3 Pebulutangkis Top Dunia yang Pernah Berguru di PBSI, Ada Peraih Emas Olimpiade!
INDOSPORT.COM â Deretan pebulutangkis papan atas dunia yang pernah menimba ilmu di PBSI, di mana dua di antaranya peraih emas Olimpiade.
Tak hanya pebulutangkis Indonesia saja, PBSI rupanya pernah menggaet beberapa bintang bulutangkis papan atas dunia untuk berlatih.
Bukan tanpa sebab, Indonesia sendiri dikenal sebagai negara yang maju di cabang olahraga (cabor) bulutangkis sejak dahulu kala.
Tercatat, tim bulutangkis Indonesia merajai beberapa turnamen di Olimpiade, Kejuaraan Dunia, Piala Thomas hingga Piala Sudirman.
Oleh sebab itu, banyak pebulutangkis dari mancanegara yang berguru ke PBSI seperti Carolina Marin, Kirsty Gilmour hingga Lee Yong-dae. Berikut INDOSPORT mengulasnya.
Carolina Marin
Peraih medali emas Olimpiade Rio 2016 di nomor tunggal putri yakni Carolina Marin diketahui pernah berlatih bersama PBSI pada 2015 lalu.
Tunggal putri asal Spanyol itu pernah menjajal lapangan Pelatnas Cipayung pada 2013 silam dan kembali berlatih di PBSI pada 2015 sebelum tampil di Australia Open dan Indonesia Open.
Pada 2015, Marin ikut menjalani pola latihan di Pelatnas Cipayung bersama Linda Wenifanetri, Hanna Ramadini, Gregoria Mariska, dan pemain tunggal putri Indonesia lainnya.
"Saya senang latihan bersama di sini karena fasilitas latihannya cukup bagus. Lagipula di Spanyol saya tidak punya banyak sparring partner putri, lebih sering latihan dengan pemain putra, dan itu rasanya berbeda," ujar Marin, dilansir dari PBSI.
Usai berlatih di PBSI pada 2013, Carolina Marin langsung gacor meraih gelar Juara Dunia 2014 usai mengalahkan unggulan pertama, Li Xuerui.
Prestasi terbaik Marin setelah magang di PBSI adalah menyabet medali emas Olimpiade Rio 2016, di mana kala itu ia berhasil mengalahkan PV Sindhu di final.
Tak hanya itu, Marin juga berhasil mengoleksi beberapa gelar juara seperti medali emas European Games, hingga tiga kali gelar Juara Dunia.
1. Lee Yong-dae
Selain Carolina Marin, legenda bulutangkis Korea Selatan di nomor ganda putra dan campuran yakni Lee Yong-dae juga pernah berguru di PBSI.
Lee Yong-dae sendiri dikenal sebagai raja Super Series yang telah mengoleksi total 43 gelar juara serta 16 runner-up di dua nomor yang berbeda.
Namun, capaian terbaik mantan rival Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan itu adalah meraih medali emas di Olimpiade Beijing 2008.
Kala itu, ia berpasangan dengan Lee Hyo-jung di nomor ganda campuran serta berhasil mengalahkan pasangan Indonesia, Nova Widianto/Liliyana Natsir.
Beragam gelar juara juga berhasil disabet legenda ganda putra Korea Selatan itu seperti medali emas Asian Games lima medali emas Kejuaraan Asia.
Menariknya, Lee Yong-dae juga tak ingin kalah dengan Carolina Marin dengan mencicipi latihan di Pelatnas PBSI, tepatnya pada 2017 silam.
Saat itu, mantan pebulutangkis tampan itu hadir bersama Kim Sa-rang di PBSI, di mana saat itu mereka berpartisipasi di ajang Superliga Badminton di Surabaya.
Kirsty Gilmour
Selain Carolina Marin, pebulutangkis tunggal putri asal Eropa lainnya yakni Kirsty Gilmour juga pernah mencicipi latihan di Pelatnas Cipayung.
Gilmour yang juga menjadi rival Gregoria Mariska itu berlatih di Indonesia untuk persiapan menghadapi BCA Indonesia Open Superseries Premier 2016.
Meski dilematis untuk mengizinkan Gilmour latihan di Indonesia, PBSI akhirnya memberikan izin kepada pemanin Skotlandia itu.
PBSI berharap dengan memberikan kesempatan Gilmour berlatih di Pelatnas, maka pemain Indonesia di masa depan juga akan punya kesempatan berlatih di Skotlandia nantinya.
Sebagai informasi, prestasi Kirsty Gilmour sendiri juga cukup baik. Ia pernah menyabet medali perak di European Games 2019 hingga medali perak di Commonwealth Games 2014.