Alarm Pemain Muda, Bukti-Bukti Ahsan/Hendra Masih Bergigi untuk Olimpiade 2024
INDOSPORT.COM - Pasangan ganda putra Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, masih menjaga asa menuju Olimpiade 2024.
Untuk saat ini, di klasemen Race to Paris, Ahsan/Hendra memang masih tertinggal dari sang junior, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.
Berdasarkan catatan Statminton, Leo/Daniel mengumpulkan 29.629 poin, sedangkan Fajar/Rian 29.609 poin.
Sementara itu, Ahsan/Hendra sejauh ini mengoleksi 19.200 poin setelah mengikuti empat turnamen sejak periode Race to Paris 2024 dimulai.
Seperti diumumkan di laman resmi Olimpiade, syarat satu negara untuk bisa mengirimkan dua wakil di nomor ganda adalah berada di 8 besar klasemen.
Dua slot tersebut adalah jumlah maksimal yang bisa diberikan komite untuk kontestan yang berhasil menempatkan wakil-wakilnya di 8 besar.
Selain itu, masing-masing anggota dari lima konfederasi BWF juga diharapkan mengirim satu pasangan, yang berada di 50 besar klasemen.
Jalan The Daddies pun terbilang masih cukup panjang untuk meraih tiket ke Paris 2024, tapi untuk mewujudkan hal tersebut jelas bukan misi mustahil.
Apalagi, mereka berhasil mencapai perempat final di dua turnamen teranyarnya, Canada Open dan Japan Open.
Yang terbaru, mereka berhasil mengamankan tiket perempat final Japan Open yang masih berlangsung saat ini.
Tiket tersebut digenggam usai menumpas perlawanan pasangan Korea Selatan, Kang Min-hyuk/Seo Seung-jae. Selanjutnya, The Daddies akan menghadapi Fajar/Rian.
Dengan pencapaian yang sejauh ini cukup menjanjikan, The Daddies tentu masih berpeluang besar merangkak naik di klasemen Race to Paris 2024.
Tentu saja, mereka harus meraih hasil terbaik di Japan Open 2023 dan turnamen-turnamen selanjutnya yang sudah di depan mata.
Bukan tidak mungkin, dengan konsistensi yang terus menerus, serta determinasi yang kuat, The Daddies bisa meraih tiket Olimpiade 2024 meski sudah tidak muda lagi.
“Ya maunya lolos [Olimpiade] dulu karena sekarang persaingannya tidak mudah,” demikian ucap Hendra Setiawan pada bulan Juni lalu di Jakarta.
Lebih lanjut, ia juga mengatakan bahwa yang terpenting adalah lolos kualifikasi terlebih dulu, baru memikirkan medali kemudian.
1. Bukti-Bukti Ahsan/Hendra Masih Bergigi untuk Olimpiade 2024
Sebagai ganda putra senior dan veteran, Ahsan/Hendra sadar ada banyak pesaing yang lebih muda dari mereka untuk tiket Olimpiade Tokyo 2024.
Namun sikap dan determinasi, serta hasrat besar mereka untuk tampil di Paris merupakan hal positif yang harus ditiru para pemain muda bulutangkis Indonesia.
Salah satunya, sebagaimana disampaikan Mohammad Ahsan, saat yang tua-tua saja masih bersemangat, yang muda-muda pun harusnya tidak mau kalah.
“Saya rasa ini bisa jadi motivasi adik-adik yang lain, bahwa kita masih mau, sehingga mereka harus bisa lebih,” jelasnya.
Ya, baik Mohammad Ahsan maupun Hendra Setiawan saat ini sudah hampir menginjak usia 40 tahun.
Sementara rival-rival mereka dari ganda putra Indonesia di Race to Tokyo rata-rata berusia 20-an.
Ditambah lagi, Ahsan/Hendra termasuk pemain senior yang sudah mencicipi banyak event dunia termasuk Olimpiade.
Bahkan, Hendra Setiawan sudah pernah membawa pulang medali emas di Olimpiade 2008 yang digelar di Beijing.
Saat itu, ia berpasangan dengan Markis Kido. Keduanya menghempaskan perlawanan wakil China, Fu Haifeng/Cai Yun, di partai final tunggal putra.
Namun sayangnya, di Olimpiade 2020 lalu Hendra Setiawan gagal meraih medali bersama Mohammad Ahsan.
Mereka takluk di partai perebutan medali perunggu dari pasangan ganda putra Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik.
Kini jelang Olimpiade 2024, Ahsan/Hendra selain menunjukkan potensi ancaman yang nyata bagi MD Indonesia lainnya di lapangan, juga masih jadi idola banyak BL.
Tidak jarang, The Daddies tertangkap kamera dikerubungi banyak penonton dan penggemar, baik yang ingin memfoto mereka maupun meminta tanda tangan.
Sepak terjang di lapangan, semangat yang masih membara, ditambah eksistensi yang masih tinggi pun jadi bukti, The Daddies masih layak diperhitungkan di persaingan menuju Olimpiade 2024.