x

Pasangan 'Gado-gado' Mohammad Ahsan/Li Junhui Makin Klop, Ternyata Ini Rahasianya

Rabu, 1 Maret 2023 11:03 WIB
Penulis: Martini | Editor: Nugrahenny Putri Untari
Mohammad Ahsan sempat menjajal pengalaman baru yakni berduet dengan kampiun Olimpiade 2020, Li Junhui, di Liga Bulutangkis China.

INDOSPORT.COM - Pasangan gado-gado Indonesia dan China, Mohammad Ahsan/Li Junhui, terlihat makin klop saat bertanding di Liga Bulutangkis China (CBSL) 2023.

Meski memiliki perbedaan bahasa, Mohammad Ahsan mengaku tidak masalah, karena mereka menggunakan bahasa batin.

Sebagaimana diketahui, beberapa waktu lalu, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan melakoni tur ke China, disponsori oleh brand yang menaungi mereka, yaitu Victor.

Kemudian, Ahsan/Hendra juga membela salah satu klub, yakni Ruichang, dan ikut bertanding di Liga Bulutangkis China.

Bukan sebagai pasangan, tetapi Ahsan berpartner dengan pebulutangkis China, demikian pula dengan Hendra Setiawan, yang dipasangkan dengan pemain lokal.

Baca Juga

Ahsan tetap bermain di sektor ganda putra, berpasangan dengan pemain ganda putra China yang sudah pensiun, yakni Li Junhui. Ahsan mengaku antusias menjalani laga.

"Pastinya senang bisa memperkuat tim Ruichang, pengalaman yang baik dan teman-teman yang baik," ungkap Ahsan dalam wawancara yang diunggah Daddies Archives.

Baca Juga

"Atmosfirnya sama seperti pertandingan beregu lainnya, lawan-lawan juga bagus semua di sini," lanjut ayah tiga anak itu.

Mohammad Ahsan juga mengaku terkesan karena ajang ini menerapkan sistem poin 5x11. Artinya, pemain yang mencapai 11 poin lebih dulu akan menang di set tersebut.

"Kalau saya tertarik karena poinnya cepat dan menegangkan dari awal," sebut Ahsan.

Baca Juga

1. Ahsan: Li Junhui Bagus, tapi...

Mohammad Ahsan tidak berpasangan dengan Hendra Setiawan di Liga Bulutangkis China. Foto: PBSI.

Ada pemandangan langka di gelaran Liga Bulutangkis China (CBSL) 2023, di mana Mohammad Ahsan tidak berpasangan dengan sohibnya, Hendra Setiawan.

Ahsan justru berpasangan dengan pemain ganda putra yang sudah pensiun, yakni Li Junhui. Mereka dilatih oleh sosok pelatih asal China yang menukangi tim Riuchang.

Meski tidak memahami bahasa China yang dipakai oleh Li Junhui dan sang pelatih, tapi Ahsan mengakui jika olahraga bulutangkis menggunakan bahasa yang universal.

"Awalnya pasti canggung karena terkendala komunikasi, tapi di akhir kita bisa menyatu, meskipun komunikasi menggunakan batin," ungkap Ahsan sembari berseloroh kocak.

"Permainannya Li Junhui masih bagus, tapi sayang sudah pensiun," sambungnya lagi.

Baca Juga

Kejutan pun terjadi di babak final. Ahsan tidak hanya bermain ganda putra dengan Li Junhui, tetapi ia juga main ganda campuran bersama Liu Xuanxuan dari tim Ruichang.

Ahsan mengaku sudah sangat lama tidak bermain ganda campuran. Ia pun langsung nostalgia, tetapi tetap menerapkan prinsip tidak bersentuhan dengan lawan jenis.

Baca Juga

"Bermain di sektor ganda campuran memang pengalaman yang menarik. Terakhir (main ganda campuran) waktu masih di junior," sebut Mohammad Ahsan.

"Sekalinya main langsung ketemu peringkat satu dunia, mantap menang," lanjut Ahsan sembari tertawa, karena ia ditantang oleh pasangan Zheng Siwei/Huang Yaqiong.

Pada babak final, pasangan Mohammad Ahsan/Liu Xuanxuan pun harus mengakui keunggulan Zheng Siwei/Huang Yaqiong dengan skor akhir 7-11, 7-11, 11-7, 6-11.

Baca Juga

Sumber: Twitter Dadies Archive

Mohammad AhsanChinaHendra Setiawan/Mohammad AhsanMohammad Ahsan/Hendra SetiawanBulutangkisahsan/hendraBerita BulutangkisLi Junhui

Berita Terkini

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom