Polemik Djokovic Dicoret dari Australian Open, Legenda Indonesia Yayuk Basuki Angkat Bicara
INDOSPORT.COM – Legenda tenis Indonesia, Yayuk Basuki, ikut angkat bicara terkait kisruh masalah Novak Djokovic dilarang tampil di Australian Open karena status vaksinasi COVID-19 yang diragukan.
Sebagaimana diketahui, Novak Djokovic batal mempertahankan gelar juaranya di Australian Open 2022 setelah visanya ditolak saat tiba di Bandara Tullamarine, Melbourne, Rabu (05/01/22) waktu setempat.
Sebagai legenda yang pernah berpengalaman di ajang Grand Slam, Yayuk Basuki dimintai pendapatnya mengenai masalah yang dihadapi petenis nomor 1 dunia asal Serbia tersebut.
“Saya memiliki dua pendapat berbeda, jika saya seorang jadi direktur di turnamen misanya, saya tetap ingin mengundang (Novak) Djokovic untuk mempertahankan gelar,” katanya kepada SEA Today, dikutip oleh INDOSPORT pada Sabtu (08/01/22).
“Tapi kemudian lihat juga dari sisi pemerintah, yang namanya peraturan tetaplah peraturan karena menurut saja Australian Open harus memikirkan ribuan orang di luar sana daripada satu orang (Djokovic) meskipun berstatus kampiun,” lanjutnya.
Djokovic terbang ke Melbourne dengan mengantongi surat pengecualian medis yang jadi persyaratan untuk tampil di ajang perdana Grand Slam musim ini karena dirinya diduga belum divaksinasi COVID-19.
Namun menyusul protes publik yang terjadi belakangan terkait status vaksinasi Djokovic, pemerintah Melbourne terpaksa menolak visa kedatangan Djokovic setelah melalui interogasi berjam-jam.
Petenis cantik asal Ceko, Renata Voracova juga bernasib sama dengan Novak Djokovic setelah dilarang bermain di Australian Open 2022 karena belum divaksinasi karena dia baru pulih dari positif COVID-19.
Namun tidak seperti Djokovic yang akan menjalani sidang banding agar tetap bisa tampil di Australian Open, Voracova memilih menerima aturan tersebut dan akan terbang pulang ke negara asalnya.
1. Yayuk Basuki: Djokovic Harus Legowo
Menurut wanita yang kini menjabat sebagai Ketua Umum Indonesian Olympian Association (IOA) tersebut, Djokovic harus menerima keputusan pemerintah Australia karena ini demi kebaikan bersama.
“Menurut saya, Djokovic harus menerima aturan itu, karena tiap negara punya aturan berbeda. Saya setuju dengan PM Australia bahwa mereka harus teguh dengan aturan tersebut,” sambung Yayuk.
“Jika Djokovic lolos dari aturan ini, ini bisa memengaruhi petenis lainnya. Mengapa Djokovic boleh, yang lain tidak boleh. Aturan tetap aturan, ini untuk melindungi banyak orang di seluruh dunia, tak hanya di Australia,” tandas Yayuk.
Yayuk Basuki merupakan legenda tenis Indonesia yang pernah malang melintang di ajang grand slam semasa karier bermainnya. Ia pernah mencapai rangking terbaik di posisi ke-6 dunia versi WTA.
Wanita berusia 51 tahun ini pernah mencapai babak keempat Australian Open 1998, babak ketiga French Open (1996), perempat final Wimbledon (1997), dan dua kali babak kedua US Open (1991, 1997) di nomor tunggal.
Sementara itu, ajang Grand Slam Australian Open 2022 akan mulai bergulir pada 17-31 Januari 2022.