x

Badminton Asia Championship 2022: Atlet Indonesia Ramai-ramai Keluhkan Kondisi Lapangan

Rabu, 27 April 2022 10:15 WIB
Penulis: Agung Wicaksono | Editor: Indra Citra Sena
Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto

INDOSPORT.COM - Setelah melangsungkan pertandingan pertama pada ajang Badminton Asia Championship (BAC) 2022 sejumlah pebulutangkis Indonesia keluhkan kondisi lapangan.

Keluhan datang dari sejumlah atlet yang telah bermain pada hari pertama, Selasa (26/4/22) kemarin. Para atlet menyinggung kondisi venue cukup berangin, sehingga membuat mereka harus memutar otak.

Baca Juga

Sejumlah pemain mengeluhkan kondisi lapanga, para pebulutangkis asal Indonesia ini harus mengeluarkan bekerja ekstra. Tak hanya itu, mereka juga dituntut mampuh berpikir cepat saat tampil di lapangan dengan kondisi seperti itu.

Salah satu atlet yang cukup kesulitan beradaptasi ialah Fajar Alfian dan Rian Ardianto yang tampil pada babak pertama kejuaraan Bulutangkis Asia (BAC) 2022 di Muntinlupa Sports Complex, Manila.

“Tidak mudah dan perlu waktu beradaptasi dengan lapangan di sini. Kami mau lebih baik di pertandingan selanjutnya,” ujar Fajar Alfian seperti dilansir laman resmi PBSI.

Baca Juga

Meski mengaku butuh sedikit waktu untuk beradaptasi saat bertanding di babak pertama kemarin, Fajar/Rian berhasil memetik kemenangan dua set langsung atas wakil India, Arjun/Kapila dengan skor 21-16, 24-22.

Hal senada diungkapkan pebulutangkis ganda campuran Indonesia, Rinov/Pitha. Sempat gugup, namun mereka berhasil memulangkan unggulan keenam Tang Chun Man/Tse Ying Suet dua gim langsung dengan skor 21-10, 21-19.

“Di sini juga lapangannya berangin, jadi harus cepat memutar otak untuk penerapan strategi,” ungkap Pitha Haningtyas Mentari sesaat setelah pertandingan selesai.

Baca Juga

Pasangan ganda putra lainnya, Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri, justru bernasib apes. Mereka kesulitan berkembang dan akhirnya kalah dalam pertandingan tiga set melawan Koga/Taichi dengan skor 21-18, 17-21 dan 17-21.

“Mereka bermain aman (safe) dan rapi. Sementara kami kurang bisa beradaptasi dengen situasi lapangan yang berangin dan bolanya kencang,” tutur Shohibul Fikri.


1. Sejak Awal Telah Keluhkan Kondisi Lapangan

Asisten pelatih Kevin/Marcus Aryono Miranat.

Setelah kekalahan Bagas Maulana/Shohibul Fikri, keluhan yang sempat diutarakan pelatih ganda putra Indonesia, Aryono Miranat, menjadi kenyataan.

Sebelumnya, Aryono Miranat mantan pebulutangkis Indonesia di era 1990-an ini sejak awal telah menyoroti kondisi lapangan yang akan digunakan dalam gelaran Kejuaraan Bulutangkis Asia 2022.

Baca Juga

Hal ini disampaikan usai tim bulutangkis Indonesia menjajal lapangan pertandingan yang berada di Muntinlupa Sports Complex, Manila pada Minggu (24/4/22).

Menurut pelatih berusia 58 tahun tersebut, lapangan di Muntinlupa Sports Complex cukup berangin dan membuat pergerakan shuttlecock menjadi lebih cepat dari biasanya, hal ini tentu menyulitkan para atlet yang akan bertanding.

“Tadi kami sudah coba lapangan, ternyata anginya cukup besar dan ini lumayan mengganggu,” ungkap Aryono Miranat setelah melakoni uji coba lapangan dilansir dari laman resmi PBSI.

Baca Juga

Menurutnya hal itu perlu segera dicarikan solusi dan jalan keluar, sebab atlet tentu akan kesulitan bermain di lapangan seperti itu. Pebulutangkis Indonesia dituntut segera beradaptasi dengan pola permainan masing-masing.

“Tetapi saya yakin anak-anak sudah punya cara masing-masing untuk mengatasinya, masih ada besok untuk uji coba lapangan sekali lagi. Semoga mereka bisa lebih menguasai keadaan,” tambah Aryono.

Kendati demikian, ada fakta cukup menarik, sebab ketika tim Indonesia menjalani latihan, kondisi venue pertandingan terpantau memang belum siap 100 persen.

Baca Juga

Dari pandangan di lapangan saat itu, para pekerja masih sibuk menggarap dan melakukan finishing venue di pusat kota Manila dengan kapasitas penonton mencapai 3.000 orang tersebut.

Tapi sang pelatih juga meyakini, meski event telah berjalan nantinya, kondisi di sana tak akan berubah secara signifikan. Selain itu Aryono juga menyakini keluhan lapangan pertandingan yang cenderung berangin juga tak akan berubah.


2. Media Malaysia Sebut Shi Yuqi Merupakan Contoh Buruk Pebulutangkis

Atlet Bulutangkis China, Shi Yuqi.

Nasib pebulu tangkis China, Shi Yuqi makin tak karuan. Setelah sempat mendapat isu tak sedap, kini dia resmi ditendang dari skuad Piala Thomas China di Thailand.

Tak hanya itu atlet bulutangkis kelahiran Nantong, Tiongkok 26 tahun silam itu juga mendapat sorotan dari media lokal Malaysia. The Star, yang menyebut Shi Yuqi merupakan contoh buruk bagi atlet bulutangkis China dan tak pantas menjadi pemimpin.

Seperti diketahui, pada tahun lalu Shi Yuqi sempat mendapat kecaman dari publik bulutangkis dunia. Tepat di semifinal Piala Thomas menghadapi wakil Jepang, Kento Momota, Shi Yuqi mundur di angka 5-20.

Dalam wawancara selepas laga, Shi Yuqi menyebut dirinya belum kalah secara teknis dari Momota. Selain nasib Shi Yuqi, China juga telah memastikan nasib legenda mereka sekaligus pebulu tangkis peraih medali perak Olimpiade Tokyo lalu, Chen Long. Dia dan mantan pemenang All England itu bernasib sama, tergusur dari skuad China.

Baca selengkapnya: Digusur dari Skuad Piala Thomas China, Media Malaysia: Shi Yuqi Pemberi Contoh Buruk

Fajar Alfian/Muhammad Rian ArdiantoBadminton Asia ChampionshipsBulutangkisRinov Rivaldy/Pitha HaningtyasShi YuqiBerita BulutangkisBulutangkis AsiaBagas Maulana/Muhammad Shohibul FikriBadminton Asia Championships 2022

Berita Terkini

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom