Ada Rumah dan Restoran, Richard Mainaky Bongkar Hasil Kerja Keras Jadi Pelatih
INDOSPORT.COM - Perjuangan dan kerja keras Richard Mainaky sebagai pelatih ganda campuran kini berbuah hasil manis. Ada rumah dan tempat usaha yang berhasil dibangunnya di Manado.
Richard Mainaky adalah mantan pemain tunggal dan ganda putra Indonesia. Berkat prestasinya di dunia bulutangkis, Richard diajak oleh legenda bulutangkis Indonesia yakni Christian Hadinata untuk bergabung sebagai pelatih Pelatnas PBSI.
Pria yang akrab disapa Icad itu kemudian mengawali kariernya di Pelatnas sebagai asisten pelatih di tahun 1994. Dua tahun berselang, Richard Mainaky langsung memegang penuh pembinaan ganda campuran.
Sejak saat itu prestasi ganda campuran terus menunjukkan hasil positif. Mulai dari gelar juara All England, Kejuaraan Dunia, hingga medali emas Olimpiade sudah pernah diraih oleh sektor itu.
Ada sejumlah atlet bulutangkis hebat yang berhasil dipoles oleh Richard Mainaky. Mereka adalah Tri Kusharjanto, Minarti Timur, Flandy Limpele, Vita Marissa, Nova Widianto, Liliyana Natsir, Tontowi Ahmad, Debby Susanto hingga Praveen Jordan dan Melati Daeva Oktavianti.
Kini Richard Mainaky memutuskan untuk pensiun dari jabatannya sebagai pelatih ganda campuran Indonesia. Hasil dari kerja kerasnya selama ini, Richard berhasil membangun rumah dan usaha restoran di Manado.
Hal itu diungkapkan oleh Icad dalam rilis yang diterima oleh INDOSPORT pada hari ini, Senin (13/09/21).
1. Pengakuan Richard Mainaky
"Yang menjadi dasar utama itu keluarga ya, karena jujur selama 26 tahun itu, waktu untuk keluarga sangat terbatas sekali. Jadi kalau mau cerita selama ini saya jam lima pagi sudah harus berangkat ke pelatnas, pulang jam 6 sore," ujar Richard Mainaky.
"Kumpul sama keluarga paling Sabtu dan Minggu. Itu akhirnya yang membuat saya berkeinginan kuat untuk pensiun dari PBSI juga karena keluarga saya ingin pulang ke Manado. Jadi saya harus mengalah," sambungnya lagi.
Keluarga jadi motivasi terbesar bagi Richard Mainaky untuk pensiun dari PBSI dan pulang ke kampung halamannya. Di tempat itu, Richard sudah membangun rumah dan sebuah restoran hasil kerja kerasnya selama ini.
"Tapi sebenarnya dari pihak keluarga tidak banyak menuntut, hanya kami sudah membangun sebuah rumah dan restoran di Manado hasil dari melatih ini," kata Icad.
"Saya melihat istri dan anak lebih enjoy di sana. Jadi saya putuskan, saya harus pensiun dan pindah ke Manado," pungkasnya.