x

Gagal di Piala Thomas dan SEA Games, 2 Pelatih Ini Bisa 'Upgrade' Tunggal Putra indonesia

Rabu, 18 Mei 2022 21:30 WIB
Penulis: Henrikus Ezra Rahardi | Editor: Prio Hari Kristanto
Meredupnya prestasi tim putra Indonesia di dua ajang bergengsi, Piala Thomas 2022 dan SEA Games 2021 membuat PBSI bisa memanggil dua pelatih ini. Foto: PBSI

INDOSPORT.COM – Meredupnya prestasi tim putra Indonesia di dua ajang bergengsi, Piala Thomas 2022 dan SEA Games 2021 membuat PBSI bisa memanggil dua pelatih ini untuk memoles sektor tunggal putra.

Tim bulutangkis Indonesia kini tengah dilanda karut-marut, terutama pada sektor tunggal putra dalam dua ajang bergengsi yang dilalui beberapa waktu belakangan.

Baca Juga

Tim bulutangkis putra Indonesia baru saja dilanda kekalahan di ajang beregu putra paling bergengsi di dunia, Piala Thomas 2022, dari tim yang mulanya tak diunggulkan, India.

India sendiri mampu membuat tim bulutangkis putra Indonesia keok dalam tiga pertandingan, melalui dua tunggal putra andalan, Lakhsya Sen dan Kidambi Srikanth, serta ganda putra Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty.

Kegagalan seolah belum mau hilang dari sektor putra bulutangkis Indonesia, setelah pada ajang SEA Games 2021 gagal lolos ke final dalam 15 tahun belakangan.

Baca Juga

Kali ini, giliran Thailand, yang menurunkan nyaris seluruh komposisi di Piala Thomas 2022 mampu membuat Indonesia bertekuk lutut dengan skor 3-2.

Satu hal yang menjadi sorotan di Piala Thomas dan SEA Games adalah performa pemain tunggal putra yang jauh dari kata bagus.

Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie yang menjadi andalan di Piala Thomas 2022 mengalami naik turun performa saat bertanding.

Baca Juga

Ginting lebih dulu menjadi sorotan usai dalam tiga pertandingan penyisihan grup piala Thomas selalu keok masing-masing dari pemain Singapura, Loh Kean Yew, pemain Thailand, Kunlavut Vidtisarn, dan pemain Korea Selatan, Heo Kwang Hee.

Sementara itu, Jonatan Christie yang turun sebagai tunggal kedua sempat memberikan harapan dengan tampil bagus di tiga laga penyisihan grup dan perempat final.


1. 2 Pelatih Baru untuk Tunggal Putra

Eks pelatih Taufik Hidayat, Mulyo Handoyo saat melatih tunggal putra India di tahun 2017

Dua laga semifinal dan final, yaitu saat Jonatan Christie bertemu dengan Kenta Nishimoto (Jepang) dan Kidambi Srikanth, justru menjadi bencana.

Jojo yang dikenal merupakan peraih medali emas Asian Games 2018 Jakarta takluk dua set dari kompetitornya itu.

Baca Juga

Performa buruk juga ditunjukkan beberapa pemain, seperti Chico Aura Dwi Wardoyo, Christian Adinata, dan Bobby Setiabudi yang takluk di SEA Games 2021.

Legenda bulutangkis Indonesia, Taufik Hidayat juga sempat memberikan keluhan di media sosial soal kekurangan mental dan fisik pemain tunggal putra Indonesia.

Selain itu, Taufik Hidayat pun mempertanyakan mengenai pelatih tunggal putra Indonesia yang dianggapnya tak mumpuni.

Baca Juga

Menilik beberapa informasi yang beredar, ada beberapa pelatih tunggal putra mumpuni yang bisa diambil oleh PBSI untuk mengisi posisi lowong kepala pelatih tunggal putra, yang ditinggal pelatih Hendri Saputra beberapa waktu lalu.

 Mulyo Handoyo

Sosok Mulyo Handoyo tentu bisa jadi nama terbaik yang dapat dipilih oleh PBSI untuk memoles sektor tunggal putra bulutangkis Indonesia.

Selain mampu membawa Taufik Hidayat meraih medali emas Olimpiade Athena 2004, sosok Mulyolah yang meletakkan pondasi kuat di India, dengan Kidambi Srikanth dan Prannoy HS sebagai hasil polesan tangan dinginnya.

Baca Juga

Dilansir dari laman Antara, Mulyo Handoyo menilai bahwa pebulu tangkis tunggal putra Indonesia memiliki performa yang tak stabil, kadang bisa bagus, namun kadang bisa sebaliknya.

Secara spesifik, pelatih yang mengantarkan Taufik Hidayat meraih medali emas Olimpiade Athena 2004 itu mencontohkan penampilan Jonatan Christie di Piala Thomas 2022. Namun, entah mengapa PBSI enggan mempekerjakannya lagi sampai sekarang. 

Sebagai informasi, setelah dari India, Mulyo Handoyo hijrah ke Singapura. Namun dia tidak memperpanjang kontrak melatih di Asosiasi Bulutangkis Singapura (SBA) pada Februari 2022.


2. Muamar Qadafi

Muamar Qadafi, pelatih bulutangkis Guatemala asal Indonesia.

Nama Muamar Qadafi sempat menjadi pembicaraan ketika mampu membawa pemain gaek dari Guatemala, Kevin Cordon, lolos hingga semifinal sektor bulutangkis Olimpiade 2020 di Tokyo, Jepang.

Saat itu, Kevin Cordon yang bukan dari negara bulutangkis mampu menyingkirkan beberapa jagoan, seperti Mark Caljouw dari Belanda dan Heo Kwang-hee dari Korea Selatan,

Namun demikian, Kevin Cordon kemudian harus menyerah kalah dari Viktor Axelsen di babak semifinal dan Anthony Sinisuka Ginting di perebutan medali perunggu.

Dalam sebuah wawancara di youtube PB Djarum, Muamar Qadafi sempat menyatakan ingin melatih negara Asia sejak tak lagi terikat kontrak dengan Guatemala pada Agustus 2021 lalu.

Selepas kembali ke Guatemala untuk kembali melatih Kevin Cordon, belum jelas apakah Muamar Qadafi bisa dipanggil oleh PBSI untuk memoles tunggal putra indonesia

Baca Selengkapnya: Apa Kabar Muamar Qadafi, Pelatih Indonesia yang Sukses Poles Kevin Cordon di Olimpiade 2020

Piala ThomasMulyo HandoyoTim Bulutangkis IndonesiaSEA Games 2021

Berita Terkini

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom