Komentar Berkelas Marcus Gideon Soal Herry IP yang Tak Lagi Latih Ganda Putra
INDOSPORT.COM – Pebulutangkis senior Marcus Fernaldi Gideon ikut berkomentar secara berkelas tentang Herry Iman Pierngadi yang tak lagi melatih ganda putra PBSI.
Dengan segudang pengalaman, Herry IP sebelumnya sudah banyak mengorbitkan ganda putra Indonesia di ranking top dunia.
Sehingga, tak heran apabila kemudian Herry IP pindah haluan usai ditunjuk sebagai pelatih anyar di sektor ganda campuran PBSI.
Misi utamanya tentu saja mengangkat derajat Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati, Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari, dan pemain lainnya untuk kembali berprestasi.
Ganda campuran ini tentu juga punya tujuan jangka pendek, yaitu bisa meloloskan wakilnya ke Olimpiade Paris 2024 sehingga tradisi emas olimpiade tetap terjaga.
Sementara itu, Marcus Gideon mengungkapkan komentar berkelas mengenai Herry IP yang sudah tak lagi melatih ganda putra bulutangkis Indonesia.
“Pertama saya cukup kaget karena baru tahu saat lihat berita, tapi menurut saya, PBSI memutuskan sesuatu pasti tidak tiba-tiba dan ada diskusi,” kata eks partner Kevin Sanjaya Sukamuljo itu dilansir dari Antara.
“Pasti juga sudah ngobrol ke atletnya karena yang dipegang adalah ranking 1 dunia. Tidak mungkin tiba-tiba diganti tanpa sepengetahuan atlet. Kalau dilihat dari rekam jejaknya, sepertinya pelatih yang paling senior itu dia dan menghasilkan banyak juara,” imbuhnya.
“Mungkin di sektor ganda campuran, tanpa mengecilkan, perlu sosok pelatih, seperti dia. Siapa tahu bisa mengubah semuanya,” tutup Marcus Gideon.
Di sisi lain, Herry Iman Pierngadi sudah dinanti tugas berat untuk bisa mengangkat performa ganda campuran Indonesia dalam rangka mengejar tiket Olimpiade 2024.
1. Ganda Campuran Berguguran di IIC 2023
Herry IP sudah dinanti tugas berarti sejak ditunjuk secara resmi menjadi pelatih ganda campuran bulutangkis pelatnas per Jumat (01/09/23).
Penggemar bulutangkis pastinya menanti magis yang akan dihadirkan Iman Pierngadi dalam menggendong prestasi ganda campuran Indonesia.
Faktanya, ganda campuran Indonesia saat ini sudah tak lagi menghuni peringkat 10 besar BWF mengingat performa Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas hingga Rehan Naufal/Lisa Ayu terbilang kurang stabil.
Herry IP kiranya mendapatkan ucapan ‘selamat datang’ dari ganda campuran PBSI yang babak belur di Indonesia International Challenge 2023.
Terlebi lagi, hanya ada satu ganda campuran yang mampu melaju hingga babak semifinal, yaitu Marwan Faza/Jessica Maya Rismawardani.
Marwan/Jessica untungnya berhasil lolos ke final IIC 2023 melawan wakil Thailand, Weeraphat Phakjarung/Ornnicha Jongsathapornparn.
Nama-nama, seperti Zaidan Arrafi Nabawi/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu, sudah terdepak di 32 besar setelah kalah dari Weeraphat Phakjarung/Ornnicha Jongsathapornparn.
Langkah Verrel Yustin Mulia/Priskila Venus Elsadai terhenti di perempat final dari bintang bulutangkis Malaysia, Roy King Yap/Valeree Siow.
Selain itu, ada wakil non-pelatnas PBSI, Mohammad Reza Pahlevi/Marsheilla Gischa Islami, yang juga terjegal di perempat final wakil Thailand, Tanupat Viriyangkura/Alisa Sapniti.
Hal ini kiranya juga akan menjadi PR bagi Herry Iman Pierngadi dalam mengatasi performa ganda campuran Indonesia.
Herry Iman Pierngadi nantinya akan fokus menatap dua agenda terdekat sebagai pelatih anyar ganda campuran PBSI, yaitu Asian Games 2022 dan China Open 2023.