Diterpa Isu Skorsing Pelatnas Hingga Gantung Raket, Begini Kabar Terbaru Shi Yuqi
INDOSPORT.COM – Nasib pebulutangkis China, Shi Yuqi, sempat dipertanyakan netizen kala beredar isu skorsing pelatnas hingga gantung raket. Namun, seperti ini kabar terbaru.
Sebelumnya, melansir dari instagramnya @shiyuqi.official pada Rabu (16/3/22), atlet berusia 26 tahun itu juga sempat mengunggah aktivitasnya kala berolahraga angkat berat di sebuah tempat kebugaran.
Sekilas, terlihat dari video bahwa bahwa Shi Yuqi telah dalam kondisi prima usai dibebat cedera sejak semifinal Piala Thomas 2020 lalu.
Terkini, melansir laman Sohu News, pada Selasa (29/3/22), menurut laporan dari media lokal China, Shi Yuqi telah memulai latihan di lapangan dan dalam pemulihan cedera yang baik.
Dalam pemberitaan disebutkan pula bahwa Shi Yuqi akan kembali ke pelatnas Asosiasi Bulutangkis China (CBA) untuk persiapan di Piala Thomas 2022.
Perhelatan akbar kejuaraan beregu Piala Thomas-Uber 2022, akan berlangsung pada 8-15 Mei 2022 di Krung Thep Maha Nakhon, Thailand.
Dengan adanya kabar tersebut, tentu saja menjadi pertanda menggembirakan bagi penggemar Shi Yuqi yang akhir-akhir sedang diterpa banyak isu tak mengenakkan.
Betapa tidak. Pertama, Shi Yuqi diisukan kena skorsing atau hukuman internal dari pelatnas Asosiasi Bulutangkis China (CBA).
Hal itu ditenggarai lantaran aksinya yang dianggap kontroversial di semifinal Piala Thomas 2020. Pada Sabtu (16/10/21), Shi Yuqi mundur pada skor 20-22, 5-20 (retired) saat berjumpa Kento Momota.
Kontroversi berlanjut kala Shi Yuqi mengatakan bahwa dia terpaksa retired agar secara teknis tidak kalah dari Kento Momota. Sejak itu, Shi Yuqi tak ikut kompetisi apa pun, dan lebih banyak beraktivitas di luar pelatnas.
1. Sempat Diisukan Gantung Raket
Terlepas dari isu benar tidaknya soal skorsing terhadap Shi Yuqi, dia juga sempat didera isu gantung raket karena performanya menurun akibat cedera sejak 2019.
Sejatinya, Shi Yuqi adalah salah satu pebulutangkis tunggal putra terbaik di China saat ini. Sejak 2017, Shi Yuqi berhasil menempati ranking 2 dunia.
Shi Yuqi juga digadang bisa menjadi suksesor Chen Long, Lin Dan, hingga Bao Chunlai. Rentetan prestasi yang diraih Shi Yuqi pun menguatkan harapan itu, seperti juara French Open 2016, All England 2018.
Sayangnya, pada Indonesia Open 2019, Shi Yuqi mengalami cedera ligamen pergelangan kaki yang membuatnya sampai harus naik ke meja operasi.
Momen itu membuat ranking Shi Yuqi perlahan anjlok, hingga semangatnya bertanding memudar. Parahnya, Shi Yuqi bahkan berniat untuk gantung raket dan mampu sembuh.
"Sangat disayangkan pemulihannya tidak begitu ideal dan ada perubahan yang berbeda di tubuh saya setiap hari. Sulit membayangkan apa yang akan terjadi besok. Setiap hari sangat tersiksa," ujar Shi Yuqi dilansir dari Aiyuke.
Setelah itu Shi Yuqi berhasil bangkit di dunia bulutangkis. Shi Yuqi berdiri tegak untuk bisa bersaing di Olimpiade Tokyo 2020. Meski tak dapat medali, dia bangga dengan pencapaiannya.
"Hasil ini tidak buruk bagi saya. Tetapi proses untuk mencapainya tidak terlalu baik. Karena saya pernah cedera di Olimpiade sebelumnya dan merasa lebih sakit setiap hari," kata Shi Yuqi.
Shi Yuqi pasca itu itu terus bangkit bahkan menjadi andalan tim China di Piala Sudirman 2021 (26 September-3 Oktober 2021) dan Piala Thomas 2020 (9-17 Oktober 2021).
Sayangnya, Shi Yuqi kembali dilanda cedera kambuhan yang dialami sejak babak semifinal Piala Thomas 2020 menghadapi Kento Momota. Sejak itu, isu gantung raket kepadanya kembali muncul.
2. Regenerasi Tunggal Putra China Disorot
Karena cedera yang dideranya, Shi Yuqi memang belum pernah berkompetisi sejak Piala Thomas 2020. Sepanjang turnamen pasca itu, Asosiasi Bulutangkis China mengirim tunggal putra pelapis.
Seperti halnya di All England 2022 lalu. China hanya mengirimkan Lu Guang Zu yang juga jadi ujung tombak negaranya di Piala Thomas 2020.
Selebihnya, tunggal putra seperti Zhao Junpeng, Li Shifeng, Weng Hong Yang, dan Gu Jung Feng juga didaftarkan namun masih menjadi menjadi pemain cadangan (reserves).
Media lokal China, Sohu menilai, wakil tunggal putra China di All England 2022 ini menjadi sangat memprihatinkan. Terlebih ini berbeda dengan All England 2020, di mana saat itu ada 4 tunggal putra di babak utama.
Mereka adalah Chen Long, Shi Yuqi, Huang Yuxiang, dan Lu Guang Zu. Kini, publik China disebut sedang menyoroti kiprah pelatih bulutangkis yang dinilai tidak fokus soal renegerasi.
Baca selengkapnya: Shi Yuqi Absen di All England 2022, Media China Soroti Regenerasi