Presiden Joko Widodo masih menginginkan Surabaya untuk menjadi tuan rumah dari gelaran ajang sepakbola nasional Piala Presiden. Namun, di sisi lain keinginan Presiden tersebut nampaknya akan mengalami kendala.
Pasalnya, Persebaya sendiri angkat tangan jika Piala Presiden tetap akan diadakan di Surabaya. Manajer Persebaya, Chairul Basalamah sendiri mengungkapkan bahwa pihaknya memang bukan pemilik dari Stadion Gelora Bung Tomo itu sendiri.
"Sampai tadi malam, dari Setneg, Pak Teten Masduki menyampaikan bahwa Pak Presiden tetap ingin di Surabaya dan pembukaan di Surabata. Saya bilang, kita angkat tangan. Karena kami gak punya stadion," ujar Chairul.
Pihak Persebaya sendiri, seperti dilansir Emosi Jiwaku, baru saja menyelenggarakan rapat dengar pendapat bersama DPRD dan Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Surabaya di gedung DPRD, Jumat (29/12/17).
Dari kabar sebelumnya, Sidoarjo siap hadir menjadi salah satu tuan rumah Piala Presiden, mengingat belum pastinya Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) di Surabaya yang sebelumnya didapuk menjadi salah satu venue yang akan menggelar laga Piala Presiden.
Kepala staf presiden, Teten Masduki, dikabarkan telah memilih Stadion Gelora Delta Sidoarjo sebagai lokasi diberlangsungkannya rangkaian laga dari ajang Piala Presiden tahun depan nanti. Persebaya Surabaya terancam menjadi tim musafir pada musim depan. Tidak adanya dukungan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menjadi penyebabnya.
Persebaya sendiri sempat dipersulit oleh Pemkot Surabaya untuk menggunakan Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) sebagai venue laga kandang. Terakhir, tim berjuluk Green Force ini merasa dikerjai saat menyelenggarakan Celebration Game melawan PSS Sleman pada 9 Desember lalu.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom