Kisah Rina Marlina, dari ART, Sopir Ojek, hingga Raih Medali Emas
INDOSPORT.COM - Ada kisah inspiratif yang dapat dipetik dari perjalanan hidup dan karier atlet para bulutangkis Indonesia, Rina Marlina.
Sosok yang satu ini berhasil membawa nama Indonesia harum di kancah internasional usai membawa pulang medali emas di ASEAN Para Games 2022.
Untuk diingat kembali, ASEAN Para Games 2022 digelar di Solo, Jawa Tengah, menelurkan Indonesia sebagai juara umum di cabor para bulutangkis.
Tim Indonesia berhasil menggondol 13 medali emas, 9 perak, dan 8 perunggu, mengungguli Thailand yang bercokol di peringkat kedua.
Rina Marlina, meraih medali emas di kelas SH6 setelah mengalahkan wakil Thailand, Saeyang Chai, dengan skor 21-7 dan 21-6.
Ia juga bermain di ganda campuran SH6 bersama Subhan dengan mengalahkan Yemmali Bunthan dan Saeyang Chai (21-6), (21-10).
Bicara soal pencapaiannya ini, Rina Marlina pun tidak kuasa menahan air mata. Sebelumnya ia tidak pernah menyangka bisa mengharumkan nama bangsa di event internasional.
“Jujur saya tidak menyangka sekarang bisa sampai seperti ini. Saya dulu hanya lulusan SD, pernah jadi Asisten Rumah Tangga (ART) supir ojek,” kenangnya.
“Bahkan karena kondisi tubuh saya yang kecil, dulu saya sering dikucilkan oleh tetangga. Sekarang saya bersyukur bisa berprestasi dan mengharumkan nama Indonesia," tambahnya lagi.
Ya, Rina Marlina sudah melalui perjalanan panjang dan berliku untuk mencapai titik kesuksesannya saat ini.
1. Perjalanan Panjang Rina Marlina
Tidak hanya melakoni berbagai pekerjaan untuk menyambung hidup, Rina Marlina juga memelajari olahraga tepok bulu secara otodidak.
Bukan hanya itu. Ia juga bertahan dalam keterbatasan alat dan sarana latihan, hingga harus membuat raket dari piring kaleng tutup cat.
Gara-gara membuat raket sederhana itulah, Rina Marlina juga sempat ditegur oleh ibunya.
Awal kariernya bermula saat dirinya berperan sebagai wasit di salah satu GOR di kampungnya. Jasanya tersebut dibayar dua ribu rupiah per set.
"Saya pertama main bulutangkis dari 2010, di kampung-kampung. Di tempat asal saya di Tasikmalaya, dibayar Rp2 ribu per set," jelasnya.
Rina Marlina adalah anak tunggal yang sudah ditinggal oleh ayahnya sejak duduk di kelas 3 sekolah dasar (SD).
Namun kini ia bisa tersenyum lantaran berhasil membuat dirinya sendiri, keluarga, kawan-kawan, orang-orang terdekat, serta satu Indonesia bangga atas prestasi di ASEAN Para Games.
Dengan prestasi ini, Rina Marlina dalam artikel yang dimuat di laman Kemenpora pada Agustus 2022, mengaku ingin memakai bonus yang diberikan pemerintah untuk memberangkatkan umrah ibunya.
Selain itu, ia juga mengaku ingin membeli rumah.
"Alhamdulilah hari ini saya bisa dapat dua medali emas, Insyallah bonusnya nanti buat ibu umrah dan beli rumah," katanya dengan bangga dan meneteskan air mata.