Dominasi Praveen hingga Hattrick Tontowi/Liliyana, 3 Momen Terakhir Ganda Campuran Indonesia Juara All England
INDOSPORT. COM - Ganda campuran Indonesia harus kembali mendapati kenyataan nihil gelar dalam ajang All England edisi tahun ini.
Kiprah terbaik ganda campuran Indonesia di All England 2023, ditorehkan oleh pasangan Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati.
Bukan berstatus pasangan unggulan, Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati bisa melaju jauh hinga ke semifinal.
Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati kalah di laga semifinal dari pasangan China, Zheng Siwei/Huang Yaqiong.
Meski kalah, Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati mampu memberikan perlawanan sengit, bahkan menimbulkan decak kagum penonton.
Ada satu momen di tengah pertandingan Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati vs Zheng Siwei/Huang Yaqiong yang mengundang sorotan lebih dari publik.
Tercipta sebuah reli panjang yang mana Lisa menampilkan permainan menawan, karena ia berulang kali bisa mengembalikan bola walau berada di posisi kurang menguntungkan.
INDOSPORT kali ini lantas coba merangkum ulasan tentang tiga momen terakhir ganda campuran Indonesia menjuarai All England.
Daftar kami berikut didominasi nama Praveen Jordan yang bisa dua kali juara dengan beda pasangan.
1. Praveen Jordan Berjaya
All England 2020
Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti merupakan pasangan ganda campuran Indonesia terakhir yang bisa mempersembahkan gelar juara All England.
Kisah keberhasilan mereka tersaji dalam ajang All England 2020, yang mana mereka datang ke kompetisi sebagai unggulan kelima.
Pada partai final, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti bertemu pasangan Thailand yang merupakan unggulan ketiga, Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai.
Meski kalah pamor, Praveen/Melati tetap mampu mengimbangi, bahkan melibas perlawanan pasangan Thailand tersebut.
Hasilnya, Praveen/Melati bisa merebut medali juara setelah menang tiga set di laga final 21-15, 17-21, 21-8.
All England 2016
Empat tahun sebelum menemui sukses di All England 2020, Praveen Jordan lebih dulu merasakan keberhasilan serupa bersama Debby Susanto.
Datang ke kompetisi sebagai unggulan kedelapan, Praveen/Debby mampu melaju jauh, bahkan menembus partai puncak.
Pada laga final, Praveen/Debby bersua pasangan kuat asal Denmark yang merupakan unggulan kelima kompetisi, Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen.
Meski kurang diunggulkan, permainan Praveen/Debby ternyata begitu mendominasi lawannya tersebut.
Hasilnya, laga bisa dimenangkan Praveen/Debby dua set langsung, 21-12, 21-17, dan berhak atas gelar juara All England 2016.
2. Hattrick Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir
All England 2014
Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir jelas merupakan pasangan ganda campuran legendaris yang pernah dimiliki Indonesia.
Kinerja mereka di atas lapangan sukses menjuarai berbagai ajang bulutangkis bergengsi, termasuk dalam kejuaraan All England.
Kemenangan terakhir Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir di All England terjadi pada edisi tahun 2014 silam.
Kala itu, mereka menjuarai All England 2014 setelah mengalahkan pasangan China, Zhang Nan/Zhao Yunlei, due set langsung 21-13 21-17.
Gelar juara All England 2014 merupakan yang ketiga kalinya secara beruntun diraih oleh Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.
Dua edisi sebelumnya, yakni All England 2013 dan All England 2012, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir juga mampu mengakhirinya dengan raihan gelar juara.