Pai Yu-po, Tunggal Putri Chinese Taipei Pengganti Tai Tzu Ying di Piala Sudirman yang Pernah Repotkan Indonesia
INDOSPORT.COM – Pai Yu-po akan menggantikan posisi Tai Tzu Ying sebagai tunggal putri andalan Chinese Taipei di Piala Sudirman dan Piala Thomas & Uber. Pai Yu Po dulunya pernah merepotkan pemain Indonesia.
Selasa (07/09/21), Asosiasi Bulutangkis Chinese Taipei (CTBA) mengumumkan bahwa tunggal putra Chou Tien Chen akan memimpin tim nasional dua kejuaraan Piala Sudirman dan Piala Thomas & Uber.
Secara mengejutkan, CTBA juga menyatakan bahwa tunggal putri Tai Tzu Ying, yang meraih medali perak di Olimpiade Tokyo, tidak akan ambil bagian dalam kedua turnamen tersebut.
Sebagai gantinya, Pai Yu-po, pebulutangkis wanita top lainnya dari Chinese Taipei bakal menjadi andalan di nomor tunggal putri untuk turnamen Piala Uber. Siapakah Pai Yu-po?
Dilansir dari Badminton Asia, Pai Yu-po tak sebanding dengan Tai Tzu Ying yang menduduki peringkat 1 dunia. Namun, 186 kemenangan yang diraihnya sejauh ini membuat dirinya salah satu pemain ‘The Best of Asia’.
Pemain berusia 31 tahun tersebut saat ini berada di peringkat 42 dalam ranking dunia versi BWF. Dirinya mengawali bulutangkis pada usia 9 tahun ketika ibunya mengajaknya dan kakaknya bermain olahraga tepok bulu.
Sejak saat itulah, dia jatuh cinta dengan bulutangkis dan serius menekuni olahraga ini di dunia profesional. Dia pun melakukan debutnya di level profesional pada2007 di Vietnam International.
Sepanjang kariernya,Pai Yu-po telah bermain di banyak turnamen internasional. Tahun 2008 dia ambil bagian di macau Grand Prix Gold, dan setahun berselang dia lolos ke Osaka International.
Tahun 2010, dia memenangkan salah satu medali peryamanya di Kaohsiung International, di mana dia mengalahkan rekan senegaranya Chiang Pei-hsin 21-19, 21-17 untuk merebut medali emas.
Antara tahun 2011-2012, Pai Yu-po berkompetisi di Australia Open, Chinese Taipei Open, Italia International, dan banyak lagi.
Pada tahun 2013 dia kembali naik podium saat dia membawa pulang medali perak di 2 kompetisi internasional; yakni Polandia International dan Malaysia International.
Keberhasilannya berlanjut dengan dia terus memenangkan medali pada tahun berikutnya. Pada tahun 2014, ia mendapat 2 medali perak di Kanada dan Belanda Open. Di tahun yang sama, Pai Yu-po berhasil masuk ke tim Chinese Taipei untuk Asian Games Incheon 2014.
Kemudian pada tahun 2015, ia memenangkan medali perak lagi di USA International dan juga memenangkan emas di AS Grand Prix setelah mengalahkan Kirsty Gilmour 18-21, 21-15, 21-15.
1. Pai Yu-po Pernah Repotkan Pemain Indonesia
Meskipun telah bermain selama lebih dari 10 tahun, Pai Yu-po tidak menunjukkan tanda-tanda melambat. Justu dia mampu menjadi runner-up di Macau Open 2017 dan juara di Rusia Open 2019.
Pai Yu-po juga pernah merepotkan salah satu pemain Indonesia, yakni Ruselli Hartawan. Ini terjadi dalam sebuah pertarungan sengit di babak kualifikasi Malaysia Masters 2020.
Pai Yu-po mampu memenangi set pertama atas Ruselli dengan skor 21-13, meski kemudian upayanya berakhir setelah Ruselli merebut set kedua dan ketiga dengan kemenangan 21-14, 21-17.
Pertandingan terakhir yang diikuti Pai Yu-po adalah Barcelona Masters pada Februari 2020, di mana dirinya langsung tersingkir di babak 32 besar.
Meski sudah hampir dua tahun tidak memainkan kompetisi internasional, Pai Yu-po diharapkan bisa menjadi ujung tombak timnas Chinese Taipei di Piala Sudirman dan Piala Uber.