4 Pebulutangkis Indonesia yang Tak Diunggulkan tapi Bikin Kejutan Manis di Olimpiade
INDOSPORT.COM - Bulutangkis adalah salah satu andalan Indonesia dalam mendulang medali di Olimpiade. Dari sederet edisi yang dilaluinya, ada empat pebulutangkis Indonesia yang tampil mengejutkan di ajang Olimpiade.
Sebagaimana diketahui, bulutangkis adalah salah satu cabang olahraga yang paling sering meraih prestasi untuk Indonesia. Bulutangkis Indonesia telah diakui banyak negara sejak lama.
Dari para legenda hingga atlet masa kini, setidaknya ada beberapa pebulutangkis yang mampu meraih medali di Olimpiade.
Untuk melihatnya, berikut pebulutangkis Indonesia yang bikin kejutan di Olimpiade meski namanya tak masuk daftar unggulan.
Taufik Hidayat
Jika berbicara soal legenda tunggal putra Indonesia, nama Taufik Hidayat tentu masuk dalam barisan. Hal ini benar karena dia pernah memenangi medali emas di Olimpiade Athena 2004.
Di bawah kepelatihan Mulyo Handoyo, Taufik mampu mengalahkan lawan-lawannya dalam straight game saja, kecuali saat bertemu Woong Choong Hann dari Malaysia.
Melaju ke final, Taufik menghadapi Shon Seung-mo, wakil Korea Selatan. Dia pun membawa pulang medali emas usai menaklukkan Shon dengan skor 15-8, 15-7.
Padahal di game pertama, Shon mampu unggul 0-7. Tetapi, Taufik berhasil bangkit dan membalikkan keadaan dan berlanjut dengan memenangi game kedua.
1. Alan Budikusuma
Alan Budikusuma juga sesama legenda tunggal putra Indonesia yang memenangi medali emas di Olimpiade Barcelona 1992. Padahal kala itu, dia tidak difavoritkan untuk menang.
"Saya tidak terlalu berangan-angan dan itu mungkin yang membuat saya jadi lebih tenang," kata Alan dari laman resmi PBSI.
Dalam perjalanannya ke final, Alan melawan wakil kuat dari negara-negara lain. Tetapi di final, dia menghadapi rekan sekompatriotnya, Ardy Wiranata.
Pertandingan pun dituntaskan Alan dalam pertarungan straight set dengan skor 15-12, 18-13. Suami dari legenda Susi Susanti ini pun berhak atas medali emas Olimpiadenya.
Maria Kristin Yulianti
Maria Kristin Yulianti adalah tunggal putri terakhir yang menyumbang medali Olimpiade untuk Indonesia. Medali perunggunya ini diraih pada Olimpiade Beijing 2008.
Saat itu, Maria Kristin juga bukanlah pemain yang diunggulkan. Tetapi, dia bahkan mampu melaju hingga mengalahkan pemain favorit, seperti Saina Nehwal, Juliane Schenk, dan Tine Rasmussen.
Tak hanya itu, wanita kelahiran Tuban, Jawa Timur, pada 1985 tersebut sanggup menyingkirkan wakil tuan rumah, Lu Lan, di mana saat itu Maria Kristin sama sekali belum pernah menang dalam beberapa kali pertemuan keduanya.
Dengan status non-unggulan dan tanpa target medali inilah yang justru membuat Maria Kristin sukses mengalahkan Lu Lan dengan skor 15-21, 21-13, 21-15 sehingga menyabet medali perunggu.
2. Greysia Polii/Apriyani Rahayu
Greysia Polii/Apriyani Rahayu adalah pebulutangkis Indonesia terakhir yang memenangi medali emas Olimpiade, tepatnya di Olimpiade Tokyo 2020.
Saat itu, pasangan ganda putri terbaik Indonesia ini berada di peringkat kelima dunia dan secara mengejutkan mampu merangsek hingga babak final.
Di partai final, mereka dihadapkan dengan ranking satu dunia, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan dari China. Jelas ini bukan lawan yang sembarangan.
Dalam laga yang berlangsung selama 57 menit tersebut, Greysia/Apriyani sukses menumpaskan sang lawan dengan permainan straight set lewat skor 21-19, 21-15.