Salut! Momen Momota Mau Angkat Video Call Pelatih Indonesia yang Temukan Bakatnya
INDOSPORT.COM – Meski kini sudah menjadi pebulutangkis papan atas, Kento Momota, ternyata masih mau menerima panggilan dari pelatih asal Indonesia yang jadi penemu bakatnya.
Kento Momota merupakah salah satu atlet bulutangkis tunggal putra terhebat kebanggaan Jepang saat ini. Ggerakan lincah nan eksplosif serta pukulan tangan kiri yang mematikan jadi ciri khasnya.
Karier Momota di awal-awal memang tidak berjalan mulus. Bahkan, dia sempat dihantam kasus skandal perjudian. Kejadian ini membuat Mommota sempat hancur di Olimpiade Rio 2016.
Namun Momota perlahan-lahan mampu bangkit. Salah satunya dengan kesuksesannya menjuarai Badminton Asia Championships 2018 di Wuhan dan meraih emas Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2018.
Di tahun yang sama dia memborong empat gelar bergengsi yakni Indonesia Open BWF Tour Tour Super 1000, Japan Open 750, Denmark Open 650 hingga Fuzhou China Open 750.
Momota pun berhasil merajai tunggal putra dunia dengan bertengger di puncak ranking BWF. Kariernya meroket usai menjuarai All England, Singapore Open, Japan Open 2019 dan Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2019.
Namun, Momota seret prestasi di sepanjang tahun 2020-2021. Inkonsistensi performa ini membuat mahkota tunggal putra yang disandangkan dalam dua tahun terakhir berpindah ke tangan Viktor Axelsen.
Kariernya memang mengalami pasang surut, namun Momota masih dianggap salah satu top player. Dengan statusnya tersebut, Momota ternyata tetap tak lupa daratan.
Baru-baru ini, Momota kedapatan masih mau menerima panggilan telepon video dari salah satu pelatih yang menemukan dan mengasah bakatnya pertama kali, yakni Imam Tohari.
Momen tersebut ditunjukkan dalam video yang diunggah PB Djarum di akun Instagram ketika Imam Tohari berkesempatan menjadi narasumber.
1. Momota Ditelepon Pelatih asal Indonesia
Dalam sesi tersebut, Imam Tohari menceritakan perjalanan kariernya sebagai pelatih bulutangkis di Jepang. Imam Tohari kemudian diminta menelepon salah satu muridnya, yakni Momota.
“Mas, masih nyimpan nomernya (Momota) nggak sih? tanya pewawancara dari PB Djarum.
“Masih, coba ya saya telepon,” ujar Tohari.
Saat menerima telepon dari Imam Tohari, Momota ternyata sedang menikmati makan sembari menunggu jadwal latihan. Namun dia tak keberatan saat sesi telepon ditayangkan.
Terlihat jelas bahwa Imam Tohari dan Momota cukup dekat satu sama lain. Berbincang dengan bahas Jepang, keduanya bahkan punya janji temu saat Momota datang ke Bali.
“Misalnya ada kesempatan saya mampir ke Bali, bisa kita bertemu Momota ya? ucap Imam Tohari.
“Siap,” sahut Momota.
Momen reuni Kento Momota dengan pelatihnya Imam Tohari rupanya membuat netizen kagum. Mereka bangga bahwa dibalik kesuksesan Kento Momota ada tangan dingin pelatih Indonesia.
@maswasofficial: “Keren pak kecek luar biasa…”
@ezer_lumika: “Dibalik Atlet atlet dunia hebat, ada coach dari INA....”
@kasnadiadijaya: “Cari bakat anak negeri dong Coach, terutama single putri..”
@xindah99: “Coach Imam keren bgt bahasa Jepangnya ya. Fluently sekali sampe ga terdengar logat Jawa nya sama sekali. Kerennnn Coach!.”
@aurelia__marsha: “Coach Indonesia memang luar biasa, mampu menemukan atlet" hebat baik di dalam ataupun luar negeri.”
@ilopeyupul: “Dlm sesi wawancara Mbak Susi susanti pernah bilang. "Jika pelatih sepak bola topnya adalah eropa, kalau badminton top pelatihnya ya Indonesia,”
Imam Tohari sendiri merupakan seorang legenda bulutangkis ganda campuran Indonesia, yang pernah meraih medali perunggu di Piala Dunia 1997 bersama Emma Ermawati.
Usai gantung raket, ia memilih untuk menjadi pelatih bulutangkis tunggal putra dan ganda putra pada tahun 2002.
2. Cerita Imam Tohari Melatih Momota
Uniknya, Imam mengawali karirnya sebagai pelatih bulutangkis bukan di Indonesia, melainkan di Jepang. Saat itu ia menjadi pelatih di Sekolah Tomioka dengan total 16 murid, salah satunya adalah Kento Momota.
“Saya melatih Kento sejak dia masih duduk di kelas 2 SMP. Mimpi saya adalah menjadikan Kento sebagai juara dunia junior, target itu akhirnya tercapai pada 2012,” ungkap Imam.
Selepas dari Jepang, Imam Tohari kemudian menerima tawaran melatih sektor tunggal putra di Pelatnas Cipayung. Dia bergabung menjadi asisten pelatih dari Joko Supriyanto dan melatih Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting.
Namun seiring dileburnya sektor tunggal putra di bawah komando Hendry Saputra pada tahun 2016, Imam Tohari akhirnya memilih gabung PB Djarum sampai saat ini.
Baca Selengkapnya: Cerita Pelatih PB Djarum yang Jadi Orang Berjasa di Balik Kesuksesan Kento Momota