BREAKING: Kalah dari Wakil Korea, Kento Momota Tersingkir dari Olimpiade 2020
INDOSPORT.COM - Atlet bulutangkis tunggal putra nomor satu dunia asal Jepang yaitu Kento Momota secara mengejutkan tersingkir di kelas tunggal putra Olimpiade 2020.
Kento Momota tersingkir karena kalah dari wakil Korea Selatan, Heo Kwang-hee, dalam pertandingan pamungkas fase Grup A bulutangkis tunggal putra Olimpiade Tokyo 2020, Rabu (28/07/21) malam WIB.
Dalam pertandingan tersebut, Heo Kwang-hee membabat habis Kento Momota dalam dua set langsung dengan skor 21-15 dan 21-19.
Hasil itu membuat pebulutangkis nomor satu dunia versi BWF atau yang menjadi unggulan pertama pulang lebih cepat karena gagal lolos ke perempat final.
Seperti diketahui, Kento Momota merupakan juara dunia bulutangkis sebanyak dua kali yang diperoleh pada tahun 2018 dan 2019 lalu.
Di ajang Olimpiade Tokyo 2020, pebulutangkis berusia 26 tahun itu berharap mampu mencetak sejarah besar karena pada edisi sebelumnya ia gagal tampil setelah menerima sanksi berat.
Ia diketahui pernah terlibat kasus judi ilegal dan terpaksa Asosiasi Bulu Tangkis Jepang (Nippon Badminton Association/NBA) melarangnya tampil di Olimpiade Rio 2016 silam.
1. Gagal Putus Nasib Sial Selama Dua Tahun
Setelah dikalahkan Heo Kwang-hee di partai pamungkas Grup A bulutangkis Olimpiade Tokyo 2020, Kento Momota gagal memutus nasib sial selama dua tahun.
Ia diketahui bernasib sial sejak awal 2019 lalu tepatnya setelah menjuarai turnamen Malaysia Masters 2019 bulan Januari. Momota malah mengalami kecelakaan di Malaysia dan membuatnya absen selama 13 bulan.
Setelah cederanya sembuh, pada 2020 Momota kembali gagal berlaga karena seluruh turnamen dihentikan untuk menekan angka penularan virus corona. Kemudian pada 2021, jelang mengikuti turnamen besar di Thailand ia malah didiagnosis terpapar Covid-19.
Sementara itu, akhirnya di ajang All England 2021 Momota bisa kembali ke lapangan. Namun apes baginya karena harus pulang dari Birmingham tanpa gelar juara. Kini, di ajang Olimpiade 2020 di mana ia menjadi unggulan pertama, Kento Momota terpaksa harus mengemas koper lebih cepat.