5 Fakta Unik Kejuaraan Dunia Bulutangkis yang Jarang Diketahui Orang
INDOSPORT.COM – Mengulas lima fakta unik Kejuaraan Dunia Bulutangkis atau BWF World Championships yang jarang diketahui orang.
Sekadar diketahui, Kejuaraan Dunia Bulutangkis atau BWF World Championships merupakan turnamen regular yang sudah dimulai sejak tahun 1977.
Awalnya ajang diadakan tiap tiga tahun sekali, tetapi mulai 1985, turnamen diadakan tiap dua tahun sekali. Pada tahun 2006, Kejuaraan Dunia Bulutangkis diubah menjadi acara tahunan di kalender BWF.
Selain itu, lokasi Kejuaraan Dunia Bulutangkis selalu berubah tiap tahunnya dan memiliki kenangan manis masing-masing mengingat prestisiusnya ajang ini.
Terdekat, Kejuaraan Dunia Bulutangkis akan diadakan 21 sampai 27 Agustus di Copenhagen, Denmark, dan pastinya atlet-atlet terbaik tiap negara akan ikut.
Menyambut Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2023, INDOSPORT.COM menyajikan fakta-fakta unik soal ajang ini yang jarang diketahui orang.
1. Ketentuan Atlet Terundang Kejuaraan Dunia Bulutangkis
Melansir laman PB Djarum, aturan asli mengenai format Kejuaraan Dunia Bulutangkis mengharuskan asosiasi anggota untuk mengirimkan entri pemain mereka ke federasi terlebih dahulu.
Ketentuannya yakni maksimal empat entri di sebagian besar disiplin dan dua entri untuk sektor ganda putra dan ganda putri.
Saat lebih dari 64 atlet bulutangkis masuk dalam satu disiplin, acara kualifikasi diadakan kurang dari seminggu sebelum drawing.
Seiring dengan federasi bulutangkis mengembangkan peringkat dunianya, hal itu menjadi dasar baru untuk menentukan pemain yang memenuhi syarat tampil di BWF World Championships.
Aturan BWF tentang kualifikasi menjadi lebih ‘ramping’ pada tahun 2010, ketika undian tunggal putra ditetapkan 64 entri dan semua disiplin lain yakni 48.
Maksimal empat entri per disiplin dapat diundang dari satu asosiasi anggota. Serta setidaknya satu perwakilan di masing-masing disiplin, diundang dari lima federasi kontinental.
Kesimpulannya, tidak sembarangan atlet bisa berpartisipasi di Kejuaraan Dunia Bulutangkis. Mereka harus melalui proses ‘undangan’ dari BWF.
Atlet yang terundang bisa menolak dan menerima tergantung dari keputusan masing-masing sebelum nantinya bisa berkompetisi.
1. Fakta Unik Kejuaraan Dunia Bulutangkis
2. Prestisius Tanpa Hadiah Uang
Fakta unik Kejuaraan Dunia Bulutangkis berikutnya adalah ajang ini yang tidak menyediakan hadiah uang untuk para pesertanya.
Tidak adanya hadiah uang untuk seorang juara dunia bulutangkis sudah diberlakukan sejak edisi pertama pada tahun 1977 silam.
“Kejuaraan Dunia tidak pernah memiliki hadiah uang. Ini sama dengan Olimpiade tetapi pendapatan setiap dolar sen dari kejuaraan kembali kepada para pemain." kata Thomas Lund, Sekretaris Jenderal BWF dilansir dari The Star.
“BWF memiliki dua sumber pendapatan utama untuk turnamen dan subsidi yang diberikan oleh IOC (Komite Olimpiade Internasional). Untuk siklus Olimpiade tahunan ini (empat tahun), kami menerima 17 juta dolar AS," sambung Thomas Lund.
“Pendapatan yang ada digunakan untuk pengembangan keseluruhan pertandingan. Pengembangan mencakup segala hal di setiap tingkatan, mulai dari mengembangkan pemain top, tuan rumah turnamen, pemasaran, komunikasi, produksi televisi, penelitian, pengembangan di bebagai benua," tambahnya.
Namun poin yang disediakan untuk Kejuaraan Dunia Bulutangkis sangat luar biasa. Untuk sang pemenang saja, dia berhak dengan raihan 13 ribu poin.
Raihan itu lebih tinggi dari poin yang didapat oleh pemenang turnamen bulutangkis Level satu seperti BWF World Tour Super 1000.
3. Peraih Medali Terbanyak
Menurut riwayatnya, peraih medali terbaik BWF World Championships atau Kejuaraan Dunia Bulutangkis adalah China dengan total 196, masing-masing 69 emas, 48 perak, dan 79 perunggu.
Di bawahnya ada Indonesia dengan total 79 medali, masing-masing dari 23 emas, 19 perak, dan 37 perunggu. Mengekor ada Denmark (65.5 medali), Korea Selatan (57 medali), dan Jepang (36 medali).
4. Lin Dan Sang Masters
Lin Dan menjadi atlet paling sukses dalam sejarah penyelenggaraan Kejuaraan Dunia Bulutangkis. Legenda tunggal putra asal China itu telah mengoleksi lima keping emas dari ajang ini.
Lin Dan tercatat telah mengoleksi medali emas BWF World Championships dari tahun 2006, 2007, 2009, 2011 dan 2013. Sementara Indonesia dipawangi Hendra Setiawan dan Liliyana Natsir dengan tiga emas Kejuaraan Dunia.
4. Ganda Putra Indonesia Berkuasa
Berada di bawah China dari total raihan medali, ganda putra menjadi sektor tersukses yang menyumbangkan gelar juara terbanyak untuk Indonesia.
Ganda putra Indonesia menjadi penguasa dengan raihan emas terbanyak di Kejuaraan Dunia Buutangkis, Indonesia mengoleksi 10 emas mengangkangi China dengan delapan emas.