x

Fajar/Rian Kalah Lagi, Bukti Nomor 1 Ranking BWF Cuma Pepesan Kosong

Selasa, 6 Juni 2023 18:38 WIB
Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
Takluknya Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto di Singapore Open 2023 seakan membuktikan bahwa ranking 1 BWF hanyalah pepesan kosong.

INDOSPORT.COM – Takluknya Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto di Singapore Open 2023 seakan membuktikan bahwa ranking 1 BWF hanyalah pepesan kosong.

Kekalahan ganda putra andalan Indonesia tersebut didapatkan di babak pertama turnamen Super 750 tersebut dari Ben Lane/Sean Vendy.

Pasangan asal Inggris itu mampu menaklukkan pasangan berjuluk FaJri tersebut dua set langsung dengan skor 21-15 dan 21-18.

Kekalahan ini terbilang mengejutkan, sebab FajRi tumbang dalam waktu yang terbilang singkat, yakni hanya 42 menit saja.

Terlebih lagi, Ben Lane/Sean Vendy sendiri memiliki peringkat yang lebih jauh dari FajRi, yakni berada di ranking 18 besar dunia.

Baca Juga

Kekalahan ini pun menjadi kekalahan memalukan bagi Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto yang kini duduk di ranking 1 BWF.

Kekalahan ini pun juga meneruskan catatan buruk FajRi di turnamen-turnamen di bawah level Super 1000 pada tahun 2023 ini.

Baca Juga

Sebelum tumbang di babak pertama Singapore Open 2023, FajRi juga tumbang di babak pertama Malaysia Masters 2023 dan tumbang di perempatfinal Spain Masters 2023.

Selain itu, FajRi juga tersingkir di babak perempatfinal Indonesia Masters 2023 dan juga babak semifinal India Open 2023.

Dengan catatan buruk di bawah level Super 1000 pada tahun 2023 sejauh ini, bagaimana dengan peringkat 1 dunia dari sektor lainnya? Apakah Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto punya catatan paling buruk?

Baca Juga

1. Rekam Jejak WR 1 Lainnya di Tahun 2023

Ganda campuran China, Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong.

Hingga memasuki pertengahan tahun 2023 ini, Fajar/Rian telah tampil di tujuh turnamen dari level S1000 hingga level S500.

Dari tujuh turnamen itu, FajRi tercatat hanya mampu memenangkan dua turnamen di level S1000 yakni Malaysia Open 2023 pada Januari lalu dan All England 2023 pada Maret lalu.

Catatan ini terbilang cukup untuk mempertahankan posisi FajRi di peringkat 1 dunia, mengingat gelar juara di level S1000 memberikan tambahan 12 ribu poin.

Akan tetapi, kekalahan-kekalahan di turnamen level S500 hingga S750 membuat FajRi menjadi sorotan. Apalagi jika membandingkan dengan WR 1 dari sektor lainnya.

Sebagai contoh di sektor tunggal putri, yakni Akane Yamaguchi. Di lima turnamen sebelumnya, peringkat 1 BWF ini hanya dua kali gagal meraih gelar juara, yakni di India Open dan All England.

Baca Juga

Sedangkan di tiga turnamen lainnya seperti Malaysia Open 2023, German Open 2023, dan Malaysia Masters 2023, pebulutangkis asal Jepang ini berhasil merengkuh gelar juara.

Lalu dari sektor ganda putri yakni Chen Qing Chen/Jia Yifan, mampu menembus dua final dari tiga turnamen yang diikuti sepanjang tahun 2023 ini.

Baca Juga

Dua final yang mampu digapai Chen Qing Chen/Jia Yifan adalah Malaysia Open 2023 yang berakhir gelar juara, dan India Open 2023 yang berakhir sebagai Runner Up.

Dari ganda campuran, ada Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong yang mampu meraih dua gelar juara dari tiga turnamen yang diikuti di tahun 2023 ini.

Catatan para WR 1 dunia dari sektor lainnya pun seakan menjadi refleksi bahwa catatan Fajar/Rian sepanjang tahun 2023 ini tak cukup apik, meski mampu memenangkan level S1000.

Baca Juga

2. Jadi Refleksi Fajar/Rian

Pasangan ganda putra Indonesia Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto melawan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan di final All England 2023. (Foto: PBSI)

Catatan buruk di turnamen-turnamen selain level Super 1000 ini menjadi catatan bagi Fajar/Rian untuk memperbaiki diri di turnamen-turnamen selanjutnya.

Apalagi dengan banyaknya kesalahan dalam bermain dan juga inkonsistensi permainan yang ditunjukkan saat melawan pasangan yang jauh di bawahnya.

Pada duelnya di babak pertama Singapore Open 2023, Fajar/Rian yang diprediksi menang mudah, justru tumbang di tangan non unggulan seperti Ben Lane/Sean Vendy.

Dalam duel tersebut, Fajar/Rian terlihat inkonsisten ketimbang Ben/Vendy yang terlihat dari poin beruntun yang didapatkan.

Di set pertama, Fajar/Rian hanya mampu meraih tiga poin beruntun, kalah dari Ben/Vendy yang meraih lima poin beruntun.

Meski di set kedua Fajar/Rian dan Ben/Vendy sama-sama punya tiga poin beruntun, tapi pasangan Inggris itu bisa meraih empat game point dari dua set yang dimainkan.

Dengan kekalahan dari Ben/Vendy ini, Fajar/Rian punya waktu untuk merefleksi diri sebelum bertarung di turnamen spesialisnya yakni level S1000 pada Indonesia Open 2023.

Fajar Alfian/Muhammad Rian ArdiantoIn Depth SportsBulutangkisSingapore Open

Berita Terkini

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom