Tiga dari empat kebutuhan pemain asing sudah dipenuhi oleh Arema FC. Alhasil, tim berlogo kepala singa ini tinggal melengkapinya dengan seorang striker asing, sesuai kuota dalam regulasi kompetisi.
Mengacu pada musim lalu, jatah pemain asing memiliki komposisi 2 non Asia, 1 Asia dan 1 marquee player. Namun belakangan ini, slot pada kuota terakhir masih kembali dikaji dan belum ditentukan regulasi baru untuk musim depan.
Dari kabar yang santer terdengar, kompetisi Liga 1 musim depan seperti halnya di Malaysia dan Thailand. Dua kompetisi sesama anggota ASEAN itu menerapkan kuota pemain asing 2 non Asia, 1 Asia dan 1 Asia Tenggara (AFF).
"Karena itu lah kami sifatnya menunggu ketetapan regulasi. Apakah satu kuota itu tetap untuk marquee player, atau jadi mengisinya dengan pemain AFF," ungkap General Manajer tim, Ruddy Widodo.
Dan bagi Arema FC, kuota pemain asing saat ini masih mengacu pada musim lalu. Sehingga, tim berjulukan Singo Edan ini serius menyiapkan dua skema merekrut pemain asing yang memenuhi kriteria marquee player atau tidak.
"Slot marquee sudah ada. Kalau tidak marquee juga sudah ada. Makanya, kami lebih baik menunggu ketetapan regulasi dulu baru memutuskan itu (merekrut striker asing)," imbuhnya.
Namun jika dibandingkan musim lalu, Arema FC berharap slot marquee player lebih baik dihapuskan saja. Pasalnya, tidak semua klub bisa mengisinya sehingga menimbulkan ketimpangan dan keadilan lantaran kekurangan satu pemain asing di lapangan.
"Mereka berharga mahal dan hanya beberapa diantaranya bisa memberi dampak positif untuk tim. Kami sudah pengalaman soal itu (melalui Juan Pablo Pino)," ungkap Ruddy.
"Makanya, misi untuk menghapus marquee player akan kami bawa saat Kongres tahunan PSSI Januari nanti," pungkasnya.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom