PSSI kembali melakukan terobosan dalam rangka memajukan sepakbola Indonesia. Usai meluncurkan buku Filosofi Sepakbola Indonesia, kini PSSI melakukan hal lain. PSSI resmi menjalin kerja sama dengan Federasi Sepakbola Jepang (JFA).
Ada lima poin kerja sama yang disepakati. Kelima poin tersebut, yakni referee development, exchange competencies (management, courses and project), youth and grass root, friendlies matches all ages dan popularity of football.
Dalam penandatanganan kerja sama ini, pihak PSSI diwakili Wakil Ketua Umum PSSI Joko Driyono yang didampingi Sekretaris Jenderal PSSI, Ratu Tisha Destria. Sementara dari JFA diwakili Presiden JFA Tashima Kozo dan Sekjen JFA Kazumichi Iwagami.
Ratu Tisha Destria menjelaskan, PSSI memahahi bahwa sepak bola Indonesia mengalami periode yang sulit dari akhir tahun 2010 hingga 2016. Situasi ini membuat Indonesia jauh tertinggal dari negara-negara di Asia untuk bisa bersaing di level Asia.
Sepak bola pun tidak hanya bicara prestasi timnas. Akan tetapi juga bicara langkah-langkah dan strategi untuk mencapai prestasi itu. “Jadi tidak hanya bicara pemain, tetapi juga bicara apa yang mendukung mereka, untuk mencapai performa terbaik. Pelatih, pemain, wasit, manajemen, organisasi, good governance, pembinaan pemain usia muda, bisnis, media, keanggotaan, dan hubungan internasional. Adalah hal-hal yang membungkus sepak bola modern yang perlu PSSI kejar,” ungkap Tisha dikutip dari situs resmi PSSI.
Joko Driyono menambahkan, untuk mengejar ketertinggalan lebih cepat, PSSI memerlukan partner seperti JFA yang sudah punya pengalaman dan kemampuan membangun sepak bola Jepang dengan baik dan pesat. “Kami sangat berterima kasih kepada pihak JFA yang membuka peluang kerja sama ini. Kita akan bekerja sama membangun sepak bola,” kata Joko.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom