Siapa yang tak kenal dengan megabintang Paris Saint-Gemain, Neymar. Selain karena kualitas yang dimilikinya, transfer sensasional dari Barcelona ke PSG dengan mahar 222 juta euro (Rp3,7 triliun) juga turut melambungkan namanya di kancah sepakbola internasional.
Namun siapa sangka, dibalik skill tingkat dewa yang dimilikinya, Neymar ternyata pernah disia-siakan bakatnya oleh salah satu klub asal Rusia, Lokomotiv Moskow.
Dilansir dari Marca, momen tersebut terjadi sepuluh tahun silam, saat klub berjuluk Railroaders itu mendapat kesempatan untuk bisa memboyong Neymar pada usia 16 tahun, dengan harga yang jauh lebih murah.
Lokomotiv yang melihat bakat Neymar pada laga ekshibisi di turnamen Mediterranean Cup, memutuskan batal merekrut pemain asal Brasil itu dan lebih memilih pemain dari akademi mereka sendiri, Alan Gagatov, yang kini berstatus sebagai pemain free agent.
Mantan presiden klub Lokomotiv saat itu, Nikolai Naumov, mengungkapkan jika mereka memboyong Neymar dengan harga sekitar 10 juta euro, adalah sebuah perjudian besar meski ada rekomendasi dari pemandu bakat yang meyakini talenta Neymar sangat luar biasa.
"Kami mempertimbangkan apakah membeli Neymar akan bermanfaat atau tidak. Namun, sebetulnya kami mau membelinya karena pemandu bakat kami melihat potensi di dirinya. Akan tetapi ada keraguan besar, karena dia masih muda dan kami tidak tahu bagaimana dia beradaptasi di Rusia," jelas Naumov dikutip dari Marca.
"Kami tidak ingin mengambil risiko. Saya tidak ingat betul harganya, kayanya sekitar 10 juta euro. Membayar seorang anak muda dari benua lain dengan uang perusahaan, kami harus berhati-hati," sambung Naumov.
Keputusan Lokomotiv menarik ketertarikan pada Neymar membuat sang pemain tetap berada di tim junior Santos. Baru pada 2009 Neymar memulai karier di tim senior Santos hingga 2013, sebelum akhirnya pindah ke Barcelona dan kini berkostum PSG.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom