x

Memori Setahun Wafatnya Verawaty Fajrin, Pebulu Tangkis Indonesia Pertama yang Juara BWF Finals

Kamis, 24 November 2022 08:20 WIB
Penulis: Martini | Editor: Prio Hari Kristanto
Mengenang satu tahun wafatnya Verawaty Fajrin, sosok legenda bulutangkis Indonesia, orang pertama yang menjuarai BWF World Grand Prix Finals 1989.

INDOSPORT.COM - Mengenang satu tahun wafatnya Verawaty Fajrin, sosok legenda bulutangkis Indonesia, orang pertama yang menjuarai BWF World Grand Prix Finals 1989.

BWF World Grand Prix Final, yang kini dikenal sebagai BWF World Tour Finals, akan segera dihelat untuk tahun 2022.

Sebagaimana diketahui, BWF World Tour Finals merupakan turnamen penutup dari rangkaian tur dunia, yang sebelumnya telah bergulir dalam satu musim kompetisi.

Peserta yang tampil pun tak sembarangan. Setelah menjalani masa kualifikasi, hanya delapan pemain terbaik dari tiap sektor yang boleh tampil di World Tour Finals.

Ajang ini pertama kali dihelat di tahun 1983, tetapi sampai beberapa edisi berlalu, tak satu pun wakil Indonesia yang bisa juara.

Baca Juga

Setelah bertahun-tahun menunggu, wakil Indonesia akhirnya sukses menyabet medali emas di BWF World Grand Prix Final 1989.

Adapun pemain pertama yang berhasil menyabet medali emas BWF Finals adalah Eddy Hartono/Verawaty Fajrin, lalu disusul Rosiana Tendean/Erna Sulistianingsih.

Baca Juga

Di pengujung era 80an, Eddy Hartono/Verawaty Fajrin kala itu menjadi pasangan ganda campuran yang cukup disegani.

Di final BWF World Grand Prix 1989, Eddy/Verawaty berhadapan dengan wakil ganda campuran Denmark, Thomas Lund/Pernille Dupont saat bertanding di Singapura.

Sempat tertinggal lebih dulu, Eddy Hartono/Verawaty Fajrin pun akhirnya keluar sebagai juara dengan skor akhir 12-15, 15-7, 15-6.

Baca Juga

1. Akhir Hayat Verawaty Fajrin

Verawaty Fajrin tutup usia pada tahun 2021.

Meski Verawaty Fajrin bergelimang prestasi di era 80-an hingga 90-an, tetapi perhatian pemerintah pada mantan atlet tidak terlalu terasa.

Hingga akhir hayatnya, Verawaty Fajrin nyaris luput dari perhatian pemerintah. Ia mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Dharmais Jakarta, 21 November 2021.

Sebelum wafat, sang legenda bulutangkis itu harus menunggu tiga hari untuk bisa mendapatkan ruangan High Care Unit (HCU) di Rumah Sakit Dharmais.

Padahal, Verawaty membutuhkan tindakan darurat karena tengah berjuang melawan penyakit kanker paru-paru yang dialaminya.

Bahkan, meski sudah memegang kartu BPJS, Verawaty tetap terlambat dilayani.

Baca Juga

Verawaty akhirnya meninggal dunia dalam usia 64 tahun, setelah berjuang melawan penyakit kanker paru-paru tersebut.

Kini, jelang BWF World Tour Finals 2022, kiprah Verawaty Fajrin kembari disorot. Ia menjadi orang Indonesia pertama yang bisa menyabet titel juara di ajang bergengsi itu.

Baca Juga

Kiprahnya dilanjutkan oleh Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari, satu-satunya wakil ganda campuran Indonesia yang melenggang ke BWF World Tour Finals 2022.

Perlu diketahui pula, ganda campuran terakhir Indonesia yang bisa menjuarai BWF Finals ialah Tri Kusharyanto/Minarti Timur, tetapi itu sudah sangat lama, tahun 1995.

Semoga dengan semangat yang diusung Verawaty Fajrin, pasangan bulutangkis Rinov/Pitha bisa meraih medali emas BWF World Tour Finals 2022.

Baca Juga
In Depth SportsLegenda OlahragaBWF World Tour FinalsBulutangkisBerita BulutangkisVerawaty FajrinBWF World Tour Finals 2022

Berita Terkini

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom