karena nama tersebut tidak hadir dalam kongres.
"Tidak ada penyebutan nama pak Dollar, hanya bang Kodrat dan Idris di sini, di awal kan ada tiga nama," ujarnya.
Namun panitia kongres menerangkan jika Dollar telah mengajukan pengunduran dirinya sebelum kongres berjalan.
Tak ingin larut dalam perdebatan, Juni pun menskors kegiatan.
"Kita skors selama sejam, panitia menyiapkan bahan kongres," ungkap pria yang juga Pelaksana tugas (Plt) Ketua Asprov PSSI Sumut itu.
Kongres Luar Biasa Asprov PSSI Sumut ini dihadiri 21 Askot dan Askab serta 43 klub sebagai pemilik suara dari seluruh daerah di Sumatera Utara. Ada dua nama yang diusung menjadi ketua yakni, Kodrat Shah dan Idris.