x

Legenda Bulutangkis Indonesia Panen Gelar Kejuaraan Dunia Senior 2023

Senin, 18 September 2023 11:30 WIB
Penulis: Ade Gusti | Editor: Prio Hari Kristanto
Momen legenda bulutangkis Indonesia naik podium Kejuaraan Dunia Bulutangkis Senior 2023.

INDOSPORT.COM - Para legenda bulutangkis Indonesia menorehkan prestasi pada ajang Kejuaraan Dunia Senior BWF 2023 dengan raihan 3,5 medali emas, 1,5 perak dan 2 perunggu.

Kejuaraan Dunia Senior BWF 2023 yang berlangsung di Hwasan Indoor Stadium dan Jeonju Indoor Badminton Hall, Korea Selatan berakhir manis untuk Indonesia.

Baca Juga

Sebanyak 3,5 medali emas berhasil dipersembahkan wakil Merah Putih. Salah satunya dari pasangan gado-gado Tri Kusharjanto dan Tony Gunawan yang kini menjadi warga negara Amerika Serikat.

Medali emas juga berhasil diperoleh pasangan ganda putra Hariyanto Arbi/Marleve Mainaky yang berkiprah pada ganda putra 50 tahun plus.

Marleve sendiri meraih dua emas dengan keberhasilannya menjadi juara pada tunggal putra kategori 50 tahun plus pada Kejuaraan Dunia Senior .

Ganda putra Alvent Yulianto/Fran Kurniawan juga mampu mempersembahkan medali emas untuk Indonesia pada nomor 35 tahun plus.

Baca Juga

Selain emas, Indonesia meraih 1,5 perak dari Oetomo Maslim (tunggal putra 65+) dan Simbarsono Sutanto yang berpasangan dengan Uun Santosa asal Belanda (ganda putra 60+).

Adapun dua medali perunggu mampu didulang oleh Joko Suprianto (tunggal putra 55+) dan Bobby Ertanto/Effendy Widjaja (ganda putra 60+).

Dituturkan langsung oleh Hariyanto Arbi, dia tidak menyangka bisa memenangkan gelar juara. Sebab, sebelum berangkat dia sempat mengeluhkan sakit pada lutut kirinya.

Rasa sakit tersebut semakin menjadi-jadi saat Hariyanto/Marleve menghadapi ganda Chinese Taipei, Huang Chuan-chen/Wu Chang-jun di perempat final.

Baca Juga

1. Hariyanto Arbi Sempat Alami Sakit Lutut Sebelum Juara

Momen legenda bulutangkis Indonesia naik podium Kejuaraan Dunia Bulutangkis Senior 2023.

Saat itu, Hariyanto Arbi merasakan nyeri pada lutut kanannya sampai tidak bisa ditekuk karena bengkak. Tetapi Hariyanto tidak menyerah dan terus melaju hingga partai final.

“Sebenarnya mau menyerah, tetapi saya coba dulu. Kalau dilihat dari lawan-lawannya sih, harusnya bisa," kata Hariyanto dalam keterangan resminya.

Baca Juga

“Persiapan fisik sebenarnya tidak maksimal karena karena sakit ini. Untunglah partnernya sudah tahu kondisi saya dan bagaimana cara main saya. Kami sempat main dua kali dan sudah dikomunikasikan bagaimana strategi bermainnya,” katanya.

Terlepas dari rasa sakit tersebut, ada rasa puas yang dirasakan Hariyanto Arbi dan para legenda Indonesia lain karena mereka berangkat ke turnamen ini dengan biaya sendiri.

“Kami berangkat ke Korea dengan biaya sendiri. Tetapi kami sangat senang ikut kejuaraan dunia senior ini. Sebab turnamen ini juga bisa menjadi ajang reuni bagi para pemain,” lanjut Hariyanto Arbi.

Bagi Hariyanto, ini menjadi emas ketiganya di sepanjang keikutsertaannya pada turnamen Kejuaraan Dunia Senior BWF tersebut.

Baca Juga

Sebelumnya dia meraih emas pada edisi 2013 di Ankara, Turki (ganda putra 35 tahun plus) dan edisi 2015 di Helsingborg, Swedia (ganda putra 40 tahun plus). Ketika itu, Hariyanto berpasangan dengan Tri Kusharjanto.

Sementara itu, Marleve mengaku bersyukur bisa meraih dua emas di Kejuaraan Dunia Senior BWF 2023.

Bagi anggota skuad Indonesia yang menjadi juara Piala Thomas 1998, 2000, dan 2002 tersebut dua emas ini sudah sesuai dengan targetnya.

“Usia hanyalah angka, selama masih diberi kesehatan, kekuatan, semangat, dan kesempatan, lalu ada yang support dan sponsor, kita harus berkarya terus buat Indonesia. Saya bersyukur sudah bisa memenuhi target,” kata Marleve.

Korea Selatan sendiri baru kali pertama menjadi tuan rumah Kejuaraan Dunia Senior BWF. Ajang ini sangat meriah karena diikuti oleh 1.185 pemain yang berasal dari 44 negara. Mereka bermain pada 9 kategori usia mulai 35+ sampai 75+.

Baca Juga
Hariyanto ArbiTony GunawanBulutangkisKejuaraan Dunia Senior

Berita Terkini

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom