x

PBSI Dibayangi Statistik Horor jelang Kejuaraan Dunia Bulutangkis di Denmark

Kamis, 10 Agustus 2023 19:00 WIB
Penulis: Martini | Editor: Juni Adi
Peraih medali perunggu, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dan runner up Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2022, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan. Foto: PBSI

INDOSPORT.COM - PBSI dibayangi statistik horor jelang Kejuaraan Dunia Bulutangkis atau BWF World Championships 2023 di Royal Arena, Copenhagen, Denmark.

Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2023 akan digelar di Denmark, pada 21-27 Agustus 2023. Indonesia akan menurunkan skuad terbaiknya untuk merebut podium juara.

Baca Juga

Hasil drawing BWF World Championships baru saja keluar hari ini, Kamis (10/08/23). Jonatan Christie akan menghadapi Lee Zii Jia asal Malaysia di babak pertama nanti.

Sementara empat wakil Indonesia di ganda putra, Fajar/Rian, Ahsan/Hendra, Leo/Daniel, serta Bagas/Fikri mendapatkan bye dan langsung melangkah ke babak kedua.

Tahun lalu, Fajar/Rian dan Ahsan/Hendra sama-sama melenggang ke semifinal BWF World Championships 2022 di Jepang, tapi mereka gagal bawa pulang medali emas.

Terakhir kali Indonesia meraih medali emas adalah di Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2019, melalui pasangan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.

Baca Juga

Empat tahun silam, Ahsan/Hendra melaju ke final dan berjumpa pasangan Takuro Hoki/Yugo Kobayashi asal Jepang. The Daddies berhasil menang tiga set dan menjadi juara.

Namun itu cerita lama. Hingga saat ini belum ada lagi wakil Indonesia yang bisa meraih medali emas di Kejuaraan Dunia Bulutangkis.

Kini, saat BWF World Championships akan digelar di Copenhagen, Denmark, Indonesia bahkan diwarnai statistik horor yang membuat Fajar/Rian dkk jadi kurang percaya diri.

Sekadar informasi, Denmark sudah empat kali menjadi tuan rumah Kejuaraan Dunia Bulutangkis, yakni di tahun 1983, 1991, 1999, dan terakhir kali pada tahun 2014.

Baca Juga

1. Rekor Buruk Indonesia Main di Denmark

Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto di podium juara Denmark Open 2022 (Foto: PBSI)

Pada Kejuaraan Dunia Bulutangkis 1983 di Copenhagen, Denmark, Indonesia tengah mengalami masa-masa kejayaan. Dua wakil tunggal putra mengamankan tiket ke babak final.

Kala itu, Icuk Sugiarto keluar sebagai juara setelah menaklukkan Liem Swie King dalam partai final yang berlangsung sampai set ketiga, dan mencapai skor akhir 15-8, 12-15, 17-16.

Baca Juga

Lalu di Kejuaraan Dunia Bulutangkis 1991, Indonesia mengirimkan dua wakil ke final, yakni Alan Budikusuma di sektor tunggal putra, dan Sarwendah di tunggal putri.

Namun, tak ada satu pun wakil Indonesia yang sukses naik podium juara di Denmark. Alan Budikusuma kalah Jianhua Zhao asal Singapura, dan Sarwendah dibekuk Tang Jiuhong (China).

Beranjak ke Kejuaraan Dunia Bulutangkis 1999, hasil ini lebih miris karena tidak ada wakil Indonesia yang hadir. Memang ada Fung Permadi, tetapi saat itu ia membela Chinese Taipei.

Lalu di Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2014, hanya satu wakil Indonesia yang tembus ke semifinal, yakni Tommy Sugiarto, anak dari legenda bulutangkis Icuk Sugiarto.

Baca Juga

Namun di babak semifinal, Tommy Sugiarto harus berhadapan dengan Chen Long asal China, yang sedang dalam masa kejayaan.

Chen Long membekuk Tommy Sugiarto dengan skor 21-16, 22-20, dan melaju ke final. Chen kembali menaklukkan Lee Chong Wei dan keluar sebagai juara.

Negara Denmark selalu menjadi batu sandungan bagi wakil Indonesia di Kejuaraan Dunia Bulutangkis. PBSI berharap kali ini Fajar/Rian Cs bisa pecah telor menjadi juara.

Pasalnya, beberapa waktu lalu, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto sukses menjuarai Denmark Open 2022 di lokasi yang sama, yakni di Royal Arena, Copenhagen.

Baca Juga
PBSIDenmarkFajar Alfian/Muhammad Rian ArdiantoBulutangkisBerita BulutangkisKejuaraan Dunia BulutangkisBWF World Championships

Berita Terkini

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom