Comeback Manis di Indonesia Open, Carolina Marin Sebut Istora Punya Andil Besar
INDOSPORT.COM – Ratu bulutangkis Spanyol, Carolina Marin, mengakui bahwa euforia penonton di Istora Senayan, memiliki andil besar dalam comeback-nya di Indonesia Open 2022.
Istora kembali bergemuruh untuk pertama kalinya setelah dua tahun sunyi tanpa turnamen akibat pandemi COVID-19.
Kali ini Istora Senayan menjadi tuan rumah turnamen super series BWF, Indonesia Masters (Super 500) dan Indonesia Open (Super 1000).
Marin yang belum sembuh total dari cedera anterior cruciate ligament (ACL) yang dialaminya, dia tetap kembali ke Istora untuk bertanding di Indonesia Open 2022.
Meski demikian, comeback-nya berbuah manis. Pemain peringkat lima dunia itu mengawali turnamen level Super 1000 dengan menang 21-17, 21-17 atas wakil Denmark, Julie Dawl Jakobsen.
Marin mengaku sangat puas dengan kemenangan perdana yang dia raih. Terlebih, ini diraih di hadapan penonton yang memenuni Istora.
Diakui bahwa euforia penonton di Istora membantu menambah kepercayaan diri Marin untuk meraih kemenangan perdanannya di Indonesia Open 2022.
“Turnamen ini adalah salah satu turnamen yang ingin dimainkan oleh setiap pemain. Saya sangat merindukan bermain dengan penonton untuk mendapatkan perasaan ini,” ujar Marin dilansir dari laman resmi BWF.
“Ketika Anda berada di lapangan, Anda juga terkadang mendengar apa yang orang-orang dukung. Saya suka bermain di sini,” lanjutnya,
“Akhirnya, saya kembali. Saya memenangkan pertandingan pertama saya. Jadi tentu saja, saya menantikan putaran kedua saya.”
Bagi mantan tunggal putri nomor 1 dunia ini, Istora sebelumnya selalu jadi tempat yang bersejarah baginya. Pahit dan manis pernah dia rasakan di sini.
1. Pahit Manis Carolina Marin di Istora Senayan
Marin memenangkan gelar juara dunia keduanya di ajang BWF World Championships di Istora pada tahun 2015 silam.
Namun setelah itu Istora bak kutukan baginya. Marin gagal meraih gelar juara di Istora, tepatnya di Indonesia Masters 2019.
Marin memutuskan retired kala menghadapi pemain India, Saina Nehwal karena mengalami cedera anterior cruciate ligament (ACL) lutut kanan yang membuatnya harus absen selama beberapa bulan.
Setahun sesudahnya, Marin lakukan comeback di Istora, tepatnya di Indonesia Masters. Namun dia gagal memenangkan trofi setelah dikalahkan pemain Thailand Ratchanok Intanon dengan skor 19–21, 21–11, 18–21.
Dengan kemenangannya atas wakil Denmark kemarin, Marin menegaskan bahwa dirinya sudah mengubur mimpi buruk tersebut karena dirinya saat ini hanya ingin menikmati permainan.
“Sebenarnya, saya tidak memikirkan semua itu (gagal juara dan cedera),” lanjut Marin.
“Saya hanya memikirkan apa yang harus saya lakukan melawan lawan saya. Saya lupa tentang kemenangan saya di sini, cedera saya; Saya hanya tetap fokus pada permainan saya.”
Peraih medali emas Olimpiade Rio de Janeiro Brasil 2016 itu selanjutnya akan bertanding di babak 16 besar atau babak kedua Indonesia Open 2022.
2. Carolina Marin Belum Pulih 100 Persen
Meski keadaan fiisiknya belum 100 persen pulih karena cedera panjangnya, Marin tetap akan menikmati permainannya dan memberikan yang terbaik di hadapan Istora.
“Yah, saya tidak merasakan 100 persen saya. Tapi inilah kondisi yang saya miliki, saya harus bermain dengan kondisi ini. Jadi, saya hanya ingin menikmati kembali dan terus memainkan beberapa permainan bagus. Dan itu saja,” sambung Marin.
“Terkadang lutut saya bermasalah. Terkadang saya masih harus berhenti saat latihan. Aku harus pergi dengan ini. Saya menderita dua cedera serius dalam karir saya. Jadi inilah hidup. Saya beruntung masih bisa bermain. Saya bersyukur bisa kembali, pasti,” tandasnya.