Swiss Open 2023 Bakal Lahirkan Sejarah Baru Tunggal Putri, Indonesia Ikut Berpeluang
INDOSPORT.COM – Swiss Open 2023 telah lahirkan sejarah baru di mana untuk pertama kalinya jawara tunggal putri sejak 2007 tidak berasal dari China, India, Jepang, dan Spanyol.
Tercatat saat ini di penyelenggaraan Swiss Open 2023, delapan tunggal putri yang menembus perempat final yakni Gregoria Mariska (Indonesia), Putri Kusuma Wardani (Indonesia).
Kemudian Beiwen Zhang (Amerika Serikat), Pai Yu Po (Chinese Taipei), Mia Blichfeldt (Denmark), Kim Ga-eun (Korea Selatan), Kirsty Gilmour (Skotlandia), dan Pornpawee Chochuwong (Thailand).
Dari mereka, siapapun yang memenangkan gelar Swiss Open 2023 yang diselenggarakan pada 21 sampai 26 Maret, akan memecahkan sejarah tersebut.
Fakta sejarah Swiss Open 2023 tersebut diungkap Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) melalui unggahan twitternya pada Jumat (24/03/23).
“Untuk pertama kalinya sejak era Super Series/World Tour (mulai tahun 2007), pemenang tunggal putri tidak berasal dari China, India, Jepang, dan Spanyol,”tulis twitter @bwfmedia.
“Juara sebelumnya bukan dari negara-negara tersebut adalah Xu Huaiwen pada tahun 2006,” tulis twitter @bwfmedia pada Jumat (24/03/23).
Ya, jika dirunut dari sejarahnya, Swiss Open pertama kali diselenggarakan pada tahun 1955 yang merupakan turnamen IBF World Grand Prix.
Sejak itu, Swiss Open berubah-ubah format, dari Super Series (2007), Grand Prix Gold (2011), dan BWF World Tour (2023).
Dari lima sektor yang dipertandingkan, tunggal putri sejak era Super Series (2007), hanya dikuasai oleh empat negara, yakni China, India, Jepang, dan Spanyol.
Namun di Swiss Open 2023 ini, sejarah baru bisa dipastikan akan lahir, di mana dua wakil Indonesia, Putri Kusuma Wardani dan Gregoria Mariska berpeluang raih gelar juara. Seperti apa analisisnya?
1. Peluang Gregoria dan Putri KW di Swiss Open 2023
Gregoria Mariska dan Putri Kusuma Wardani menjadi bagian dari delapan tunggal putri yang menembus perempat final Swiss Open 2023.
Hal ini menjadi capaian yang cukup manis bagi keduanya untuk menapaki gelar perdana di turnamen bulutangkis musim 2023.
Apalagi jika bisa menjuarai Swiss Open 2023, salah satu dari mereka akan menjadi tunggal putri ketiga Indonesia yang bisa ke podium juara ajang ini.
Sebelumnya, dalam riwayat sejarah, tunggal putri Indonesia yang menjuarai Swiss Open baru Yuliani Santosa (1993) dan Cindana Hartono Kusuma (1999).
Putri Kusuma Wardani dan Gregoria Mariska juga peluang jadi pendobrak sejarah sebagai tunggal putri pertama Swiss Open di luar China, India, Jepang, dan Spanyol, sejak terakhir tahun 2006.
Peluang besar pun menanti bagi dua tunggal putri Indonesia, yakni Putri Kusuma Wardani dan Gregoria Mariska di Swiss Open 2023. Meskipun harus diakui bahwa lawan-lawan mereka tidaklah mudah.
Gregoria Mariska di perempat final Swiss Open 2023 akan berhadapan dengan ratu bulutangkis Skotlandia, Kirsty Gilmour, Jumat (24/03/23) malam WIB.
Dua kemenangan di pertemuan sebelumnya, seharusnya bisa jadi modal penting bagi Gregoria Mariska untuk menembus semifinal pertamanya di turnamen badminton musim ini.
Sementara Putri Kusuma Wardani di perempat final Swiss Open 2023 akan menghadapi lawan tangguh dari Thailand yakni Pornpawee Chochuwong.
Jika sama-sama bisa memenangkan laga ini, Putri Kusuma Wardani dan Gregoria Mariska berpotensi jumpa di semifinal Swiss Open 2023.
Sumber: Twitter BWF
Baca berita sepakbola dan olahraga lainnya di Google News