Rekor Cerah Tunggal Putra Indonesia di Australian Open, Jonatan Christie Juara Bertahan
INDOSPORT.COM – Berikut sederet rekor cerah tunggal putra Indonesia yang mendominasi ajang Australian Open sejak 1975, di mana Jonatan Christie saat ini adalah juara bertahan.
Sathio Australian Open 2022 merupakan turnamen bulutangkis Super 300 yang akan berlangsung di State Sports Centre, Sydney, Australia, pada 15-20 November mendatang.
Para atlet badminton terbaik akan berpartisipasi di Australian Open 2022 yang berhadiah total super fantastis mencapai 180 ribu dolar (sekitar Rp2,8 miliar).
Indonesia sebagai negara partisipan lebih kurang 21 atlet atau pesangan di Australian Open 2022. Namun Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan harus mundur.
Meskipun demikian, masih banyak amunisi lain dari para atlet Indonesia dalam misi meraih hasil terbaik di Australian Open. Seperti dari sektor tunggal putra.
Jika menilik data BWF, sektor tunggal putra Indonesia rupanya memiliki capaian yang terbilang cerah dan mentereng sepanjang partisipasinya di Australian Open sejak 1975.
Tunggal putra Indonesia menjadi pengoleksi gelar terbanyak di Australian Open pada 1975-2019. Total ada delapan gelar juara Australian Open dari tunggal putra Indonesia.
Mereka adalah Tjun Tjun (1975), Ardy B. Wiranata (1990), Eddy Kurniawan (1992), Jefry Tjoandi (1994), Rio Suryana (1998, 1999), Dionysius Hayom Rumbaka (2009), dan Jonatan Christie (2019).
Rekor fantastis ditorehkan Jonatan Christie yang saat itu menjadi juara Australian Open edisi terakhir usai menang 21-17, 13-21, 21-14 atas Anthony Sinisuka Ginting di final.
Dia mengakhiri dahaga gelar tunggal putra Indonesia sejak 10 tahun terakhir di Australian Open. Kini pada 2022, ada tujuh tunggal putra Indonesia yang siap melanjutkan rekor apik.
1. Asa Tujuh Tunggal Putra Indonesia
Apabila tak ada aral melintang, total ada tujuh tunggal putra Indonesia yang akan berjuang menggapai juara di ajang Australian Open 2022.
Mereka adalah Anthony Sinisuka Ginting, Jonatan Christie, Shesar Hiren Rhustavito, Chico Aura Dwi Wardoyo, Tommy Sugiarto, Ikhsan Leonardo Imanuel Rumbay, dan Christian Adinata.
Berbekal rekor mentereng yang ditorehkan, Jonatan Christie secara peluang sangat besar untuk mempertahankan gelar juara.
Hanya saja, dia harus melalui drawing yang tidak cukup menguntungkan lantaran berpotensi akan cepat bertemu dengan kompatriotnya, Shesar Hiren Rhustavito di babak kedua.
Bahkan jika tidak demikian, pebulutangkis yang baru saja menjuarai BrightUp Cup 2022 itu, juga akan berpotensi ketemu rising star Jepang, Kodai Naraoka.
Anthony Sinisuka Ginting yang nyaris menang di Australian Open 2019 lalu, dirasa punya peluang yang besar pula untuk menjadi juara di tahun ini.
Juara Hylo Open 2019 ini diprediksi baru akan menemui lawan sulit di babak perempat final, yakni Kunlavut Vitidsarn hingga Ng Tze Yong.
Sebagai pemain muda, Christian Adinata dan Ikhsan Leonardo Imanuel Rumbay akan menguji nyali mereka dari babak kualifikasi. Meski berat, ini adalah kesempatan mereka untuk unjuk kualitas.
Sementara Shesar Hiren Rhustavito, Tommy Sugiarto, hingga Chico Aura Dwi Wardoyo juga berkesempatan menjadi kuda hitam di Australian Open 2022.
Kemungkinan terburuknya, akan ada dari tunggal putra yang mengundurkan diri dari Australian Open. Jadi semua tunggal putra bulutangkis Indonesia, diharapkan bisa menjadi tumpuan di ajang Australian Open 2022.