Gregoria Mariska Tumbang di Denmark Open, Legenda Bulutangkis: Levelnya Ketinggian
INDOSPORT.COM - Baru melakoni match pertama di ajang Denmark Open 2022, Gregoria Mariska Tunjung sudah takluk di tangan He Bing Jiao, Selasa (18/10/22) lalu.
Bermain di Jyske Bank Arena, Denmark, Gregoria Mariska Tunjung kesulitan untuk menghadapi permainan agresif He Bing Jiao, hingga akhirnya kalah 14-21, 19-21.
Dengan kekalahan ini, maka tak ada lagi wakil tunggal putri Indonesia di Denmark Open 2022. Tak ada penerus Susy Susanti.
Gregoria Mariska juga mendapat evaluasi besar-besaran. Sebagai atlet tunggal putri terbaik Indonesia, ia justru sering tumbang di babak awal, dan sudah lama tidak juara.
Gelar individu terakhirnya adalah di Finnish Open 2018, sedangkan untuk ajang beregu, ia menjuarai Badminton Asia Team 2022.
Fakta ini memantik mantan pebulutangkis nasional, Andrei Adistia dan Debby Susanto untuk berkomentar. Menurutnya, Gregoria belum siap dikirim ke ajang Super 750.
Andrei Adistia mengusulkan agar Gregoria Mariska tampil di level yang lebih rendah dulu, tetapi punya kans juara, ketimbang main di major event tetapi selalu kalah.
"Kalau menurut gue, turunin dulu deh level mainnya, jangan di 750, apalagi kan race to olympic juga masih jauh, baru mulai tahun depan," kata Andrei di Jebreeet Media TV.
"Untuk sekarang mah dia di kelas 100, 300, next 500. Mendingan dia cari juara dulu, dapat pede dulu, setelah itu, pas kualifikasi Olimpiade sudah siap, tinggal bertarung."
"Sekelas Grego, dia tunggal putri nomor satu, pengalaman sudah banyak, di team event juga pernah, kejuaraan-kejuaraan besar juga sudah pernah," imbuhnya.
1. Gregoria Harus Samai Level Putri KW?
Senada dengan pernyataan Andrei Adistia tersebut, peraih medali emas All England 2016, Debby Susanto menilai Gregoria Mariska masih perlu waktu untuk mencapai target.
PBSI memberi target terlalu tinggi untuk Gregoria, mengingat ia adalah atlet tunggal putri paling senior. Namun, sosok 23 tahun itu belum percaya diri tampil di major event.
"Benar sih, kalau menurut gue, jangan terlalu maksain, karena kita juga pernah ngerasain kita terlalu di-push, karena kita di atas, ikut pertandingan yang gede-gede."
"Hasilnya kalah di babak pertama, babak kedua. Itu secara nggak langsung psikis kita ngaruh, jadi ada minder, down, pas masuk lapangan ragu-ragu sedikit," tutur Debby.
PBSI justru memberikan kesempatan yang lebih baik pada Putri Kusuma Wardani, yang batal bermain di Denmark Open 2022, dan main di Indonesia International Challenge.
Sejauh ini, Putri Kusuma Wardani sudah melaju ke 16 besar Indonesia International Challenge yang memiliki level Super 100.
Kepastian itu didapat setelah Putri KW menang dua game langsung atas pemain India, Sri Krishna Priya Kudaravalli dengan skor 21-12, 21-16, Rabu (19/10/22) kemarin.
"Saya mencoba bermain rapi, mengurangi kesalahan-kesalahan yang tak perlu. Lawan terlihat banyak melakukan kesalahan di laga ini yang kemudian saya coba eksploitasi."
"Saya mulai beradaptasi dengan kondisi lapangan di sini. Saya mulai main dengan nyaman dan berharap ke depannya bisa memberikan yang maksimal," jelas Putri.
Kemenangan Putri Kusuma Wardani juga diikuti oleh juniornya di Pelatnas, Komang Ayu Cahya Dewi dan Bilqis Prasista. Apakah Gregoria harus turun ke level yang sama?