Mungkin semua guru di dunia ini tidak akan memberi semua ilmu pengetahuan atau pun pengalamannya kepada murid-muridnya, hal itu guna mengantisipasi jika sewaktu-waktu sang murid menantang guru untuk berduel kepintaran.
Begitu juga duel Ostersunds FK vs Arsenal yang akan berlangsung pada jumat mendatang. Arsenal akan bertandang ke Jamtkraft Arena, markas Ostersunds untuk melakoni laga 32 besar leg 1 Liga Europa. Duel ini bisa disebut sebagai duel Murid vs Guru mengingat perbedaan level dua klub tersebut.
Bagaimana tidak, Arsenal memiliki segalanya untuk menjungkalkan lawannya tersebut. Selain memiliki pemain-pemain bintang seperti Mesut Ozil dan Henrikh Mkhitaryan, Arsenal juga memiliki segudang pengalaman dan jam terbang tinggi untuk mengatasi perlawanan sang tuan rumah.
Bermain Liga Europa adalah dosa besar bagi klub sebesar Arsenal yang merupakan langganan peserta Liga Champions, Liga kasta tertinggi di Eropa. Di Liga Champions tersebut, Arsenal bahkan sudah merasakan atmosfer yang jauh lebih dahsyat dibandingkan bermain di Liga Europa pada musim ini.
-Lawan-lawan yang pernah dihadapi oleh Arsenal di Liga Champions tersebut juga merupakan tim-tim yang sepadan dengan Arsenal itu sendiri. Ini artinya pengalaman Arsenal menghadapi tim-tim kuat Eropa seperti Bayern Menchen dan Barcelona bisa diterapkan untuk meredam tim sekelas Ostersunds FK.
Bahkan Arsenal jauh hari sudah membuktikan bahwa pengalaman merupakan salah satu kunci kesuksesan. Mereka menerapkannya dengan menjadi juara Grup H di kualifikasi Liga Europa 2017/2018.
-Selain faktor pengalaman tersebut, kompetisi Liga Europa ini juga bisa menyelamatkan Arsenal pada musim depan. Pasalnya setiap tim yang berhasil menjadi kampiun di piala UEFA berhak untuk tampil di Liga Champions untuk musim berikutnya.
Tentu saja Arsenal tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini, sebab peluang mereka untuk tampil di Liga Champions pada musim depan kian menipis. Buktinya hingga pekan ke 27 di liga Domestik, Arsenal masih berada di posisi 7 klasemen dengan mengoleksi 45 poin dan tertinggal 8 poin dari peringkat 4 Chelsea yang merupakan batas akhir meraih tiket Liga Champions musim depan.
Selain faktor tersebut, Arsenal juga semakin berpeluang besar untuk memenangkan pertandingan ini. Pasalnya tim asuhan Arsene Wenger ini sudah melakukan pertandingan liga domestik di negara sendiri. Beda dengan Oestersunds yang akan memulai kompetesi liga Swedia pada bulan April mendatang.
Itu artinya faktor ini juga menjadi penentu untuk kedua tim. Arsenal dinilai sudah menemukan performa dan menjaga kekompakan tim sedangkan Oestersunds masih sibuk untuk mencari bentuk permainan yang pas. Tercatat, Oestersunds hanya menjalani laga persahabatan dan Piala Swedia jelang kedua tim bentrok pada jumat ini.
Kendati demikian, Oestersunds juga masih memiliki kans untuk memenangkan pertandingan. Pasalnya klub yang menjuarai Piala Swedia musim 2016/2017 ini memiliki pelatih berkebangsaaan Inggris, Graham Potter.
Tentunya ini menjadi modal yang bagus dalam menghadapi Arsenal. Sang pelatih pasti sudah paham betul dengan gaya permainan tim-tim asal Inggris. Tentunya ia bisa memberikan strategi dan instruksi khusus kepada anak buahnya untuk meredam peluru Arsenal.
Player to Watch
Saman Ghoddos (Ostersunds FK)
Penyerang asal Iran ini mampu melesakan 4 gol dan 3 assists dalam 11 kali penampilannya di pentas kualifikasi Liga Europa musim 2017/2018. Pemain berpostur 177 CM ini memiliki kecepatan diatas rata-rata. Dengan kecepatan tersebut, Ia kerap merepotkan lini perrtahanan lawan saat timnya menggunakan strategi serangan balik. Ini artinya ia merupakan ancaman bagi Arsenal. Saman Ghoddos bisa memanfaatkan pertahanan Arsenal yang terbuka karena tampil dengan pola menyerang setiap menghadapi lawan-lawannya.
Mesut Ozil (Arsenal)
Pemain kelahiran Turki ini merupakan nyawa permain milik Arsenal. Umpan-umpan nya yang akurat selalu memanjakan para penyerang Arsenal. Ia juga Mampu memainkan tempo permainan Arsenal dengan cepat dan lambat. Pria 29 tahun ini sangat lihat dalam menjaga ritme pertandingan di lini tengah Arsenal.