Debby Susanto Bicara Kans Kevin/Rinov dan Marcus/Rehan jadi Couple Permanen
INDOSPORT.COM – Mantan ratu bulutangkis, Debby Susanto, bicara kans Kevin Sanjaya/Rinov Rivaldy dan Marcus Gideon/Rehan Naufal Kusharjanto jadi couple permanen.
Sebagaimana diketahui, PBSI memang memasukkan nama pasangan baru Kevin Sanjaya/Rinov Rivaldy dan Marcus Gideon/Rehan Naufal Kusharjanto untuk Denmark Open 2023.
Kevin/Rinov dan Marcus/Rehan masuk dalam daftar reserve atau cadangan keenam dan ketujuh untuk mengikuti turnamen bulutangkis Denmark Open 2023 pada 7-11 Oktober.
Kevin Sanjaya/Rinov Rivaldy dan Marcus Gideon/Rehan Naufal Kusharjanto juga didaftarkan untuk ajang French Open 2023 yang berlangsung pada 24-29 Oktober.
Dengan status reserves, nantinya Kevin/Rinov dan Marcus/Rehan baru akan bisa bermain di Denmark Open dan French Open jika ada ganda putra di main draw yang mengundurkan diri.
Terlepas dari nantinya mereka jadi bermain atau tidak, namun pemasangan Kevin/Rinov dan Marcus/Rehan itu sudah terlanjur jadi perbincangan hangat publik.
Banya yang bertanya-tanya alasan pemasangan Kevin/Rinov dan Marcus/Rehan yang nyaris tidak terprediksi oleh public, hingga banjir doa agar sang pasangan baru benar-bisa segera tanding.
Di antara gelombang penasaran netizen tentang duet baru Kevin/Rinov dan Marcus/Rehan, mantan pebulutangkis ganda campuran Indonesia, Debby Susanto, ikut melayangkan suaranya.
Dilansir dari kanal Youtube PB INA, memberikan pendapatnya mengenai pemasangan Kevin Sanjaya/Rinov Rivaldy dan Marcus Gideon/Rehan Naufal Kusharjanto dan peluang dipermanenkan.
“Sebenarnya kita kan gak tau pemasangan ini karena coach Herry atau siapa. Kalau ngelihat si Rinov harus main sama Kevin, terus Rehan main sama Marcus, ini kan masih babak pendaftaran,” ujar Debby Susanto.
1. Kans Kevin/Rinov dan Marcus/Rehan Dipermanenkan
Dalam pernyataannya lebih lanjut bersama presenter Papham dan jurnalis olahraga Widya Amelia, Debby Susanto berujar jika kecil peluang Kevin/Rinov dan Marcus/Rehan dipermanenkan.
“Kemungkinan mereka (Kevin/Rinov dan Marcus/Rehan) masuk ke babak utama itu susah, apalagi situasinya mau race to Olympic, sementara mereka masih di reserve,” ujar Debby Susanto.
“Mau race Olympic, apalagi pertandingan gede kayak gini, orang pasti mau tuh (main dan jarang yang mundur dari pendaftaran turnamen).”
“Nah untuk mereka mau dibilang permanen (dipasangkan) kalau menurut aku enggak lah, jauh dari kata oke. Bukan oke yang gimana, namun hampir mustahil lah kalau dibilang mau permanen gitu,” sambungnya.
Ketika ditanya jurnalis Widya Amelia apakah pendapatnya karena faktor main rangkap, Debby Susanto memberikan penjelasan bijak.
“Kita sih berharap ada yang bisa bermain rangkap, tapi itu tadi seperti yang dilihat kalau untuk di ganda putra dia mau permanen untuk rangkap dengan ganda campuran, setahuku itu jarang terjadi," ujar Debby Susanto.
"Karena itu tadi, stock pemain-pemain junior ganda putra itu udah banyak banget dan bagus-bagus,'" sambung juara All England 2016 itu.
“Semua juga (secara teknis) tergantung basic permainan atlet. Kan ada basic yang mainnya pelan, placing-placing, dan cepat. Biasanya yang bisa masuk (rangkap) itu yang mainnya kencang dan cepet. Kenapa si Yere bisa tuh switch dari ganda campuran ke ganda putra, karena dia mainnya cepat dan powernya kencang,” jelas Debby Susanto.
Terlepas dari itu, Widya Amelia menambahkan jika media sudah berusaha bertanya ke PBSI untuk meminta penjelasan tentang alasan dipasangkannya Kevin/Rinov dan Marcus/Rehan, namun jawabannya masih menjadi misteri kini.