Akane-Sindhu-Intanton Kompak Absen hingga Januari, Kans Gregoria Ganggu Big 4 Queens
INDOSPORT.COM – Absennya tiga tunggal putri top dunia, termasuk Akane Yamaguchi, hingga Januari 2024 membuka peluang Gregoria Mariska mendobrak dominasi Big 4 Queens musim depan.
Absennya Akane Yamaguchi dari turnamen hingga setidaknya sampai Januari 2024 dikonfirmasi oleh dewan BWF, Bambang Rudyanto via akun Twitter.
Dengan demikian, Akane Yamaguchi dipastikan absen di turnamen BWF World Tour Finals pada 13-17 Desember mendatang meski dirinya lolos.
Bambang Rudyanto menyebutkan selain Akane Yamaguchi, dua tunggal putri lain yakni PV Sindhu dan Ratchanok Intanon juga absen sampai Januari.
Belum bisa dipastikan apakah Akane Yamaguchi, Sindhu dan Intanon bisa tampil di turnamen pembuka Malaysia Open 2023 pada 9-14 Januari 2024.
Dewan BWF berharap ketiga tunggal putri tersebut bisa comeback ke turnamen bulutangkis saat Indonesia Masters 2023 pada 23-28 Januari 2024.
Akane Yamaguchi, yang merupakan salah satu member The Big Four Queens itu diketahui masih dibekap cedera sejak penampilan terakhirnya di turnamen Asian Games 2023 pada Oktober lalu.
Ratchanok Intanon yang saat ini berada di top 8 delapan di ranking BWF, harus rehat sampai tahun depan karena cedera engkel pada kaki kirinya.
Cedera engkel kaki kiri itu didapat Ratchanok Intanon usai terlepeset dari lantai di Hong Kong Open 2023 September lalu.
Ada pun PV Sindhu diketahui mengalami cedera lutut yang memaksanya retired di babak kedua French Open 2023 saat melawan wakil Thailand, Supanida Katethong.
Mundurnya ketiga tunggal putri tersebut memang cukup disayangkan, namun juga membuka peluang bagi tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska untuk mengancam era The Big Four Queens.
1. Kans Gregoria Ganggu Dominasi The Big Four Queens
Gregoria Mariska Tunjung saat ini menjadi tunggal putri yang tengah disorot performanya sejak berhasil memenangkan gelar Kumamoto Masters 2023.
Bukan tanpa sebab. Gelarnya di Kumamoto Masters 2023 ini diraih Gregoria usai menumbangkan Chen Yufei yang merupakan salah satu member The Big Four Queens.
Gregoria Mariska mengalahkan Chen Yufei selaku unggulan ketiga asal China dengan skor 21-12 dan 21-12 di babak final, Minggu (19/11/23).
Kemenangan Gregoria dianggap sebagai salah satu bukti kebangkitan tunggal putri Indonesia setelah terseok-seok selama bertahun-tahun.
Menariknya, Gregoria Mariska kini mulai dipandang sebagai salah satu kuda hitam yang bisa menghancurkan dominasi The Big Four Queen.
The Big Four Queens dikenal sebagai julukan untuk empat pebulutangkis penguasa sektor tunggal putri saat ini yakni An Se-young (Korea Selatan), Akane Yamaguchi (Jepang), Chen Yufei (China) hingga Tai Tzu Ying (Chinese Taipei).
The Big Four Queens juga berisikan para pemain tunggal putri yang berhasil memenangkan semua gelar di lima level berbeda yakni BWF Super 1000, S750, S500 dan S300.
Meski sempat dianggap sulit ditembus, namun Gregoria Mariska kini dinilai bisa menjadi tunggal putri perusak digdaya The Big Four Queens.
Sebelum berbagi podium dengan Chen Yufei di Kumamoto Masters, Gregoria sempat menjadi runner-up dan satu podium dengan Akane Yamaguchi yang menjadi juara di Malaysia Masters 2023.
Lalu Gregoria Mariska juga pernah menjadi runner-up usai kalah dari An Se-young dan berdiri bersama di podium Australia Open 2022.
Ini berarti, Gregoria Mariska hanya belum pernah berdiri di podium bersama Tai Tzu Ying selaku peringkat keempat di ranking BWF.
Gregoria Mariska juga diharapkan bisa menggantikan Tai Tzu Ying di deretan kedigdayaan The Big Four Queens di tunggal putri.
Tai Tzu Ying sendiri dikabarkan bakal pensiun sebagai pebulutangkis profesional setelah tampil di Olimpiade Paris 2024 yang akan menjadi turnamen terakhirnya.
Maka Gregoria Mariska diharapkan bisa masuk ke dalam jajaran The Big Four Queens jika dirinya mampu meraih hasil maksimal pada kalender BWF 2024.
Hal ini dikarenakan Gregoria saat ini berada di peringkat ke-7 pada ranking BWF dengan raihan 71.771 poin.
Pemain kelahiran Wonogiri ini hanya selisih kurang 1.000 poin dari He Bing Jiao (China) dan Carolina Marin (Spanyol) yang berada di urutan ke-6 dan ke-5 masing-masing.