x

Blak-blakan, Richard Mainaky Ungkap Kunci Sukses Menjadi Pelatih

Senin, 13 September 2021 14:48 WIB
Penulis: Ade Gusti | Editor:
Richard Mainaky pensiun dari pelantas PBSI.

INDOSPORT.COM – Perjuangan dan kerja keras Richard Mainaky sebagai pelatih ganda campuran tak diraih secara instan. Kini Richard membagikan rahasia dirinya sukses menjadi pelatih.

Richard Mainaky adalah mantan pemain tunggal dan ganda putra Indonesia. Setelah gantung raket, Richard diajak oleh legenda bulutangkis Indonesia yakni Christian Hadinata untuk bergabung sebagai pelatih Pelatnas PBSI.

Baca Juga
Baca Juga

Richard mengawali kariernya di Pelatnas sebagai asisten pelatih di tahun 1994. Dua tahun berselang, Richard Mainaky langsung memegang penuh pembinaan ganda campuran.

Sejak saat itu prestasi ganda campuran terus menunjukkan hasil positif. Mulai dari gelar juara All England, Kejuaraan Dunia, hingga medali emas Olimpiade sudah pernah diraih oleh sektor itu.

Ada sejumlah atlet bulutangkis hebat yang berhasil dipoles oleh Richard Mainaky. Mereka adalah Tri Kusharjanto, Minarti Timur, Flandy Limpele, Vita Marissa, Nova Widianto, Liliyana Natsir, Tontowi Ahmad, Debby Susanto hingga Praveen Jordan dan Melati Daeva Oktavianti.

Baca Juga
Baca Juga

Kini Richard Mainaky sudah memutuskan pensiun. Dia dengan senang hati membagikan rahasia bisa konsisten mengukir prestasi bagi bulutangkis Indonesia dari kursi kepelatihan.

Hal itu diungkapkan oleh pelatih yang akrab disapa Kak Icad dalam rilis yang diterima oleh INDOSPORT pada hari ini, Senin (13/09/21).


1. Rahasia Sukses Richard Mainaky sebagai Pelatih

Richard Mainaky pensiun dari pelantas PBSI.

“Sebagai pelatih saya beranggapan bahwa saya harus menjadi contoh buat pemain saya. Yang pertama disiplin, itu yang banar saya tanamkan. Lalu komitmen, tanggung jawab, dan kerja keras,” ungkap Richard Mainaky.

“Juga harus memiliki kepercayaan diri yang tinggi. Sebagai contoh, bila kita program jam tujuh, saya sudah sampai jam enam. Itu yang saya lakukan sejak tahun 1996,” jelasnya.

Berpegang teguh pada prinsipnya melatih sejak 1996 tersebut, Richard Mainaky ternyata juga menganggap tugasnya ini adalah sebuah seni. Bagaimana pun dirinya tidak bisa memaksakan metode kepelatihannya ke semua pemain.

“Kembali lagi ya, itu seni menurut saya. Unik. Saya tidak mau atlet takut sama saya tapi saya mau kita saling menghargai jadi sama-sama enak,” sambung Richard.

“Juga saya tidak memaksakan satu hal yang sama. Misalnya Butet harus mengikuti cara Minarti, itu tidak bisa karena karakter berbeda. Jadi saya yang harus cari cara,” pungkasnya.

PBSIPelatihRichard MainakyBulutangkisBerita Bulutangkis

Berita Terkini

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom