Mantan Pelatih Kento Momota: Bulutangkis Indonesia Perlu Belajar Lagi dari Jepang
INDOSPORT.COM - Mantan pelatih Kento Momota, Imam Tohari, mengakui bahwa bulutangkis Indonesia memiliki keunggulan, tetapi tetap harus belajar lagi dari Jepang.
Perlu diketahui, Imam Tohari adalah mantan pebulutangkis Indonesia yang sempat jadi pelatih di Jepang selama sepuluh tahun.
Salah satu anak didiknya yang kini menjadi pebulutangkis top dunia ada Kento Momota.
Setelah tak lagi memperpanjang kontrak di Jepang, Imam Tohari kembali ke Tanah Air. Sempat aktif di PBSI, Imam kini memilih untuk melatih pemain muda di PB Djarum.
Bagi Imam, pondasi untuk membangun prestasi bulutangkis Indonesia adalah dengan pembinaan pemain muda.
Namun, ada perbedaan mendasar yang dirasakan oleh Imam Tohari ketika melatih bulutangkis di Jepang dan di Indonesia.
"Ada dua perbedaan, kita (Indonesia) itu punya teknik dalam bermain bulutangkis," jelas Imam Tohari di Youtube PB Djarum.
"Contoh, kalau kita ngomongin sepak bola kan identik dengan Brasil, Argentina. Kalau badminton, kita (Indonesia) yang seperti itu.
"Tapi kalau untuk mencapai suatu prestasi, apalagi prestasi dunia, tidak cukup itu saja."
"Jepang sebenarnya tekniknya kalah sama kita, tapi mereka punya karakter yang luar biasa, semangat yang luar biasa, disiplin yang luar biasa," jelas Imam Tohari.
1. Imam Tohari: Perlu Gabungan Teknik dan Karakter
Sebagai mantan pelatih Kento Momota, Imam Tohari membenarkan bahwa pemain bulutangkis Jepang memiliki tingkat disiplin yang tinggi dibandingkan pemain Indonesia.
Padahal, dengan kemampuan teknik yang tinggi, dan ditambah dengan karakteristik disiplin, pebulutangkis Indonesia akan bisa menguasai setiap turnamen level dunia.
"Saya punya pikiran, dua hal tersebut kita gabungkan, akan jadi luar biasa, itu dari kacamata saya," ungkap Imam Tohari.
"Memang harus dari kecil, karena kalau di Jepang memang budayanya seperti itu."
Imam Tohari juga menyoroti pebulutangkis tunggal putra Indonesia yang minim prestasi dibe beberapa tahun terakhir. Bagi Imam, atlet tunggal harus lebih siap mental lagi.
"Disiplin itu harus, terutama untuk atlet tunggal, karena dari kacamata saya, atlet tunggal itu kan berdiri sendiri di lapangan."
"Kalau memang tidak kuat, dari segi mental atau apa, itu susah. Makanya, apa yang bisa kita lakukan sendiri, kita lakukanlah sendiri."
"Kita ajari anak-anak itu mandiri, karena di lapangan juga berdiri sendiri. Kalau hal-hal keseharian aja nggak bisa (mandiri), susah.
"Karena di lapangan mereka akan menemui kesulitan, menemui lawan yang kuat. Andai dia sudah smash beberapa kali nggak tembus, nggak bakal menyerah," tukasnya.
2. Jadwal Turnamen Bulutangkis Terdekat
Malaysia Open 2022 (BWF World Tour Super 750)
Loc: Kuala Lumpur
Date: 28 June - 3 July
Prize Money: $675.000
Malaysia Masters 2022 (BWF World Tour Super 500)
Loc: Kuala Lumpur
Date: 5 - 10 July
Prize Money: $360.000